-
Penulis
Atep Kurnia
Willem Vermehr Rhemrev (1878-1945), opsir KNIL berpangkat kapten dan anggota Comite Indie Weerbaar, mengusulkan pendirian Jaarbeurs saat berlangsungnya IW-Week di Sumedang pada 13 Juli 1918. (Sumber: Het Korps Maréchausée in Atjeh (1930: 5))JAARBEURS BANDUNG 1920-1941 #2: Lahirnya Gagasan untuk Menyelenggarakan Pekan Raya
PENULIS Atep Kurnia 19 Januari 2025
Pameran Indie Weerbaar week (IW-week) di Alun-alun Sumedang pada 13 Juli 1918 menjadi cikal bakal Jaarbeurs di Hindia Belanda. Willem Vermehr Rhemrev pengusulnya.
JAARBEURS BANDUNG 1920-1941 #1: Jaarbeurs Tempo Dulu
Penulis Atep Kurnia10 Januari 2025
Jaarbeurs adalah pekan raya tahunan yang terselenggara dua selama dasawarsa di zaman kolonial. Salah satu bukti kejayaan orang Belanda dan Eropa terakhir di Bandung.
SEJARAH SIPATAHOENAN 1924-1942 #45: Semula Disatukan dengan Sepakat, Akhirnya Dilebur Menjadi Tjahaja
Penulis Atep Kurnia5 November 2024
Kehadiran Jepang menggantikan Belanda di Jawa membawa perubahan besar. Sipatahoenan dipaksa melebur bersama koran-koran lain di Bandung menjadi satu, yaitu Tjahaja.
SEJARAH SIPATAHOENAN 1924-1942 #44: Oto Iskandar di Nata sebagai Ketua PERSIB tahun 1938-1939
Penulis Atep Kurnia29 Oktober 2024
Oto Iskandar di Nata memimpin Persib selama 13 bulan (25 Februari 1938-18 Maret 1939). Ia menjadi sasaran kritik Persibman akibat perseteruan Parindra dengan Persib.
SEJARAH SIPATAHOENAN 1924-1942 #43: Gedong Sipatahoenan Tahun 1939 hingga Tahun 1941
Penulis Atep Kurnia18 Oktober 2024
Gagasan pembangunan Gedong Sipatahoenan lahir sekitar April 1938, saat peringatan HUT Sipatahoenan ke-15. Peletakan batu pertama dilakukan pada 25 Februari 1939.
SEJARAH SIPATAHOENAN 1924-1942 #42: Ulang Tahun ke-15 dan Kunjungan Ketua Volksraad
Penulis Atep Kurnia1 Mei 2024
Ketua Volksraad Mr. W. H. van Helsdingen berkunjung ke kantor redaksi Sipatahoenan pada 25 April 1938.
SEJARAH SIPATAHOENAN 1924-1942 #41: Punya Percetakan Sendiri sejak 1 Agustus 1936
Penulis Atep Kurnia30 Maret 2024
Drukkerij Soekapoera, Drukkerij Galoenggoeng, Drukkerij Tjahja Pasoendan, serta Drukkerij Pengharepan adalah deretan percetakan yang pernah mencetak Sipatahoenan.
SEJARAH SIPATAHOENAN 1924-1942 #40: Tanda Tanya untuk Pemerintah Kolonial
Penulis Atep Kurnia12 Maret 2024
Oto Iskandar di Nata menggunakan berita dan laporan surat kabar Sipatahoenan untuk mempertanyakan kebijakan-kebijakan pemerintah kolonial Hindia Belanda.
SEJARAH SIPATAHOENAN 1924-1942 #39: Lampiran Aoseun Moerangkalih dan Kaboedajan
Penulis Atep Kurnia28 Februari 2024
Sipatahoenan sempat melengkapi terbitannya dengan dua lampiran baru. Yakni bacaan anak-anak "Aoseun Moerangkalih" dan lembar kebudayaan "Kaboedajan".
SEJARAH SIPATAHOENAN 1924-1942 #38: Bidjaksana sebagai Bumper
Penulis Atep Kurnia16 Februari 2024
Mingguan Bidjaksana dipersiapkan untuk mengantisipasi tindakan represi pemerintah kolonial yang bisa setiap saat menghukum sikap kritis Sipatahoenan dengan beredel.