Cegah Banjir di Bandung dengan Membawa Bibit Pohon ke Bukit
Lahan pertanian menyumbang masalah lahan kritis di Kawasan Bandung Utara. Menambah keberadaan pohon keras salah satu solusinya.
Penulis Ahmad Fikri30 November 2022
BandungBergerak.id—Banjir yang melanda Bandung tidak bisa dilepaskan dari masalah lahan kritis yang menjadi masalah laten areal perbukitan di Kawasan Bandung Utara. Menanam dan merawat lebih banyak pohon menjadi solusi satu-satunya untuk konservasi lahan kritis. Yayasan Odesa Indonesia dalam sebulan ini sudah enam kali menggelar aksi menanam pohon dengan melibatkan petani sayuran di Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung.
“Dalam pekan terakhir bulan November 2022 ini kami berbagi 1.500 bibit tanaman buah-buahan dan 500 bibit kelor yang telah kami sebarkan. Kami berterima kasih kepada para donatur yang telah mengirim bibit-bibit tanaman buah yang bagus. Kami akan merawatnya,” kata Sutardi, 71 tahun, Koordinator Pelaksana Kegiatan Aksi Tanam, dikutip dari keterangannya
Gerakan menanam pohon tersebut dilakukan di sejumlah desa. Aksi tanam pohon itu melibatkan petani binaan yang menjadi bagian program konservasi Yayasan Odesa. Rangkaian gerakan menanam pohon sebulan ini dilakukan di Desa Mekarmanik dan Desa Cikadut, keduanya berada di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung.
Sutardi menuturkan, petani yang terlibat di dua desa tersebut sudah mau menanam pohon keras seperti buah-buahan. Sebelumnya para petani hanya mau menanam sayuran yang berpotensi menimbulkan erosi. Saat ini terdapat 4.200 petani di tujuh desa Kecamatan Cimenyan yang dilibatkan untuk mulai menanam pohon buah.
“Kami sudah merasakan hasilnya. Banyak manfaat dari menanam kelor, pepaya, dan beragam jenis buah-buahan lainnya. Hanya saja petani kami saat ini kekurangan bibit. Kalau soal merawat sudah pasti,” ujar Sutardi.
Baca Juga: Ngabaraga, Melihat Kontrasnya Kehidupan di Braga
Potret Eksplotasi ABK dalam Film Before You Eat
Catatan Perhelatan Photo Exhibition Ruang Juang
Masih Memerlukan Lebih Banyak Pohon
Basuki Suhardiman, pembina Yayasan Odesa Indonesia mengatakan, sengaja memilih Kawasan Bandung Utara untuk menjalankan program menanam pohon. Catatannya, di kawasan tersebut saat ini terdsapat 70 ribu lebih lahan pertanian yang masuk dalam kategori lahan kritis. Di Kecamatan Cimenyan saja terdapat 10 ribu hektare lahan pertanian yang membutuhkan tambahan tanaman pohon keras.
“Ada kebutuhan 10 juta bibit tanaman keras terutama buah-buahan untuk memperbaiki pertanian di Kawasan Bandung Utara. Kita mesti melakukannya secara terus-menerus. Berbagai pihak harus punya kepedulian untuk menyumbang bibit,” ujar Basuki, dikutip dari keterangannya.
Aktivitas pertanian di Kawasan Bandung Utara yang menjadi penyumbang keberadaan lahan kritis mestinya menjadi perhatian semua pihak dalam pembangunan di pedesaan. Keberadaan lahan kritis diyakini Basuki berkorelasi langsung dengan perubahan iklim juga persoalan banjir lumpur yang kerap melanda Bandung.
“Kita harus mendorong lebih banyak petani untuk mengambil peran dalam krisis pangan dan krisis lingkungan. Peran petani sangat strategis untuk memperbaiki pangan dengan menanam anekaragam jenis tanaman buah. Selain bermanfaat bagi gizi warga miskin, juga meningkatkan ekonomi mereka dan yang terpenting lagi kita bisa mengambil peran dalam perubahan iklim,” ujar Basuki.