Homann di Balik Hotel
Keterangan bahwa waktu pendirian Hotel Savoy Homann tidak diketahui bisa terbantahkan. Tahun 1882, lewat penelusuran pemberitaan sezaman, dapat dijadikan tonggak.
Atep Kurnia
Peminat literasi dan budaya Sunda
11 April 2021
BandungBergerak.id - Saya mencari-cari riwayat pendiri Hotel Homann. Di digitalcollections.universiteitleiden.nl, situs yang menyediakan foto-foto koleksi KITLV, diakses pada 13 November 2020, saya menemukan potret bertajuk “De heer Homann, eigenaar van Hotel Homann te Bandoeng, te Berlijn” (Tuan Homann, pemilik Hotel Homann di Bandung, di Berlin) dengan kode KITLV 182555. Pada potret pun tertera tulisan “Homann ovlap” dan angka “1919”. Namun saya bertanya-tanya: benarkah orang dalam potret tersebut yang mendirikan Hotel Homann?
Lewat penelusuran pustaka, dalam Genealogische en heraldische gedenkwaardigheden betreffende Europeanen op Java, deel IV (1939: 11) karya Mr. P. C. Bloys van Treslong Prins, saya menemukan nama August Heinrinch Homann yang dilahirkan di Hannover, Jerman, pada 16 Januari 1827 dan meninggal di Bandung pada 1 Mei 1896. Di halaman yang sama ada nama Louise Sophia Frederika van Deutekom Homann (13 Maret 1873-3 Oktober 1923) dan Hendrik Cornelis van Deutekom (10 Maret 1865-Bandung, 1 Maret 1933).
Di halaman lainnya (Prins, 1939: 162), ada nama S. W. van Hogezand (meninggal pada 15 September 1893), yang terkait dengan August Heinrich Homann dan istrinya J. van Hogezand. Di situ disebutkan bahwa Homann adalah ayah bagi Louise Homann dan ayah tiri bagi W. C. N. van Gent dan C. N. J. van Gent.
Kian penasaran. Dalam koran-koran berbahasa Belanda tahun 1896, ada berita yang memuat kematian Homann dan cocok dengan keterangan di atas. Dalam Java-bode (4 dan 9 Mei 1896) disebutkan bahwa Homann meninggal dunia pada 1 Mei 1896 pada usia 68 tahun disertai keterangan yang berbela sungkawa, yakni jandanya J. Homann-geb. Van Hogezand, anaknya L. Homann, dan anak-anak tirinya W. C. N. van Gent dan C. N. J. van Gent.
Barulah dari berita Bataviaasch Nieuwsblad (1 Mei 1896) saya jadi yakin bahwa August Heinrich Homann adalah orang yang mendirikan Hotel Homann di Bandung karena di situ disebutkan bahwa redaksi menerima telegram ihwal kematian Tuan Homann, pemilik hotel di Bandung (“… de heer Homann, eigenaar van het hotel van dien naam te Bandoeng, heden aldaar overladen”).
Satu pertanyaan sudah terjawab. Soal lainnya kemudian: kapankah Homann mulai membuka usaha hotel? Kapankah ia membuka hotel di Bandung? Untuk soal ini pun saya bersandar pada pustaka lama berbahasa Belanda. Nampaknya, ini harus dimulai dengan kabar pernikahan antara Homann dengan Van Hogezand. De Locomotief (26 Februari 1874) mengabarkan bahwa A. Homann menikahi J. van Hogezand, janda N.J. van Gent, di Semarang, pada 25 Februari 1874.
Sebelumnya, pada 1865, koran yang sama menyebutkan bahwa Homann mengiklankan sebuah kereta kuda dan dua pelangkin. Dari situ tentu saja dapat diartikan bahwa bahwa antara 1865 hingga 1874, tahun ketika ia menikah, Homann masih berdomisili di Semarang.
Lalu setahun lebih setelah menikah, Homann sudah diberitakan memiliki atau mengusahakan rumah peristirahatan di Sindanglaya, Cianjur. Dalam De Locomotief (6 Juli 1875) disebutkan bahwa Homann memerlukan seorang dokter untuk rumah peristirahatan di Sindanglaya (“GEVRAAGD: in het Gezondheids-Etablissement Sindanglaia. Een GENEESHEER, onder gunstige conditien. Adres: A. HOMANN, Sindanglaia”).
Lima tahun kemudian, yakni pada 1880, Homann diberitakan memiliki sebuah hotel di daerah Bojong, Semarang, dengan nama Hotel Bodjong (De Locomotief, 19 Maret 1880). Informasi serupa diberitakan dalam De Locomotief setahun kemudian, yakni pada 3 Maret 1881. Namun setahun selanjutnya, pada 15 Maret 1882, dalam De Locomotief ditulis nama hotel tersebut sebagai Hotel Homann, Bodjong. Disebutkan pula bahwa “voor zijn Logement en Stalhouderij heeft de Heer A. HOMANN tot gemachtigde benoemd den Heer R. RUITENSCHILD, bij acte, op 11 Maart 1882, N°. 82” (Tuan Homann mengangkat Tuan R. Ruitenschild sebagai agen untuk hotelnya, dengan akta No. 82, 11 Maret 1882).
Dari berita pada 1882 itu, kita jadi tahu bahwa nama Hotel Homann pertama kali digunakan oleh Homann untuk hotelnya di Semarang, sebagai pengganti nama Hotel Bodjong yang digunakannya sejak 1880. Jadi, nama Hotel Homann di Bandung bukanlah nama pertama yang digunakan oleh pemiliknya, melainkan ulangan dari yang ada di Semarang. Lalu, mengapa Homann harus mengangkat agen untuk hotelnya di Semarang? Apakah hal ini ada kaitannya dengan bisnis hotelnya di Bandung?
Saya kira memang demikian. Ini dapat saya buktikan dari daftar “Handelshuizen” atau rumah dagang (bisnis) di seantero Hindia Belanda yang kerap dimuat dalam Regerings-Almanak voor Nederlandsch-Indie. Saya membuka-buka edisinya untuk 1872-1883. Hingga Regerings-Almanak voor Nederlandsch-Indie 1882 (1881), nama Homann belum terdaftar sebagai “logementhouder” atau pemilik penginapan/hotel di Bandung. Barulah pada Regerings-Almanak voor Nederlandsch-Indie 1883 (1882: 575), nama A. Homann mulai tercatat sebagai “logementhouder” di Bandung.
Baca Juga: Pembuat Roti J. A. Valkenet
Pendiri Toko dan Hotel Thiem
Hotel Homann di Bandung
Dengan temuan tersebut, saya jadi menduga bahwa sebelum 11 Maret 1882, Homann sudah mulai menjajaki kemungkinan pendirian sebuah hotel di Bandung. Setelah hotelnya di Semarang dikuasakan kepada orang lain, barulah dia pindah ke Bandung dan mengelola hotel barunya.
Saya kira temuan ini sangat penting untuk mengetahui masa pendirian Hotel Homann di Bandung. Ya, temuan tersebut dapat dibilang melengkapi sekaligus mengoreksi pernyataan manajemen hotelnya sendiri yang menyatakan bahwa Hotel Savoy Homann tidak diketahui waktu pertama kali didirikannya dan merujuk ke sebelum 1888 sebagai milik A. Homann, imigran Jerman yang tiba ke Priangan sekitar 1870 (savoyhomannbandung.com, diakses 2 Maret 2021). Saya pikir tahun 1882 dapat ditetapkan sebagai waktu pertama kalinya Hotel Homann didirikan.
Pertanyaan siapa pendiri dan kapan didirikannya Hotel Homann di Bandung terjawab sudah. Tinggal sekarang kembali ke pertanyaan awal: benarkah orang dalam potret tersebut yang mendirikan Hotel Homann? Saya kira ya tokoh yang sama: August Heinrich Homann. Sebab dia orang kelahiran Hanover, Jerman, sehingga wajar bila sering bepergian atau mudik ke tanah airnya, termasuk ke Berlin.
Sebab lainnya adalah di antara anak-anaknya, tidak ada anak laki-laki yang kemungkinan dapat meneruskan bisnis hotel Homann. Sementara dua anak tirinya tidak menggunakan nama keluarga Homann, melainkan nama keluarga ayah kandungnya, Van Gent. Lalu, angka 1919? Saya pikir baik nama Homann maupun angka 1919 dalam potret dituliskan lebih kemudian oleh orang lain atau oleh anggota keluarga Homann sendiri, sebagai pengingat kepada Homann beserta tahun peringatannya. Itulah Homann yang ada di balik pendirian hotel legendaris di Bandung.