JAARBEURS BANDUNG 1920-1941 #4: Komisi dan Kompetisi untuk Desain Iklan
Komisi iklan Jaarbeurs menyelenggarakan kompetisi pembuatan desain iklan untuk penyelenggaraan Jaarbeurs pertama. Karya pemenangnya menjadi poster Jaarbeurs.
![](http://bandungbergerak.id/cms/uploads/penulis/2/9/29_300x206.jpg)
Atep Kurnia
Peminat literasi dan budaya Sunda
14 Februari 2025
BandungBergerak.id – Untuk mengiklankan penyelenggaraan Jaarbeurs pertama, Vereeniging Nederlandsch-Indische Jaarbeurs membentuk komisi khusus yang disebut sebagai Commissie voor de Prijsvraag Reclamebiljet. Sejarah pembentukan, proses kompetisi yang dilakukan, serta hasil kompetisi dapat dibaca kilasannya dari buklet 1e Ned. Indische jaarbeurs te Bandoeng van 17 Mei tot en met 1 Juni 1920 (1920).
Menurut yang tercantum di buklet, komisi itu dibentuk pada rapat Vereeniging Nederlandsch-Indische Jaarbeurs tanggal 22 Maret 1919. Saat itu, susunan pengurus terpilih adalah J. W. Teilers (Kepala reproduksi di Topografischen Dienst dan sekretaris Bataviasche Kunstkring, Batavia), P. A. J. Moojen (Ketua Bond van Nederl.-Ind. Kunstkringen, Batavia), Th. Karsten (Insinyur di Semarang), J. Z. van Dyck (guru H.B.S. di Bandung), dan B. J. Krol (sekretaris Vereeniging Nederlandsch-Indische Jaarbeurs, Bandung).
Selain itu, diketahui, sebelumnya R. L. A. Schoemaker bergabung dalam komisi itu, tetapi karena harus berangkat ke Belanda, ia digantikan oleh J. W. Teilers. Dan hadiah yang dianggarkan untuk para pemenang kompetisi bilyet iklan sebanyak 500 Gulden untuk peraih pertama dan 250 Gulden untuk peraih kedua. Desain-desain bahan iklan yang masuk akan diperiksa oleh publik pada tanggal yang akan ditentukan.
Hasil kompetisi pembuatan desain iklan Jaarbeurs pertama diputuskan pada 12 Oktober 1919. Namun, dengan catatan, komisi memutuskan tidak akan memberikan hadiah yang disediakan kepada juara pertama dan juara kedua, melainkan akan dibagikan kepada beberapa karya terpilih. Di antaranya karya Dr. H. J. Smit (Buitenzorg) dengan desain bermoto “Parnaragan”; P. Ducroo (Weltevreden) dengan karyanya “Dageraad”; Suze Beynon (Bandung) dengan karya yang bermoto S; Van der Heijden (Weltevreden) dengan karya “Insulinde offers her Wealth”; S. C. F. van Hoppe (Weltevreden) dengan karya “Inheemsche nijverheid”; dan A. Herrmann (Surabaya) yang tak bermoto.
Kemudian pada pertemuan 31 Oktober 1919, dewan melanjutkan kegiatannya. Di antaranya dengan menerima desain bahan iklan dari P. Ducro dengan karya bermoto “Flamingo” dan karya W. van der Does (Meester Cornelis) dengan moto “Oud en Nieuw”. Selain itu, karya Smit diputuskan untuk dijadikan sebagai poster Jaarbeurs pertama, sementara karya lainnya belum diputuskan untuk penggunaannya. Secara total ada 32 orang yang berpartisipasi dalam kompetisi pembuatan bahan iklan Jaarbeurs itu, dengan hasil sebanyak 47 karya desain dan dua karya yang terlambat masuk tidak dianggap turut kompetisi. Desain-desain tersebut akan dipamerkan di berbagai lokasi.
![Desain bermotto Parnaragan karya Dr. H.J. Smit dijadikan poster dan gambar sampul buklet Jaarbeurs pertama. (Sumber: 1e Ned. Indische jaarbeurs te Bandoeng van 17 Mei tot en met 1 Juni 1920; 1920)](http://bandungbergerak.id/cdn/1/2/6/7/4/desain_parnaragan_karya_dr_hj_smit_dijadikan_poster_jaarbeurs_840x576.jpg)
Baca Juga: JAARBEURS BANDUNG 1920-1941 #1: Jaarbeurs Tempo Dulu
JAARBEURS BANDUNG 1920-1941 #2: Lahirnya Gagasan untuk Menyelenggarakan Pekan Raya
JAARBEURS BANDUNG 1920-1941 #3: Rancangan, Tender, dan Pembangunan Jaarbeursgebouw
Liputan dari Surat Kabar
Bagaimana dengan rekaman koran sezaman? Saya akan mengumpulkan keterangannya dari De Preanger-bode dan surat kabar lainnya.
Sebagaimana yang sudah disebutkan, pembentukan komisi iklan Jaarbeurs dibentuk pada 22 Maret 1919. Pembentukan tersebut oleh redaksi De Preanger-bode baru dilaporkan pada edisi 27 Maret 1919. Di situ dikatakan dalam rapat pengurus Vereeniging Nederlandsch-Indische Jaarbeurs tanggal 22 Maret 1919 telah diputuskan antara lain untuk menyelenggarakan tender gedung permanen Jaarbeurs sesegera mungkin, mengadakan kompetisi tiket khusus Jaarbeurs pertama yang diadakan pada tahun 1920, menyelenggarakan pameran desain-desain yang telah diterima oleh panitia, menyediakan uang sebesar 500 Gulden untuk juara pertama, 200 Gulden untuk juara kedua; membentuk komisi untuk menilai desain-desain yang diterima panitia.
Sementara untuk susunan kepengurusan untuk komisi desain iklan Jaarbeurs itu dilaporkan De Locomotief pada 29 Maret 1919 dan De Preangerbode pada 30 Maret 1919 dan diulangi pada edisi 7 September 1919. Susunannya sama dengan yang sudah saya sampaikan di atas.
Selanjutnya, setelah kompetisi dimulai, komisi desain iklan direncanakan akan melakukan pertemuan pada hari Minggu jam 10.00 pagi di Logezaal Bandung, di bawah pimpinan P. A. J. Moojen, untuk melakukan penilaian. Komisi menyediakan hadiah sebesar 500 Gulden dan 250 Gulden untuk para pemenangnya. Konon, peserta yang mendaftar untuk kompetisi tersebut jauh melampaui harapan (Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 10 Oktober 1919). Maksud hari Minggu itu tentu saja tanggal 12 Oktober 1919.
Hasil penilaian itu diumumkan De Preangerbode tanggal 14 Oktober 1919. Di situ disebutkan hasil penilaian untuk lomba desain, yang seharusnya diumukan oleh pengurus Jaarbeurs, belum diumumkan. Penyebabnya adalah karena nama-nama para pemenangnya belum diketahui. Kemudian diputuskan untuk tidak memberikan hadiah kepada juara pertama dan juara kedua, melainkan jumlah hadiah uang sebesar 750 Gulden akan dibagikan sama besarnya kepada peserta terbaik. Nama-nama kelima peserta terbaik itu adalah Suze Beinon, dr. Smit, P. du Croo, S. C. F. van Hoppe, dan terbaik kelima. Dari kelima peserta itu, karya Smit akan dijadikan sebagai poster.
Pada tanggal 18 Oktober 1919, B.J. Krol, sekretaris Vereeniging Nederlandsch-Indische Jaarbeurs menulis surat terbuka dan dimuat dalam De Preangerbode edisi 21 Oktober 1919. Isinya menanggapi berita De Preangerbode yang dimuat pada hari Sabtu, yaitu mengenai edaran yang dibuat pada 15 Agustus 1919 terkait kompetisi bilyet iklan Jaabeurs, bahwa pengurus perhimpunan Jaarbeurs berhak untuk memamerkan atau mencabut semua barang sebelum atau selama pameran Jaarbeurs dan menyimpannya hingga 1 Agustus 1920. Soal ini sudah ditandatangani oleh Krol sebagai anggota komisi penilaian desain pada rapat tanggal 12 Oktober 1919. Komisi melanjutkan pembahasannya dengan ketua Ketua Bond van Nederl.-Ind. Kunstkringen yang hadir di sana serta disepakati pameran akan meliputi 47 desain yang telah diterima komisi.
Akhirnya, Vereeniging Nederlandsch Indische Jaarbeurs di Bandung menyebarkan buklet propaganda (“propaganda-boekje”) Jaarbeurs pertama ke surat kabar-surat kabar pada bulan Maret 1920 atau dua bulan sebelum pelaksanaan Jaarbeurs. Di dalam Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie (23 Maret 1920) dinyatakan bahwa redaksi telah menerima buklet propaganda Jaarbeurs pertama di Hindia Belanda. Buklet tersebut berisi semua macam kondisi-kondisi khusus dan data, termasuk peta serta reproduksi berbagai hadiah dan desain iklan Jaarbeurs. Tentu saja, buklet itu adalah 1e Ned. Indische jaarbeurs te Bandoeng van 17 Mei tot en met 1 Juni 1920 (1920) yang saya jadikan sumber bacaan untuk tulisan ini.
*Kawan-kawan dapat membaca tulisan-tulisan lain Atep Kurnia, atau artikel-artikel lainnya tentang sejarah