• Nusantara
  • Jumlah Pusat Vaksinasi Covid-19 di Jabar Dinilai Kurang

Jumlah Pusat Vaksinasi Covid-19 di Jabar Dinilai Kurang

Masyarakat yang ingin di vaksinasi Covid-19 banyak, pemerintahnya yang harus lebih sigap lagi.

Petugas kebersihan disuntik dosis ke 2 vaksin Covid-19 Sinovac di Taman Dewi Sartika, Bandung, 6 Agustus 2021. Di tengah tingginya kasus Covid-19, ketersediaan vaksin Covid-19 di sejumlah daerah di Indonesia. (Foto: Prima Mulia)

Penulis Iman Herdiana7 Agustus 2021


BandungBergerak.idJawa Barat (Jabar) masih kekurangan pasokan dosis vaksinasi Covid-19, jika pemerintah pusat mentargetkan kekebalan komunal akhir tahun ini. Tetapi DPRD Jabar menilai provinsi dengan jumlah penduduk sekitar 50 juta jiwa ini perlu memperbanyak pusat vaksinasi Covid-19.

Anggota DPRD Jabar Yunandar Rukhiadi Eka Perwira mengatakan, Jabar memiliki penduduk yang besar. Animo masyarakat juga dinilai sangat tinggi dalam mengikuti vaksinasi. Tentu animo ini perlu giat disambut Pemerintah Jawa Barat dengan membuat pusat vaksinasi yang bisa melayani setiap hari.

"Sesungguhnya kita tidak kekurangan masyarakat yang ingin di vaksinasi, jadi sebenarnya pemerintahnya yang harus lebih sigap lagi dan saya mendorong pemerintah Jawa Barat segera untuk minimal membuat satu pusat vaksinasi yang bisa melayani setiap hari, karena kebutuhan itu semakin terasa sekarang," ungkap Yunandar, dalam keterangan resmi, Kamis, (05/08).

Saat ini, Jabar disebutnya hanya memiliki 6 pusat vaksinasi yang berada di Cimahi, Karawang, Bogor, Bekasi, Garut dan Kabupaten Bandung. Menurutnya, seharusnya pusat vaksinasi di Jabar ada di 27 kabupaten/kota.

Data Pikobar per 2 Agustus 2021 menunjukkan, masyarakat Jabar yang telah menjalani dosis pertama vaksinasi Covid-19 sebanyak 16,52 persen, dosis kedua 7,72 persen, dosis ketiga 0,01 persen.

Total sasaran penduduk Jabar yang harus divaksin sebanyak 37 juta jiwa, jumlah ini sesuai teori herd immunity bahwa minimal 70-80 persen dari total komunitas harus divaksin untuk mencapai kekebalan komunal dalam menghadapi pagebluk Covid-19.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Bandung Raya: Laju Kematian Belum Bisa Disetop
Pandemi Covid-19 Bandung Raya: Akumulasi Kasus Dekati 100 Ribu Jiwa

Wakil Ketua Divisi Khusus Percepatan Vaksinasi Jawa Barat Atalia Praratya mengakui tidak mudah memvaksin 37 juta jiwa warga Jabar hingga Desember 2021. Menurutnya, target ini sebagai tantangan yang sangat berat. Ia berharap banyak pihak yang mau berkolaborasi menjalankan program vaksinasi Covid-19.

"Jadi saya mohon bantuan kepada semua pihak karena pemerintah itu tidak bisa sendirian kita harus bersama-sama dengan seluruh elemen," kata Atalia Praratya, dalam keterangan pers, Jumat (6/8/2021).

Sejauh ini, pusat vaksinasi Jabar baru ada di 6 titik sebagaimana yang disinggung anggota dewan. Menurut Atalia, setiap titik diharapkan bisa menyuntikkan vaksin pada 56 ribu warga. Masing-masing warga harus menerima dua kali penyuntikan. Adapun target vaksinasi di Jabar harus ditingkatkan hingga 500.000 dosis per hari untuk mencapai kekebalan komunal akhir tahun ini.

Selain kekurangan dosis vaksin dan pusat-pusat vaksinasi, Jabar menghadapi masalah lainnya yang harus segera dikejar, yaitu memperbanyak jumlah relawan untuk membantu tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan ini tak hanya diperlukan untuk melakukan penanganan pasien Covid-19, melainkan juga melakukan penyuntikan vaksin atau sebagai vaksinator.

Pemprov Jabar memperkirakan membutuhkan sedikitnya 22.000 relawan mahasiswa untuk mempercepat vaksinasi Covid-19. Mereka juga diperlukan untuk melakukan tracing atau pelacakan kontak erat.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//