Data Curah Hujan di Kota Bandung 1998-2020, Tahun 2010 Paling Basah
Dalam 23 tahun terakhir, Kota Bandung mengalami tahun terkering pada 2006 dan tahun terbasah pada 2010.
Penulis Sarah Ashilah20 September 2021
BandungBergerak.id - Kota Bandung sudah mulai diguyur hujan pada bulan September 2021 ini. Kondisi ini sebagai pertanda masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Melansir ari situs BMKG Indonesia, berdasarkan analisis curah hujan, sebanyak 3,22 persen wilayah di Indonesia sudah mulai memasuki musim hujan pada dasarian I bulan September.
Curah hujan sendiri merupakan ketinggian air hujan yang sampai ke permukaan tanah dan diukur berdasarkan volume air hujan per satuan luas. Itu berarti jika curah hujan sebesar 1 milimeter (mm), maka hujan yang jatuh di permukaan datar adalah seluas 1 meter persegi dengan tinggi 1 mm.
Data yang bersumber dari Kota Bandung dalam Angka 2003-2021, menunjukkan perkembangan rata-rata curah hujan di Kota Bandung dalam 23 tahun terakhir. Dapat terlihat jika curah hujan terkering terjadi di tahun 2006 yakni 141,06 mm dan curah hujan terbasah berada di tahun 2010 dengan curah hujan yang mencapai 322,5 mm.
Menurut Jurnal Analisis Intensitas Curah Hujan Wilayah Bandung pada Awal 2010, yang ditulis oleh Annie Hanifah dan Endarwin dari Stasiun Geofisika Kelas I Bandung, beserta Subid Cuaca Ekstrim BMKG, di awal tahun 2010 intensitas hujan sudah sangat tinggi dan berlangsung lama. Berdasarkan perolehan hasil-hasil analisis, dengan jelas diketahui bahwa kejadian hujan di awal 2010 yang terjadi di wilayah Kota Bandung memang berbeda dari biasanya.
Baca Juga: Data 44 Hektare Tutupan Pohon di Kota Bandung Hilang dalam 18 Tahun Terakhir, Mengakibatkan Fenomena Urban Heat Island P
Data Jumlah Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Kota Bandung 2014-2019, Terjadi Lonjakan di Tahun 2017
Bulan Januari, Februari, dan Maret 2010, menjadi bulan dengan tingkat curah hujan tertinggi dan membuat kondisi curah hujan di tahun 2010 melebihi curah hujan tinggi yang pernah terjadi di tahun 1952 dan 1966.
Curah hujan yang tinggi di Kota Bandung menyebabkan meningkatnya volume air di sungai utama wilayah Bandung Raya, yaitu Sungai Citarum. Tercatat, banjir Bandung selatan paling parah terjadi pada 2010, seperti dilaporkan Citarum.org. Ketinggian air mencapai empat meter, ketinggian ini sangat mencolok dibandingkan banjir 2011 dengan ketinggian 1,5 meter. Tak hanya itu, banjir 2010 juga meninggalkan lumpur setinggi satu meter dan butuh dua bulan untuk membersihkannya.
Sementara itu jika melihat data secara keseluruhan, dari kurun waktu 1998-2021, curah hujan di Kota Bandung menunjukkan tren berfluktuasi, serta terjadinya peningkatan curah hujan dari tahun 2019 yang memang cenderung kering, ke tahun 2020 sebesar 201,53 mm.