-
Penulis
Atep Kurnia
Tanggal 22 April 1942, Sipatahoenan disatukan dengan Sepakat. (Sumber: Pemandangan, 27 April 1942)SEJARAH SIPATAHOENAN 1924-1942 #45: Semula Disatukan dengan Sepakat, Akhirnya Dilebur Menjadi Tjahaja
PENULIS Atep Kurnia 5 November 2024
Kehadiran Jepang menggantikan Belanda di Jawa membawa perubahan besar. Sipatahoenan dipaksa melebur bersama koran-koran lain di Bandung menjadi satu, yaitu Tjahaja.
SEJARAH SIPATAHOENAN 1924-1942 #44: Oto Iskandar di Nata sebagai Ketua PERSIB tahun 1938-1939
Penulis Atep Kurnia29 Oktober 2024
Oto Iskandar di Nata memimpin Persib selama 13 bulan (25 Februari 1938-18 Maret 1939). Ia menjadi sasaran kritik Persibman akibat perseteruan Parindra dengan Persib.
SEJARAH SIPATAHOENAN 1924-1942 #43: Gedong Sipatahoenan Tahun 1939 hingga Tahun 1941
Penulis Atep Kurnia18 Oktober 2024
Gagasan pembangunan Gedong Sipatahoenan lahir sekitar April 1938, saat peringatan HUT Sipatahoenan ke-15. Peletakan batu pertama dilakukan pada 25 Februari 1939.
SEJARAH SIPATAHOENAN 1924-1942 #42: Ulang Tahun ke-15 dan Kunjungan Ketua Volksraad
Penulis Atep Kurnia1 Mei 2024
Ketua Volksraad Mr. W. H. van Helsdingen berkunjung ke kantor redaksi Sipatahoenan pada 25 April 1938.
SEJARAH SIPATAHOENAN 1924-1942 #41: Punya Percetakan Sendiri sejak 1 Agustus 1936
Penulis Atep Kurnia30 Maret 2024
Drukkerij Soekapoera, Drukkerij Galoenggoeng, Drukkerij Tjahja Pasoendan, serta Drukkerij Pengharepan adalah deretan percetakan yang pernah mencetak Sipatahoenan.
SEJARAH SIPATAHOENAN 1924-1942 #40: Tanda Tanya untuk Pemerintah Kolonial
Penulis Atep Kurnia12 Maret 2024
Oto Iskandar di Nata menggunakan berita dan laporan surat kabar Sipatahoenan untuk mempertanyakan kebijakan-kebijakan pemerintah kolonial Hindia Belanda.
SEJARAH SIPATAHOENAN 1924-1942 #39: Lampiran Aoseun Moerangkalih dan Kaboedajan
Penulis Atep Kurnia28 Februari 2024
Sipatahoenan sempat melengkapi terbitannya dengan dua lampiran baru. Yakni bacaan anak-anak "Aoseun Moerangkalih" dan lembar kebudayaan "Kaboedajan".
SEJARAH SIPATAHOENAN 1924-1942 #38: Bidjaksana sebagai Bumper
Penulis Atep Kurnia16 Februari 2024
Mingguan Bidjaksana dipersiapkan untuk mengantisipasi tindakan represi pemerintah kolonial yang bisa setiap saat menghukum sikap kritis Sipatahoenan dengan beredel.
BIOGRAFI JACOB ROELOF DE VRIES 1847-1915 #16: Meninggal Dunia di Hilversum
Penulis Atep Kurnia13 Februari 2024
Lima tahun setelah bermukim di Belanda, J.R. de Vries meninggal dunia pada 26 Desember 1915 di Hilversum, kota di Provinsi Noord Holland.
BIOGRAFI JACOB ROELOF DE VRIES 1847-1915 #15: Tetap Berkecimpung di Dunia Perkebunan
Penulis Atep Kurnia8 Februari 2024
Meskipun J.R. de Vreies sudah kembali ke Belanda, bisnis-bisnisnya di Bandung dan sekitarnya masih terus berlangsung melalui perkebunan-perkebunan yang dikelolanya.