• Kampus
  • Mahasiswa ITB Mendirikan Perpustakaan Mini di Desa Cilengkrang

Mahasiswa ITB Mendirikan Perpustakaan Mini di Desa Cilengkrang

Anak-anak di Desa Cilengkrang kurang mendapat fasilitas pendidikan. Padahal mereka memiliki semangat yang tinggi untuk belajar.

Proses belajar bersama yang dilakukan mahasiswa ITB dengan anak-anak di Desa Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Sabtu (15/4/2023). (Sumber: ITB)

Penulis Iman Herdiana30 April 2023


BandungBergerak.idPenyebab anak-anak kurang berminat pada membaca buku bisa jadi bukan karena tidak ada semangat pada diri mereka. Ketiadaan sarana dan prasaranalah yang membuat semangat mereka tak tersalurkan.

Latar belakang tersebut menjadi alasan bagi mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) tergabung dalam Mata Kuliah KU4093 Pendidikan Karakter ITB untuk mengadakan kegiatan belajar bersama (fun learning) dalam rangka meningkatkan minat belajar anak dan pemaksimalan sarana belajar di RW 03 Desa Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Sabtu (15/4/2023) lalu.

Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Kelompok 1 KU4093 Pendidikan Karakter yang diketuai oleh Fayza Anissa (TM’21) yang dihadiri oleh anak-anak Desa Cilengkrang. Fayza mengatakan anak-anak kurang terfasilitasi dengan baik terutama dalam hal pendidikan padahal mereka memiliki semangat yang tinggi untuk belajar.

“Kami sudah melakukan beberapa survei sebelumnya ke Desa Cilengkrang, dan dari hasil survei itu kami menyimpulkan bahwa sebenarnya kondisi pendidikan juga semangat dan minat belajar anak-anak sudah cukup baik. Namun, sarana dan kebutuhan pendidikan masih minim,” terang Fayza, dikutip dari laman resmi ITB, Sabtu (29/4/2023).

Oleh karena itu, lanjut Fayza, kelompoknya berinisiatif mendirikan sebuah perpustakaan mini yang dirancang agar mempermudah dalam proses pembelajaran. Perpustakaan mini ini mudah diakses anak-anak.

“Kami juga memperkenalkan metode fun learning agar mereka tidak mudah bosan dan juga monoton dalam proses pembelajaran. Sehingga, harapan meningkatkan minat baca anak-anak dapat terealisasikan,” tuturnya.

Dalam pelaksanaan program, mahasiswa dibantu oleh warga setempat yang mengurus tempat ibadah sekaligus yang mengelola pengajian di RW 03. Kegiatan pertama yang dilakukan yaitu kegiatan fun learning. Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 50 anak dari RW 03.

Kegiatan fun learning mengusung 5 kegiatan utama, yaitu sesi membaca, sesi menulis, sesi menghitung, sesi menggambar, dan terakhir sesi bernyanyi. Di setiap sesi, diterapkan metode fun learning yang mengajak anak-anak untuk melakukan setiap proses pembelajaran dengan lebih seru dan menyenangkan agar materi tersampaikan dengan baik dan para peserta tidak mudah jenuh.

Di antara setiap sesi tersebut, diadakan juga apresiasi kepada peserta yang berhasil menyelesaikan tantangan tiap sesi dengan baik. Para peserta sangat antusias dalam mengikuti program fun learning.

Baca Juga: Teknologi Kecerdasan Buatan Tetap Membutuhkan Kontrol Manusia
Setiap Tahunnya Persaingan Memperebutkan Program Beasiswa IISMA semakin Ketat
Membekali Anak-anak SD dengan Dasar-dasar Pencegahan Kekerasan Seksual

Tidak hanya itu, dalam kegiatan fun learning ini juga sekaligus meresmikan perpustakaan mini yang diadakan oleh Kelompok 1 di RW 03 Desa Cilengkrang. Dalam peresmian ini, para peserta diperkenalkan dengan buku-buku yang bermanfaat yang ada di mini library yang harapannya dapat meningkatkan minat baca anak-anak di RW 03 Desa Cilengkrang.

Dalam rangka menjaga kelangsungan program yang dijalankan, Fayzabeserta teman-temannya selalu melakukan koordinasi dengan para warga. Hal ini dilakukan agar program yang dijalankan dapat berjalan dengan lancar dan terus memberikan manfaat bagi anak-anak di RW 03 Desa Cilengkrang.

Selain itu, mereka juga menitipkan berbagai barang yang dapat bermanfaat untuk menjaga keberlangsungan program yang dijalankan, seperti alat-alat kebersihan, tempat sampah, alat menulis, dan alat menggambar.

Kelompok 1 KU4093 Pendidikan Karakter berharap perpustakaan mini bisa semakin memacu semangat belajar anak-anak di RW 03 Desa Cilengkrang. Perpustakaan juga diharapkan bisa menambah ilmu pengetahuan anak-anak, sehingga mereka dapat lebih semangat dalam belajar dan menuntut ilmu.

Pendidikan bagi anak penting karena mereka merupakan penerus. Khusus anak-anak Desa Cilengkrang, mereka merupakan masa depan desa yang berpeluang memberikan kontribusi besar bagi pembangunan desa maupun bangsa.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//