• Kolom
  • GUNUNG-GUNUNG DI BANDUNG RAYA (3): Gunung Putri Lembang, Mitos Dayang Sumbi dan Sejarah Benteng Belanda

GUNUNG-GUNUNG DI BANDUNG RAYA (3): Gunung Putri Lembang, Mitos Dayang Sumbi dan Sejarah Benteng Belanda

Gunung Putri Lembang memiliki potensi wisata yang lengkap: pemandangan elok, petualangan, lanskap geologi, dan sejarah. Warga sekitar merasakan dampak positifnya.

Gan Gan Jatnika

Pegiat Komunitas Pendaki Gunung Bandung (KPGB), bisa dihubungi via Fb Gan-Gan Jatnika R dan instagram @Gan_gan_jatnika

Pengunjung dari komunitas JARAMBERS sedang menikmati dan mengamati cekungan dan Patahan Lembang dari Geger Bintang Matahari di Gunung Putri Lembang, Kabupaten Bandung Barat. (Foto: Gan Gan Jatnika)

25 September 2021


BandungBergerak.id - “Berlarilah Sang Putri Nyai Dayang Sumbi ke arah sebuah gunung, batinnya meronta, berontak tak rela jika harus dinikahi putranya sendiri.

Dalam kekalutannya, Sangkuriang semakin dekat mengejar, derap langkahnya semakin terdengar, membuat detak jantung sang putri bertambah kencang dan tak beraturan. Dayang Sumbi meminta petunjuk kepada Yang Maha Tunggal agar terselamatkan dari keinginan nafsu Sangkuriang.

Petunjuk itu pun datang, menuntun Dayang Sumbi ke tengah hutan rimbun, dan berubahlah dirinya menjadi sebuah bunga yang dikenal sebagai Bunga Jaksi.

Sangkuriang tiba di Gunung Putri. Dia yakin kalau putri yang diincarnya berlari ke arah itu. Dari puncaknya dia memandang ke kanan dan ke kiri. Pandangannya berputar ke segala arah mencari tanda-tanda keberadaan Dayang Sumbi. Ketajaman matanya menembus kerimbunan semak dan hutan. Sebagai seorang berilmu tinggi, dia menggunakan juga penglihatan batinnya. Namun yang dicari tak terlihat. Dengan kesal, Sangkuriang akhirnya memutuskan mengejar Dayang Sumbi ke arah timur. Dia menduga kemungkinan besar Dayang Sumbi berlari ke arah sana.

Terselamatkanlah Dayang Sumbi dari kejaran Sangkuriang, Gunung itu berhasil melindunginya. Dia memilih tetap menjadi penghuni kawasan itu sebagai Bunga Jaksi. Gunung itulah yang kemudian dikenal  dengan nama Gunung Putri.”

Cerita rakyat yang sangat terkenal tentang Sangkuriang dan Dayang Sumbi memang erat kaitannya dengan toponimi atau penamaan banyak tempat di Bandung Raya. Selain Gunung Tangkuban Parahu, gunung-gunung lain pun terkait dengan cerita ini. Termasuk Gunung Putri Lembang.

Apalagi, lokasi kedua gunung ini berdekatan. Jarak puncak Gunung Putri Lembang dengan puncak Gunung Tangkuban Parahu hanya 5-6 kilometer.

Pohon Bunga Jaksi yang masih bisa ditemukan di kawasan butan Gunung Putri Lembang. Menurut legenda, bunga ini merupakan jelmaan Dayang Sumbi. (Foto: Gan Gan Jatnika)
Pohon Bunga Jaksi yang masih bisa ditemukan di kawasan butan Gunung Putri Lembang. Menurut legenda, bunga ini merupakan jelmaan Dayang Sumbi. (Foto: Gan Gan Jatnika)

Mencari Keberadaan Pohon Bunga Jaksi

Cerita tentang Bunga Jaksi menarik perhatian dan mengundang penasaran. Bagaimana bentuk Bunga Jaksi, dan apakah pohon Bunga Jaksi ini masih ada di Gunung Putri Lembang?

Dari hasil pencarian di dunia maya, didapatkan foto bunga tersebut. Juga diketahui bentuk pohonnya. Langkah berikutnya, mencari keberadaannya di lokasi. Tentu saja tidak mudah mencarinya karena hutan di kawasan Gunung Putri ini sangat luas.

Benar saja, memang cukup sulit mencarinya. Namun, berbekal keterangan dari warga setempat dan petugas yang berjaga di gerbang masuk kawasan wisata Gunung Putri, kita dapat mengetahui lokasi Bunga Jaksi. Diketahui, dari dulu hanya ada satu pohon Bunga Jaksi. Lokasinya terlindung di kerimbunan hutan.

Terlepas dari mitos Bunga Jaksi dan Dayang Sumbi, ternyata sangat menarik membicarakan flora satu ini. Cukup langka juga, bentuknya sekilas mirip pandan hutan atau pandan pantai, dan juga mirip dengan pohon Cangkuang (Pandanus Furcatus). Namun bila diperhatikan bentuk daun dan batangnya, tampak banyak perbedaan.

Panjang daun pohon Jaksi, yang bisa mencapai lebih dari 4 meter, lebih panjang dari pohon Cangkuang atau jenis pandan lainnya. Perkembangbiakkannya cukup sulit. Itulah sebabnya jumlah pohon ini sangat sedikit. Beruntung, keberadaannya di Gunung Putri Lembang masih tetap ada.

Potensi Wisata Alam, Geologi, dan Sejarah

Gunung Putri Lembang memiliki potensi lengkap untuk memikat pengunjung. Ada potensi tempat wisata, petualangan, lanskap geologi, dan bahkan sejarah.

Untuk wisata petualangan, gunung ini menyediakan lahan berkemah dan jalur hiking yang memadai. Bahkan jika tidak mau repot membawa peralatan berkemah, pengunjung bisa meminjam dari penyedia jasa penyewaan peralatan luar ruangan (outdoor) di sana.

Udara di kawasan ini segar, dengan pemandangan saat matahari terbit yang sangat menawan. Belum lagi kabut tipis yang menyelimuti cekungan Lembang membuat kita serasa berada di atas awan.

Dari sudut pandang geologi, kita bisa melepas pandang dari Tugu Geger Bintang Matahari. Inilah lokasi yang memungkinkan kita melihat jauh ke arah timur, selatan, dan barat. Bentang alam Patahan Lembang yang memanjang sekitar 29 kilometer terlihat di depan mata, mulai Puncak Gunung Palasari sebagai titik tertinggi di timur sampai wilayah Ngamprah dan Cimahi di barat.

Penikmat wisata sejarah juga akan senang bila berkunjung ke Gunung Putri Lembang karena di sini terdapat peninggalan zaman penjajahan Belanda, yakni benteng yang bentuknya masih cukup utuh. Walau tampak tersembunyi di dalam tanah, dan beberapa bagiannya tertutupi semak belukar, benteng Belanda ini tetap bisa dinikmati dan dipelajari keberadaannya.

Konon benteng Belanda ini dibangun pada masa perang dunia pertama dan jatuh ke tangan pasukan Jepang pada saat perang dunia kedua, atau sekitar tahun 1942. Benteng ini erat kaitannya dengan peristiwa perang antara pasukan Jepang melawan pasukan Belanda, yang dikenal dengan nama peristiwa “Tjiater Steeling”. Pada saat itu, pasukan Belanda melakukan kesalahan strategi karena menduga pasukan Jepang akan menyerang dari selatan. Ternyata, pasukan Jepang menyerang dari arah utara, yaitu dari arah Subang. Sebelumnya, Jepang mendaratkan pasukan mereka di Pantai Eretan, Indramayu, dan bergerak merebut lapangan udara Kalijati yang ada di Subang.

Baca Juga: GUNUNG-GUNUNG DI BANDUNG RAYA (2): Gunung Geulis Manggahang, Puncak Tertinggi Bukit Barisan Baleendah di Pantai Danau Bandung Purba
GUNUNG-GUNUNG DI BANDUNG RAYA (1): Gunung Manglayang, Berkah Kesucian dan Keindahan yang Menjulang di Bandung Timur

Lokasi dan Akses

Nama Gunung Putri di kawasan Bandung Raya bukan hanya satu yang di Lembang. Di Cililin ada Gunung Putri. Di perbatasan Bandung dengan Sumedang juga ada nama gunung yang sama.

Gunung Putri Lembang memiliki puncak yang menjadi bagian wilayah administratif Desa Cikole. Sedangkan kaki-kakinya menyebar di tiga desa, yaitu Desa Jayagiri, Desa Cibogo, dan Desa Cikole. Ketiga desa ini berada di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Tinggi puncak Gunung Putri Lembang, menurut peta RBI (Rupa Bumi Indonesia) yg dikeluarkan oleh BIG (Badan Informasi Geospasial) edisi I-2001 berskala 1:25.000, adalah 1.587 meter di atas permukaan laut (Mdpl). Tepat di posisi puncaknya terdapat sebuah tugu yang dikenal dengan nama Tugu SESPIM Polri.

Lokasi ini bisa kita capai lewat gerbang wisata Gunung Putri yang berada di ujung Jalan Gunung Putri Lembang. Dari Alun-alun Lembang, kita bisa berbelok ke arah kiri, atau arah utara, kemudian berbelok lagi masuk ke Jalan Gunung Putri. Sesudahnya, kita tinggal menyusuri jalan tersebut sampai ujungnya.

Jalur lain menuju kawasan Gunung Putri Lembang dapat ditempuh dari arah barat, atau dari arah Jayagiri, kaki Gunung Tangkuban Perahu. Kita juga bisa mengaksesnya dari arah Cikole, Lembang.

Benteng Belanda merupakan salah satu potensi wisata sejarah yang dimiliki kawasan Gunung Putri Lembang. Sayangnya, benteng yang diperkirakan dibangun pada awal tahun 1900-an ini kotor oleh aksi vandalisme. (Foto: Gan Gan Jatnika)
Benteng Belanda merupakan salah satu potensi wisata sejarah yang dimiliki kawasan Gunung Putri Lembang. Sayangnya, benteng yang diperkirakan dibangun pada awal tahun 1900-an ini kotor oleh aksi vandalisme. (Foto: Gan Gan Jatnika)

Catatan Kecil tentang Pengelolaan

Kawasan wisata Gunung Putri Lembang dikelola oleh Perhutani RPH Lembang, bekerja sama dengan LMDH dan Karang Taruna setempat. Pengelolaannya boleh dibilang sudah berhasil. Jumlah wisatawan yang berkunjung pun memenuhi target.

Keberhasilan ini berdampak positif bagi warga setempat. Dibuktikan dengan keberadaan warung-warung di sepanjang jalan menuju Gunung Putri dan lokasi parkir yang dikelola warga. Beberapa warga yang mengelola jasa peminjaman peralatan berkemah (rental camp/outdoor) mendapatkan limpahan rezeki yang lumayan juga.

Pengelolaan sampah dan sarana lain di kawasan Gunung Putri Lembang relatif sudah baik. Hanya disayangkan, vandalisme berupa coretan-coretan telah mengotori dinding benteng Belanda. Entah harus bagaimana mengatasi masalah ini.

Potensi desa-desa di sekitar kawasan Gunung Putri Lembang sebagai penghasil sayuran dan susu sapi segar bisa lebih dioptimalkan.  Keberadaan tumbuhan hias, yang mungkin merupakan hal biasa bagi warga, bisa dijadikan potensi ekonomi yang baik. Para pengunjung yang berwisata ke sana tertarik untuk menjadikannya oleh-oleh.

*Tulisan kolom Gunung-gunung di Bandung Raya merupakan bagian dari kolaborasi www.bandungbergerak.id dan Komunitas Pendaki Gunung Bandung (KPGB)

Editor: Redaksi

COMMENTS

//