• Opini
  • Rumah Pintar untuk Hunian Ramah Lingkungan

Rumah Pintar untuk Hunian Ramah Lingkungan

Rumah pintar memiliki efisiensi lebih tinggi karena seluruh energi yang dikelola oleh sistem tidak terbuang sia-sia sehingga membuatnya lebih ramah lingkungan.

Will Winardi Muljadi

Mahasiswa Jurusan Mekatronika Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung

Mal di Bandung, Rabu (11/8/2021). Konsep bangunan ramah lingkungan akan mengurangi pemakaian energi listrik seminimal mungkin. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)

20 Januari 2023


BandungBergerak.id—Di era modern Industri 4.0 ini sudah banyak penggunaan Internet Of Things atau IOT  baik di dalam kehidupan sehari hari atau aplikasi pada industri dan manufaktur. IOT dalam pengertian luasnya merupakan sebuah konsep di mana suatu objek yang mempunyai kesanggupan untuk memindahkan data melalui jaringan tanpa perlunya campur tangan manusia, baik interaksi manusia ke manusia maupun manusia ke komputer.

Konsep IOT secara garis besarnya mengedepankan penggunaan internet dalam media untuk berkomunikasi antar objek atau produknya. Beberapa perkembangan IOT didukung juga oleh inovasi dan perkembangan dari beberapa teknologi  pendukung lainnya seperti komunikasi nirkabel, internet, dan QR atau teknologi quick responses.

Bidang industri merupakan salah satu bidang yang menggunakan IOT dan produk pintar dalam bentuk otomasi pintar. Otomasi semakin dibutuhkan dikarenakan naiknya tuntutan permintaan serta keselamatan kerja. Menggunakan otomasi pintar, risiko kecelakaan kerja menjadi semakin minim atau tidak ada sama sekali.

Sedangkan IOT dalam kehidupan sehari hari tentu dapat membantu aktivitas kita, contohnya adalah produk smart home atau rumah pintar. Secara harfiah rumah pintar merupakan rumah hunian yang mengedepankan basis teknologi dalam pengoperasiannya di mana sebuah sistem dari beberapa perangkat elektronik di satu rumah tersebut dapat terkoneksi dengan internet dan dapat dikendalikan secara jarak jauh menggunakan koneksi seluler internet oleh penggunanya.

Sistem rumah pintar ini memungkinkan beberapa perangkat pintar di satu rumah terhubung ke satu jaringan internet sehingga dapat berkomunikasi satu sama lain serta melakukan pekerjaannya dengan sinkron. Misalnya sebuah sensor pencahayaan yang diletakkan di jendela akan mendapatkan data paparan sinar matahari di waktu tersebut dan mendistribusikan data tersebut melalui jaringan sebagai masukan data untuk menyesuaikan pencahayaan di dalam rumah. Sistem tersebut kemudian akan memerintahkan untuk menyalakan atau mematikan sekelompok lampu di dalam rumah agar mendapatkan pencahayaan yang optimal tanpa membuang energi listrik yang tidak diperlukan.

Contoh lainnya adalah sensor suhu dan kelembaban yang diletakkan di beberapa ruangan di dalam rumah dapat mengukur suhu ruang secara langsung dan mengirimkan data tersebut ke pendingin ruangan atau pemanas ruangan. Digabungkan dengan sebuah aplikasi terkoneksi jaringan yang sudah di unduh di ponsel penghuni rumah tersebut, sistem dapat secara otomatis menjaga suhu ruangan. Dengan penggunaan sistem timer yang sudah ditentukan oleh pengguna, atau memanfaatkan sistem GPS maka sistem di dalam rumah tersebut bisa mengetahui jika pengguna sudah dekat dengan rumah sehingga dapat menyiapkan suhu ruangan yang sudah diatur oleh pengguna.

Baca Juga: Kudeta Militer dan Deportasi Pengungsi Myanmar oleh Malaysia, Bagaimana Disposisi Diplomasi Indonesia?
Melestarikan Budaya Rumah Tradisional dengan Arsitektur Vernakular
Mencari Konsensus dari Perspektif Prioritas Kesehatan Mental Antargenerasi

Mudah dan Praktis

Kemudahan dan kepraktisan teknologi rumah pintar bisa juga dimanfaatkan untuk mendukung aspek keamanan suatu rumah. Pemilik misalnya dapat mengawasi rumahnya di manapun setiap saat dengan asal tersambung dengan jaringan internet. Beberapa produk rumah pintar yang dapat diaplikasikan untuk mendukung faktor keamanan salah satunya adalah IP Camera yang terkoneksi dengan jaringan internet sehingga dapat merekam dan memberikan tampilan langsung ke pengguna melalui gawai seperti ponsel atau tablet komputer.

Contoh lainnya yang sudah banyak dipasang di dalam rumah pintar adalah sensor pendeteksi asap yang memiliki sensor yang dapat mendeteksi kadar asap berlebih. Jika terjadi kebakaran di saat pemilik sedang tidak berada di rumah, sensor dapat mendeteksi kadar asap di atas normal sehingga pemilik rumah mendapat peringatan serta melakukan pengecekan langsung menggunakan kamera. Terdapat juga sensor yang diletakkan di pintu masuk ataupun jendela di semua ruangan sehingga jika ada yang terbuka maka pengguna akan mendapatkan peringatan secara langsung kemungkinan terjadi pembobolan, kemudian pengguna dapat secara langsung memastikan dengan mengecek umpan balik gambar kamera agar dapat melakukan tindakan.

Sebuah rumah pintar tentunya juga memerlukan perabotan yang pintar untuk menciptakan sebuah sistem terintegrasi yang dapat berkomunikasi antar satu sama lain. Produk pintar yang paling banyak dijumpai dan yang penerapannya sudah dilakukan sejak lama adalah smart switch yakni sakelar yang dapat dipasang di berbagai macam perabotan rumah. Contohnya lampu ruangan yang terkoneksi dengan jaringan internet dan dapat menghidupkan atau mematikan sejumlah perabotan di dalam ruangan tersebut baik secara manual dengan menggunakan aplikasi sehingga semuanya bis dikendalikan dengan satu sentuhan tanpa perlu untuk mencari-cari sakelar yang jumlahnya banyak. Beberapa jenis smart switch juga dilengkapi dengan fungsi timer yang dapat diatur oleh pemilik rumah untuk membuat jadwal setiap harinya pada jam tertentu misalnya untuk menyalakan atau mematikan lampu tanpa memerlukan koneksi internet, sehingga jika terjadi gangguan pada jaringan maka fungsi timer akan tetap bekerja.

Produk smart switch sudah banyak digunakan karena pemasangannya yang relatif mudah tanpa perlu mengganti perabotan yang sudah ada, cukup dengan memperbaharui dan mengonversinya menjadi produk pintar. Harga dari produk smart switch juga relatif murah dibandingkan dengan produk pintar lainnya, sehingga masyarakat luas akan tertarik dan ingin mencobanya secara langsung.

Penggunaannya di Indonesia

Teknologi rumah pintar sebenarnya bukan hal yang baru di Indonesia, penerapannya sudah digunakan dalam beberapa tahun silam khususnya oleh instansi publik, perkantoran modern yang berorientasi kepraktisan dan efisiensi, serta beberapa perumahan modern yang menawarkan fasilitas tersebut sebagai sebuah fitur standar. Penerapan konsep rumah pintar oleh masyarakat luas masih dipandang suatu kemewahan kelas atas yang kegunaannya dianggap tidak penting dan tidak sebanding dengan persiapan lebih yang harus dilakukan. Penggunaannya membutuhkan jaringan internet yang memadai dan produk pintar yang harganya lebih mahal dibandingkan perabotan rumah sehari-hari.

Dalam jangka pendek tentu benar bahwa biaya yang harus dikeluarkan akan besar untuk membangun sebuah rumah pintar dibandingkan dengan rumah konvensional. Namun dalam jangka panjang rumah pintar secara keseluruhan memiliki efisiensi lebih tinggi dalam perbandingan penggunaan konsumsi listrik karena sistem produk pintar dapat menyesuaikan dengan kebutuhan pemilik rumah dengan penggunaan energi yang tidak berlebih dan terbuang sia-sia. Dalam aspek berkesinambungan, konsep rumah pintar jika dimanfaatkan dengan benar dan sesuai prosedur dalam perancangan dan pembangunannya akan lebih ramah terhadap lingkungan dikarenakan seluruh energi yang dikelola oleh sistem tidak terbuang sia-sia.

Keamanan merupakan salah satu aspek yang sedang hangat dibicarakan karena masih banyak pengguna awam belum memahami aspek sekuritas dari sistem rumah pintar yang terkoneksi dengan jaringan internet. Terdapat beberapa elemen keamanan yang harus diperhatikan dan dijaga di antaranya aplikasi dari sistem rumah pintar. Aplikasi sistem rumah pintar mewajibkan penggunanya membuat sebuah akun terlebih dahulu sehingga tentunya keamanan akun harus dijaga. Siapa pun dapat dapat mengakses jika mengetahui nama akun beserta kata sandi tersebut. Pengembang aplikasi rumah pintar juga harus memperhatikan keamanan penggunanya agar tidak terjadi kebocoran dan penyalahgunaan data pengguna dengan merancang sebuah sistem yang aman, lebih baik lagi menggunakan  server pribadi sehingga data pengguna dapat dijamin aman.

Dari semua aspek yang sudah dibahas, apakah rumah pintar sepadan untuk dipergunakan masyarakat luas? Dengan semua kelebihan dan kepraktisan yang didapat, serta aspek berkesinambungan yang membuat sistem tersebut ramah lingkungan  tentu sepadan. Tidak hanya untuk golongan tertentu, tetapi kepada seluruh lapisan masyarakat.

Editor: Ahmad Fikri

COMMENTS

//