Glosarium, Kamus Istilah Populer Hiking atau Pendakian Gunung yang Penting Diketahui
Tahu dong apa itu bonus? Atau istilah tektok? Glosarium pendakian gunung ini diharapkan bisa secara praktis membantu para pendaki, terutama pemula.
Gan Gan Jatnika
Pegiat Komunitas Pendaki Gunung Bandung (KPGB), bisa dihubungi via Fb Gan-Gan Jatnika R dan instagram @Gan_gan_jatnika
9 April 2023
BandungBergerak.id – Glosarium adalah kumpulan istilah dalam suatu bidang tertentu yang disusun secara alfabetis atau sesuai urutan abjad. Bisa disebut juga sebagai kamus istilah untuk bidang tertentu.
Mengingat begitu banyak istilah dalam kegiatan hiking atau mendaki gunung, ada baiknya istilah-istilah tersebut dibuatkan glosariumnya. Harapannya tentu kamus istilah populer hiking atau pendakian gunung ini akan bermanfaat, terutama bagi mereka yang baru memulai berkegiatan mendaki.
Walau masih sederhana dan belum lengkap, semoga glosarium ini bisa memberi manfaat. Jika masih banyak yang kurang, nanti akan dibuatkan tulisan glosarium bagian keduanya.
Glosarium ini dibagi menjadi beberapa bagian untuk memudahkan penggolongannya. Ada bagian umum, geologi, sejarah dan budaya, serta bagian peralatan pendakian.
Istilah-istilah Umum
Base Camp (BC): Pos awal pendakian, tempat melapor atau mendaftarkan diri
Badai: Cuaca yang ekstrem berkenaan dengan hujan lebat terkadang disertai turunnya es batu, atau angin yang sangat kencang hingga terkadang sampai menerbangkan debu .
Bivak, bivouac: Shelter atau tempat peristirahatan sementara yang bersifat darurat, dibangun dengan alat dan bahan yang tersedia saat itu
Briefing: Penjelasan tentang aktivitas atau hal yang akan dilakukan
Bukit: unggulan atau gundukan tanah yang tidak terlalu tinggi
Bonus: Jalan landai saat mendaki gunung yang ditemukan setelah tanjakan atau turunan
Dehidrasi: Kondisi kekurangan cairan tubuh akibat cairan yang digunakan saat berkegiatan tidak seimbang dengan cairan yang dikonsumsi
Disorientasi arah: Tersesat
Ekowisata, ecotourism : Wisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial, budaya, ekonomi masyarakat lokal, serta aspek pembelajaran dan pendidikan.
Ficus: Jenis pohon besar seperti Beringin, karet, loa, ki ara, dan lain-lain
Gain Elevation: Total tanjakan atau beda ketinggian yang dicapai selama perjalanan
Goal: Titik atau tempat yang menjadi target atau tujuan perjalanan
Geowisata: Perjalanan wisata minat khusus dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam seperti bentuk bentang alam, batuan, struktur geologi, dan sejarah kebumian
Hyphothermia, hipotermia: Penyakit ketinggian karena menurunnya suhu atau panas badan secara drastis
Horizon, ufuk, garis langit: Garis yang terlihat antara langit dan bumi
Lembayung: Warna senja saat sebelum atau sesudah terbit atau tenggelamnya matahari, biasanya berwarna oranye, merah, atau ungu kebiruan
Looping: Perjanan mendaki dengan jalur naik dan turun yang berbeda
Mdpl: Singkatan dari Meter di Atas Permukaan Laut, dalam bahasa Inggrisnya: MASL, singkatan dari “Meter Above Sea Level”
Mepo (Meeting Point), Tikum (Titik Kumpul): Tempat bertemu dan berkumpul sebelum memulai perjalanan, dengan lawan kata Tikum adalah Tipis (Titik Pisah)
Navigasi: Ilmu atau teknik untuk mengetahui arah perjalanan
Opentrip : Perjalanan trip berbayar yang dikoordinasi oleh sebuah agen atau penyelenggara perjalanan, biasanya jumlah biaya sudah ditentukan dari awal, termasuk perhitungan keuntungan penyelenggara yang sesuai dengan fasilitas yang ditawarkan ke peserta
RBI: Singkatan dari Rupa Bumi Indonesia, digunakan untuk menyebut salah satu jenis peta, yakni Peta RBI .
Shelter: Bangunan tempat beristirahat
Sharecost trip: Perjalanan dengan berbagi biaya, biasanya penggagas atau penyelenggaranya tidak mengambil keuntungan
Summit Attack: Perjalanan menuju puncak
Survival: Bertahan hidup di alam terbuka dengan bekal atau sumber makanan seadanya
Survivor: Orang yang sedang survival
Simaksi: Singkatan dari “Surat ijin masuk Kawasan Konservasi”
Soliskan: Kegiatan istirahat yang diisi aktivitas Salat (sering diucapkan Solat), Istirahat dan Makan.
Sunrise: Peristiwa matahari terbit
Sunset: Peristiwa matahari terbenam
Tektok: Perjalanan naik-turun gunung dalam satu periode waktu tanpa menginap, biasanya dalam periode satu hari
Trackback: Kembali ke tempat awal dengan melalui jalur yang sama atau berbeda, baik ketika turun gunung atau saat tersesat
Tracklog: Rekaman jalur pendakian, biasanya dalam bentuk file digital berformat gpx, kml, atau kmz
Ultralight: Kegiatan mendaki dengan menggunakan peralatan yang ringkas dan ringan namun tetap aman
View: Pemandangan atau sesuatu yang bisa dijangkau indra penglihatan
Wisata berkelanjutan, suistanable tourism: Konsep berwisata yang dapat dapat memberikan dampak jangka panjang, baik itu terhadap lingkungan, sosial, budaya, atau ekonomi untuk masa kini dan masa depan bagi seluruh masyarakat lokal maupun wisatawan yang berkunjung
Waypoint: Titik pemberhentian atau tanda khusus yang menunjukkan satu tempat pada jalur pendakian
Leader: Pendaki yang bertugas memimpin pendakian
Navigator: Pendaki yang bertugas membaca medan di lapangan atau peta, dan menentukan jalur
Runner: Pendaki yang bertugas mengawasi keadaan rombongan, posisinya seringkali bolak-balik dari depan ke belakang atau sebaliknya
Sweeper: Pendaki yang bertugas menyisir atau mengawal, posisinya berada di paling belakang rombongan
Baca Juga: GUNUNG-GUNUNG DI BANDUNG RAYA #47: Gunung Kerenceng dan Gunung Kareumbi, Kerucut Kembar di Lintasan Sesar Cicalengka
GUNUNG-GUNUNG DI BANDUNG RAYA #46: Pasir Pangukusan yang Terlupakan, Titik Pandang Patahan Lembang nan Menawan, dan Hutan Bambu Arcamanik yang Unik
Istilah-istilah Budaya dan Sejarah
Fabel: Cerita rakyat yang tokoh-tokohnya adalah hewan yang berperilaku seperti manusia
Folklore: adat-istiadat tradisional dan cerita rakyat yang diwariskan secara turun-temurun
Legenda: Cerita rakyat yang dianggap seperti pernah terjadi dan dikaitkan dengan peninggalan yang ada sekarang
Mitos: Kisah tentang masa lalu atau sekarang yang berkenaan tentang orang, tempat, benda, makhluk hidup non manusia yang dianggap luar biasa, tanpa harus mengedepankan penjelasan secara ilmiah
Toponimi: Bidang keilmuan bagian dari ilmu bahasa (linguistik) , sub bagiannya dari onomastika (pengetahuan yang mempelajari tentang nama-nama), yang membahas tentang asal-usul penamaan nama tempat, wilayah, atau suatu bagian lain dari permukaan bumi, termasuk yang bersifat alam yang buatan
Istilah-istilah Geologi dan Bentuk-bentuk Alam (Morfologi)
Batas vegetasi: Batasan antara wilayah yang berbeda jenis tumbuhannya, biasanya antara hutan dengan pekebunan warga atau padang rumput
Batuan intrusi: Batuan yang terbentuk melalui pembekuan lava saat masih di dalam permukaan tanah
Batuan ektrusi: Batuan yang terbentuk melalui pembekuan lava saat lava sudah keluar permukaan tanah
Bentang alam atau landscape: pemandangan alam atau daerah dengan aneka ragam bentuk permukaan bumi
Breksi: Batuan yang terbentuk karena sedimentasi atau endapan material letusan gunung api, dengan partikel bagian atau fragmennya memiliki bentuk yang masih bersudut (angular), sedangkan yang membulat (rounded) disebut konglomerat
Cekungan atau basin: Daerah yang permukaan tanahnya menurun, biasanya dikelilingi oleh dataran tinggi atau pegunungan
Columnar joint, kekar kolom: rekahan batuan yg terbentuk akibat pendinginan magma yang terjadi akibat pembekuan lava yang mengalami pendinginan bertahap
Erupsi: Proses pelepasan material yang berasal dari gunung api, lebih dikenal dengan istilah letusan gunung
Gunung: Unggulan atau gundukan tanah yang tinggi dan memiliki bagian kaki, lereng, serta puncak
Gunung api: Gunung yang memiliki dapur magma serta lubang kepundan atau rekahan kerak bumi tempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi
Hilir: Daerah di mana air sungai berakhir, bisa jadi karena bergabung dengan aliran sungai yang lebih besar atau air laut (muara pantai)
Hulu: Daerah di mana air sungai berawal, mata air
Kanopi: Lapisan atap hutan yang terbentuk oleh kerimbunan daun pepohonan
Kaldera: Lubang atau daerah cekungan yang berukuran diameter lebih dari 2 kilometer, biasanya terjadi akibat letusan suatu gunung api
Kawah: Lubang atau daerah cekungan yang berukuran diameter kurang dari 2 kilometer, biasanya terjadi akibat letusan suatu gunung api
Kekar kolom: sama dengan Columnar Joint
Kelurusan, lineament: bentukan memanjang (lines) atau batas tepi (edges), diasumsikan terbentuk karena proses geologi
Lahar: Lava yang keluar dari perut bumi dan sudah tercampur material lainnya seperti batu, pasir, kayu, dan lainnya
Lava: cairan atau lelehan magma yang keluar dari perut bumi ke permukaan tanah
Lembahan: Bagian permukaan tanah yang diapit oleh dua atau lebih lereng atau punggungan, bisa berbentuk bidang garis atau bidang lingkar
Lereng: Bagian sisi samping dari sebuah gunung, mulai dari kaki sampai puncaknya
Leuwi (Sunda), lubuk: Bagian terdalam dari sebuah sungai atau danau, biasanya aliran airnya lebih tenang dan memiliki cekungan yang luas. Leuwi atau lubuk biasa digunakan untuk mandi, berenang, mencuci, dan lainnya
Magma: Cairan atau lelehan yang sangat panas berada pada kerak bumi, yang pada gunung api biasanya tersimpan di kantung magma, yang mencari celah atau titik lemah untuk menerobos keluar permukaan bumi, atau dapat mengangkat permukaan bumi menjadi suatu unggulan atau gundukan tanah
Pasir (Sunda), bukit: Unggulan tanah yang tidak terlalu tinggi
Patahan, Fault: Bidang rekahan yang disertai oleh adanya pergeseran relatif (displacement) satu blok terhadap blok batuan lainnya, atau rekahan di antara dua lempeng bumi
Piroklastik: Material yang keluar dari perut bumi pada saat gunung api meletus, bisa berupa lava, lahar, bongkah batuan, kerikil, atau lapili (debu atau pasir halus)
Puncak, summit, peak: Titik tertinggi sebuah unggulan baik gunung atau bukit
Puncak bayangan: Suatu tempat yang nyaman untuk beristirahat sebelum mencapai puncak gunung yang sebenarnya
Punggungan: Bagian lereng gunung yang membubung (lebih tinggi) di antara dua lembahan atau jurang, bentuknya ada yang tipis seperti galengan sawah (membentuk garis bubung) , ada juga yang membentuk kipas (aluvial) yang semakin melebar ke arah kaki gunungnya
Punggungan Naga: Punggungan atau bubungan tipis yang menanjak
Sadelan: Punggungan di antara dua puncakan gunung, berbentuk seperti sadel atau séla (Sunda)
Sesar: sama dengan patahan (fault)
Sumbat Lava, lava plugs: Magma yang membeku di pipa kepundan sehingga bagian atasnya menyembul ke permukaan, sedangkan bagian bawahnya berada di bawah permukaan, disebut juga volcanic neck atau volcanic plugs
Tempuran: Titik pertemuan dua atau lebih aliran sungai
Tuff: Batu putih, atau batuan yang belum solid (unconsolidated) tersusun oleh debu vulkanik dan berbutir halus
Istilah-istilah Peralatan
Backpack: Tas atau ransel yang lebih kecil dari carrier, disebut juga daypack karena bisa digunakan harian
Bucket hat: Topi rimba yang ukurannya lebih kecil dari topi rimba biasa, bentuknya seperti ember (bucket) tertelungkup
Carrier atau keril: Ransel, tas besar yang digendong
Chestbag: Tas dada
Flysheet: Kain parasit berbentuk persegi, biasanya berukuran dalam meter 2x2, 2x3, 3x3, 3x4, dan seterusnya
Hammock: Ayunan dari kain atau jaring yang dipasang di antara dua tiang atau pohon
Headlamp: Lampu senter yang dipasang di kepala seperti ikat kepala
Hoodie: Bagian tutup kepala dari jaket atau jas hujan
Insole: Lapisan sol sepatu yang di dalam, bisa dilepas atau ditambah
Karabiner: Ring pengait yang ada cetrekan atau gerbang (gate), ada yang terdapat skrup pengunci (screwgate) dan ada yang tidak ada sekrupnya
Nesting: Rantang atau alat masak yg berfungsi sebagai panci, katel, dan sebagainya
Ponco: Jas hujan berbentuk persegi yang bisa digunakan untuk membuat shelter darurat
Raincoat: Jas hujan, biasanya berbentuk jaket atau jas
Raincover: Penutup tas, biasanya berbahan tahan air (waterproof)
Tali karamantel: Tali yang tersusun dari beberapa tali, kemudian dibungkus dengan mantelnya, biasanya digunakan dalam panjat tebing
Tali prusik: Tali karamantel dengan diameter kecil, biasanya antara 2-6 milimeter
Tali webbing: Tali berbentuk pipih atau pita, ada yang tubular (dua rangkap dengan rongga di tengahnya, seperti selang dipipihkan), dan ada yang non tubular
Tarp tent: Tenda yang dibuat dengan menggunakan bahan dari flysheet dan tiangnya menggunakan trekking pole
Trekking pole: Tongkat mendaki
Tripod: Kaki tiga untuk menahan kamera
Tumbler: Botol atau tempat air minum
Veldpless: Tempat air minum
Vest: Rompi
Semoga dengan glosarium sederhana ini, kegiatan mendaki menjadi lebih menyenangkan.
*Tulisan ini merupakan bagian dari kolaborasi bandungbergerak.id dan Komunitas Pendaki Gunung Bandung (KPGB)