Perubahan Pelukis Jelekong setelah Pagebluk
Selama kebijakan PPKM atau lockdown diberlakukan di Indonesia, pengiriman karya lukis pelukis Jelekong tersendat.
Mita Maulidina
Mahasiswa jurusan Sejarah dan Peradaban Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung
22 Januari 2023
BandungBergerak.id - Jelekong merupakan salah satu kampung di Kabupaten Bandung yang terkenal akan keseniannya. Di antaranya terdapat dua kesenian yang paling terkenal di kampung di Bandung selatan itu, yakni kesenian wayang dan seni lukis.
Akses ke kampung Jelekong ditandai dengan gapura yang berada di seberang mini market. Lukisan-lukisan dapat ditemukan di sepanjang jalan kampung ini, bahkan tidak jarang kita dapat melihat para pelukis yang sedang melukis lukisan-lukisannya.
Lukisan Jelekong kebanyakan bertemakan kaligrafi, alam, maupun hewan dengan obyek persawahan, gunung, ikan, kuda, harimau, dan masih banyak lagi. Media lukisan-lukisan umumnya berbahan cat minyak dan cat akrilik. Jarang sekali ditemukannya lukisan yang menggunakan cat air.
Hampir kebanyakan masyarakat Jelekong memiliki minat dan bakat dalam bidang seni, sekitar 90 persen masyarakat kampung ini seorang pelukis atau berkaitan dengan seni lukis. Tradisi ini dipertahankan secara turun-temurun. Maka masyarakat di sana selalu mewariskan soft skill mereka dengan cara mengajarkan kepada generasi-generasi berikutnya untuk bisa melukis dan juga mengajarkan cara melukis dari teman ke teman. Atau mungkin dapat dikatakan saling berbagi ilmu cara melukis antara satu sama lain.
Hal tersebut menjadikan Jelekong unik dan berbeda dengan kampung-kampung lainnya di Kabuparen Bandung. Karena kebanyakan masyarakat Jelekong banyak yang cinta akan kesenian sehingga dapat mengembangkan kesenian tersebut. Jika dilihat, antara lukisan di Jelekong dan lukisan yang ada di Braga, Kota Bandung, hampir sama. Bahkan ada beberapa lukisan dari Braga ataupun pelukis Braga yang berasal dari Jelekong. Selain sebagai tempat wisata, Jelekong juga bisa menjadi tempat belajar bagi yang ingin bisa melukis.
Baca Juga: Melestarikan Budaya Rumah Tradisional dengan Arsitektur Vernakular
Seabad Observatorium Bosscha dalam Kepungan Alih Fungsi Lahan Kawasan Bandung Utara
Mencari Konsensus dari Perspektif Prioritas Kesehatan Mental Antargenerasi
Berubah karena Pandemi
Di tahun 2020 pada masa-masa pandemi Covid-19 mulai menyebar di Indonesia, perekonomian mulai menurun, wisata-wisata banyak yang ditutup untuk mengurangi penyebaran Covid-19. Hal ini juga mempengaruhi perekonomian warga di Kampung Jelekong, khusunya para pelukis. Sebelum Covid-19 menyebar di Indonesia, omset yang biasanya di dapat dalam para pelukis Jelekong dalam sebulan bisa mencapai kurang lebih 15 juta rupiah. Akan tetapi setelah adanya Covid-19 pendapatan mereka turun drastis.
Kampung Jelekong tergantung pada geliat pariwisata. Tidak sedikit lukisan-lukisan pelukis Jelekong dikirim ke luar kota seperti Bali, bahkan sampai ke Malaysia dan Brunei Darusalam. Kebanyakan lukisan yang terjual ke Malaysia dan Brunei yaitu lukisan kaligrafi, bukan hewan dan alam.
Selama kebijakan PPKM atau lockdown diberlakukan di Indonesia, pengiriman karya lukis tersebut sulit dilakukan. Dampaknya perekonomian Jelekong merosot. Tidak sedikit dari para pelukis yang beralih profesi. Jika dilihat lagi sekarang, jumlah pelukis di Jelokong tidak sebanyak dulu sebelum pandemi.
“Dua tahun mendatang ga bakal ada pelukis lagi, karena bahan pokok yang sudah naik sehingga pengeluaran tidak stabil akan tetapi harga lukisannya tetap (tidak naik),” keluh Rama, salah seorang pelukis Jelekong, kepada penulis.
Di tahun 2022, setelah Covid-19 mulai mereda di Indonesia, perekonomian pun mulai stabil kembali. Aktivitas masyarakat kembali berjalan normal. Begitupun dengan para warga di Jelekong. Namun jumlah pelukis sudah terlanjut berkurang.
Pemasaran lukisan di Jelekong kebanyakan dilakukan secara offline (tidak melalui via aplikasi). Karena jika dipasarkan secara online, selain ribet juga tentunya tidak setiap hari akan terjual.
“Lebih baik sedikit tapi terjual setiap harinya. Minimal dalam sehari dapat terjual 3 lukisan, daripada terjual dengan harga yang lebih tinggi dijual di online tetapi tidak ada setiap hari,” ucap Rama.
Seni lukis bagi warga Jelekong adalah sumber ekonomi yang utama. Lukisan telah mengangkat Jelekong sebagai kampung wisata.