• Opini
  • Alternatif Beton Ringan dari Limbah Kertas

Alternatif Beton Ringan dari Limbah Kertas

Papercrete merupakan salah satu alternatif beton ringan yang ramah lingkungan dan hemat biaya. Bisa membantu mengurangi limbah kertas.

Natanya Princessa

Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung

Di Kelurahan Gumuruh, Bandung, para pemuda berkeliling kampung mengumpulkan sampah dan rongsokan yang bernilai jual pada Agustus 2020. Hasil penjualan itu dibelikan barang-barang kebutuhan pokok yang dibagikan secara cuma-cuma ke warga. (Foto: Prima Mulia)

31 Januari 2023


BandungBergerak.id — Limbah kertas menjadi salah satu limbah terbanyak di Indonesia. Jumlah limbah kertas mencapai 12% dari 34,5 ton sampah yang ada di Indonesia (Kementrian Lingkungan Hidup, 2020). Padahal, limbah tersebut dapat diolah kembali menjadi produk yang bermanfaat seperti tempat pensil, keranjang, bahkan dekorasi rumah untuk mengurangi limbah pada lingkungan. Dengan berkembangnya teknologi, material konstruksi juga dapat memanfaatkan limbah kertas sebagai beton ringan yang sering disebut sebagai papercrete.

Papercrete merupakan salah satu alternatif beton ringan yang ramah lingkungan dan hemat biaya. Oleh karena itu, teknologi pembuatan papercrete harus dikembangkan untuk mengurangi limbah kertas. Papercrete terbuat dari bahan yang murah yaitu 50% kertas daur ulang dengan campuran pasir dan Portland semen.

Kertas yang dipakai bervariasi seperti kartu nama, kertas majalah glossy, brosur iklan, kertas surat, koran, dan sebagainya (papercrete.com, 2007). Penggunaan kertas daur ulang tersebut sebagai bahan dasar beton ringan mempunyai banyak keunggulan.

Proses pembuatan papercrete cukup mudah sehingga dapat diproduksi sendiri. Bahkan papercrete ini dapat dicetak sesuai dengan bentuk yang diinginkan untuk mempermudah penerapan estetika bangunan. Selain itu, papercrete juga tahan terhadap perubahan cuaca sehingga lebih tahan lama dibandingkan dengan bahan lain seperti kayu.

Papercrete digunakan sebagai komponen non-struktural untuk mengurangi beban konstuksi. Semakin banyak proporsi kertas maka berat papercrete semakin ringan.

Namun, kertas yang terlalu banyak dalam papercrete akan mengurangi kuat tekan beton dan daya serap air semakin besar. Permasalahan tersebut dapat teratasi seiringan dengan perkembangan teknologi yaitu dengan cara penambahan gula pasir pada campuran papercrete. Penambahan campuran gula pasir pada pembuatan papercrete menambahkan mutu kuat tekan dan ketahanan air papercrete.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Arief Gunarto (2008), campuran dengan tambah gula pasir dapat mempunyai kuat tekan yang lebih besar dengan rata-rata sebesar 50,24% dibandingkan campuran tanpa bahan tambah gula pasir. Tidak hanya itu, pada penelitian yang sama membuktikan bahwa pada campuran dengan bahan tambah gula pasir mempunyai rata-rata presentase serapan air yang lebih kecil dibandingkan campuran tanpa bahan tambah gula pasir.

Baca Juga: Budaya Suap yang Menjadi Konsumsi Publik di Indonesia
Edukasi dan Masalah Kesehatan Mental pada Remaja
Menyigi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Cocok untuk Wilayah Beriklim Tropis

Papercrete sangat cocok digunakan di wilayah beriklim tropis seperti Indonesia. Material yang berasal dari kertas ini bersifat insulator yang mampu menahan panas dari luar. Namun, penempatan papercrete ini harus diperhatikan.

Papercrete tidak boleh ditempatkan pada luar ruangan maupun dekat dengan tanah karena daya serap air yang cukup tinggi. Walaupun penambahan gula pasir pada campuran papercrete dapat mengurangi daya serap air, sayangnya daya serap air papercrete masih tinggi yaitu diatas 50% (Arief Gunarto, 2008). Oleh karena itu, teknologi harus terus dikembangkan untuk mengatasi daya serap air pada papercrete agar dapat ditempatkan pada luar ruangan dan dekat dengan tanah.

Papercrete dapat menjadi solusi dari permasalahan limbah kertas yang menumpuk di Indonesia. Terlebih lagi, papercrete sangat cocok di wilayah beriklim tropis seperti Indonesia. Papercrete dapat digunakan sebagai komponen non-struktural untuk mengurangi beban konstuksi.

Permasalahan yang ada dapat teratasi oleh teknologi seperti penambahan gula pasir pada campuran papercrete. Papercrete dapat menjadi bahan alternatif beton ringan yang ramah lingkungan dan hemat biaya. Semakin banyak yang menggunakan papercrete sebagai beton ringan maka semakin mengurangi limbah kertas.

 

Editor: Ahmad Fikri

COMMENTS

//