Geliat Pencegahan Korupsi di Unpar dan IPB
Terdapat tiga fungsi (trisula) yang harus dikedepankan dalam menjalankan pemberantasan korupsi di Indonesia, yaitu pencegahan, pendidikan, dan penindakan.
Penulis Iman Herdiana24 September 2022
BandungBergerak.id - Pemberantasan korupsi menjadi perang tanpa ujung selama kasusnya masih merajalela di level pemerintah pusat maupun daerah. Salah satu unsur pemberantasan korupsi adalah dengan pencegahan melalui pendidikan antikorupsi.
Geliat pendidikan antikorupsi ini telah berjalan di kampus-kampus, antara lain di Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Bandung, dan Institut Pertanian Bogor (IPB). Di Unpar, upaya pencegahan korupsi terbaru dimotori Program Studi Ilmu Administrasi Publik (IAP) Unpar dengan meluncurkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Antikorupsi, pada Kamis (22/9/2022) di di Ruang Audio Visual Gedung 3 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unpar.
Mahasiswa yang mengambil program MBKM Antikorupsi nanti akan ditawarkan 4 bentuk pembelajaran yang setara dengan bobot masing-masing 20 SKS.
Dalam kegiatan Lokakarya Nasional dan Peluncuran Program MBKM Antikorupsi yang dilaksanakan secara luring tersebut, secara resmi IAP Unpar merilis Buku Panduan Program MBKM Antikorupsi yang disusun bersama ICW. Adapun tim penyusun yaitu Trisno Sakti Herwanto, Tutik Rachmawati, Indraswari, Maria Rosarie Harni Triastuti, Adnan Topan Husodo, Nisa Rizkiah Zonzoa, dan Bambang Wisudo.
Sekadar informasi, peluncuran MBKM Antikorupsi merupakan tindak lanjut kerja sama yang telah terjalin antara FISIP Unpar dan ICW sejak tahun 2019 dan menghasilkan berbagai bentuk kegiatan, seperti seminar pencegahan antikorupsi, pelatihan penggunaan platform digital berbasis website untuk memantau potensi korupsi pengadaan barang dan jasa publik, serta pengenalan akademi antikorupsi.
Kepala Satuan Tugas Monitoring dan Evaluasi, Direktorat Diklat Antikorupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Luthfi Sukardi mengatakan bahwa terdapat tiga fungsi yang harus dikedepankan (trisula) yaitu pencegahan, pendidikan, dan penindakan. Jika ketiga hal tersebut sudah terbentuk dan dijalankan semestinya maka korupsi akan berkurang.
“Jadi kalau kita bicara trisula ini, pencegahan untuk mencegah orang melakukan korupsi dari sistem, pendidikan lebih kepada integritas manusia sehingga orang tidak mau melakukan korupsi, dari sisi penindakan ada efek jera. Trisula itu tidak mau, tidak ingin, dan tidak berani. Kalau ini sudah terbentuk masyarakat korupsi akan berkurang,” ujarnya.
Menurut dia, sektor antikorupsi berkaitan erat dengan pendidikan, banyak yang dilakukan oleh KPK terutama dari deputi pendidikan dan peran serta masyarakat. Sudah banyak perguruan tinggi yang membuka mata kuliah antikorupsi dan kampus lain dapat melakukan studi banding terkait hal tersebut.
“Kami membuka kesempatan kepada para mahasiswa baik melalui program RP untuk mengikuti sertifikasi antikorupsi atau mata kuliah antikorupsi serta e-learning/sertifikasi penyuluhan anti korupsi,” ucap Luthfi.
Lebih lanjut, Trisno Sakti Herwanto selaku Ketua Program Studi IAP FISIP Unpar mengatakan bahwa program MBKM Antikorupsi terdapat 4 bentuk pembelajaran yaitu study experiential antikorupsi, asistensi mengajar kelas integritas, penelitian integritas korupsi dan antikorupsi, dan kuliah kerja nyata membangun desa antikorupsi. Tujuan dari MBKM Antikorupsi sendiri adalah sebagai berikut:
- Berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skills maupun hard skills, agar lebih siap dan relevan dengan perkembangan diskursus serta praktik antikorupsi.
- Menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang memiliki karakter berintegritas dengan berwawasan anti korupsi.
“Institusi pendidikan itu institusi yang paling etis, kami punya kewajiban untuk menjaga aspek etika tersebut dan hal yang menjadi isu adalah bentuk pembelajarannya, MBKM justru mendorong mahasiswa mendukung CPL-nya (Capaian Pembelajaran Lulusan,red),” kata Trisno.
Sejalan dengan hal tersebut, Deputi Koordinator ICW Siti Juliantri Rachman, S.Sos. mengatakan bahwa program MBKM Antikorupsi ini merupakan sebuah peluang untuk merangkul perguruan tinggi dalam mendukung gerakan antikorupsi. Dalam rangkaian pembelajaran yang diikuti mahasiswa dapat memperdalam praktiknya dalam pelayanan publik lebih baik dengan tools yang tersedia.
“Kami juga mendorong lebih banyak kampus yang bisa menginsersi atau bisa menggunakan secara penuh MBKM antikorupsi salah satunya di Unpar,” tuturnya.
Menurut dia, tujuan akademi antikorupsi yaitu untuk penguatan jaringan, penguatan masyarakat, sumber belajar, dan akses pendidikan antikorupsi.
“Korupsi di Indonesia tidak cukup jika diawasi dengan adanya penegak hukum, inspektorat, pengawas, karena pada hal itu merupakan tugas bersama bukan hanya sebagian pihak,” ujar Juliantri. (JES-Humkoler UNPAR)
IPB University Menggandeng KPK
Upaya menggencarkan pendidikan antikorupsi juga dilakukan IPB University. Pada 4 Maret 2022 lalu, IPB University menandatangani kerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pada saat yang sama, dilaksanakan kuliah umum dengan tema “Strategi Peningkatan Efektivitas Pendidikan Antikorupsi di Perguruan Tinggi.”
Kerja sama antara IPB University dan KPK bertujuan agar para pihak berkoordinasi dan saling bekerja sama dalam pencegahan tindak pidana korupsi yang efektif dan efisien sesuai kapasitas masing-masing. Ruang lingkup kerja sama meliputi pendidikan antikorupsi, perbaikan tata kelola universitas, kajian antikorupsi, sosialisasi dan kampanye anti korupsi dan narasumber dan ahli.
Di acara yang sama, Rektor IPB University, Arif Satria meresmikan Tim Kelompok Kerja Anti Korupsi. Pembentukan tim ini adalah salah satu ikhtiar untuk terus meningkatkan intensitas pendidikan antikorupsi di lingkungan IPB University sehingga dapat tercipta good governance.
Arif Satria juga menyampaikan, kerja sama IPB University dengan KPK dalam rangka terus meningkatkan pendidikan anti korupsi di IPB University dan melaksanakan good governance.
“Pentingnya integritas bagi IPB University ini menjadikan integritas adalah ruhnya IPB University,” ucap Arif Satria, dikutip dari laman IPB University.
Ia menjelaskan, integritas menempati urutan pertama untuk meraih kesuksesan. Integritas yang baik akan menciptakan masyarakat dengan rasa saling percaya yang tinggi.
“High trust society ini menjadi modal melahirkan inovasi unggul, sekaligus untuk melahirkan gagasan besar bagi kemajuan ekonomi,” katanya.
Arif menerangkan, kemajuan ekonomi bangsa sangat ditentukan oleh kondisi sosial ekonomi. Maksudnya, social capital menempati posisi sangat penting, untuk itu kita terus berusaha meningkatkan integritas di kalangan pendidik dan tenaga kependidikan, juga mahasiswa.
Ia mengaku, IPB University berkomitmen untuk terus membangun ekosistem integritas di lingkungan pendidikan. Ada beberapa hal yang saat ini telah dan sudah, sedang dan terus akan dikembangkan. Salah satunya adalah dengan meningkatkan kerja sama antara sivitas dan alumni IPB University untuk edukasi mentoring.
“Kita juga melakukan upaya strategi pendidikan pencegahan anti korupsi dengan kerja sama orangtua melalui aplikasi parent, sehingga mahasiswa terus dilatih untuk meningkatkan kejujuran,” terangnya.
Tidak hanya itu, IPB University juga melakukan pendidikan antikorupsi melalui mata kuliah. Salah satunya adalah mata kuliah politik sumber daya alam. Dalam mata kuliah tersebut, salah satu kegiatan praktikumnya dalam rangka untuk memahami dan menggiatkan kampanye anti korupsi sumber daya alam.
“Ini adalah ikhtiar kami, mata kuliah di tingkat satu juga banyak yang memuat materi antikorupsi dan tahun ini secara khusus pendidikan anti korupsi untuk seluruh mahasiswa baru,” pungkas Arif Satria.