MAHASIWSA BERSUARA: Sampah, Kesadaran Diri, dan Langkah-langkah Kecil
Peduli akan persoalan sampah harus muncul dari kesadaran diri sendiri. Mulai dari langkah-langkah kecil akan jauh lebih baik daripada acuh dan tidak peduli.

Agisni Nurul Azizah
Mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad)
19 Oktober 2025
BandungBergerak.id – Sampah merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan. Seluruh bahan sisa yang tak memiliki nilai dalam kegiatan sehari-hari serta memiliki wujud dapat disebut sebagai sampah. Sampah merupakan permasalahan serius dan harus ditangani dengan cepat serta tanggap oleh berbagai pihak. Sampah juga telah menjadi permasalahan global terutama pada ancaman penumpukan apabila terjadi kekeliruan dalam penanganannya. Permasalahan ini menjadi tantangan bagi setiap negara untuk bisa mengelola sampah dengan inovatif dan kreatif sehingga memiliki regulasi yang jelas.
Berbagai gerakan dilakukan untuk mengurangi sampah salah satunya dengan gerakan Zero Waste yang dinilai efektif menarik perhatian publik. Gerakan-gerakan yang muncul merupakan langkah-langkah baik untuk memberikan kesadaran banyak orang terhadap sampah. Kesadaran tersebut menjadi dorongan bagi berbagai negara untuk ikut serta menyuarakan pentingnya memiliki kesadaran akan sampah.
Sampah menjadi tantangan yang terus bergema di berbagai penjuru dunia. Bahkan, negara dengan populasi paling sedikit pun tak dapat terhindarkan dari sampah dan deretan permasalahan yang dibawa olehnya. Masalah sampah menduduki posisi tinggi di berbagai penjuru dunia, tak luput Indonesia menjadi negara yang memiliki permasalahan serupa yaitu sampah. Indonesia menjadi negara dengan populasi tertinggi ketiga di dunia. Tentunya hal tersebut menjadi prestasi sekaligus menambah beban permasalahan sampah bagi negara Indonesia.
Baca Juga: MAHASISWA BERSUARA: Kawas Nulungan Anjing Kadempet, Etika Menolong dan Menerima Pertolongan
MAHASISWA BERSUARA: Rusaknya Fasilitas Umum Taman Monumen Perjuangan (Monju), Salah Siapa?
MAHASISWA BERSUARA: Revolusi Tidak Berhenti di Ujung Mulut
Sampah di Tempat Wisata
Sampah di Indonesia juga menjadi fokus yang serius sepanjang tahun. Berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi penggunaan sampah. Namun, masyarakat belum bisa terpisah dari penggunaan sampah terutama sampah plastik dan kian hari kian membludak. Sampah plastik mendapatkan sorotan khusus yang perlu memiliki penanganan tersendiri karena tidak bisa terurai oleh tanah. Bahkan perlu bertahun-tahun agar sampah tersebut terurai dan hancur dengan sendiri.
Ketergantungan akan plastik menyebabkan menumpuknya sampah plastik di TPA dan banyak ditemukannya sampah di tempat-tempat wisata. Hal ini menambah kekhawatiran pemerintah akan dampak buruk yang dihasilkan dari penumpukan sampah. Selain mengurangi nilai estetika pandangan pengunjung atau wisatawan yang datang, sampah juga dapat menimbulkan berbagai penyakit yang berbahaya.
Penyakit yang ditimbulkan sangat beragam dan biasanya menjangkit masyarakat dengan kondisi yang memprihatinkan seperti dekat pembuangan sampah, dekat sungai yang tercemar atau berada di lingkungan yang jorok karena sampah. Sampah bisa sangat berbahaya dan mengancam nyawa karena bisa mencemari berbagai elemen alam yaitu air, tanah, dan udara. Berbagai wilayah di Indonesia secara bersamaan dihadapkan pada permasalahan yang belum berakhir sejak dahulu. Salah satunya Jawa Barat dengan Bandung sebagai pusat kota juga sedang berusaha untuk menemukan langkah yang tepat dalam memecahkan permasalahan ini.
Pemerintah Bandung melakukan berbagai upaya untuk mencari jalan keluar terutama menjaga kebersihan sampah di tempat-tempat umum sekitar Bandung. Bandung yang menjadi Ibu Kota mendapat sorotan dan perhatian dari berbagai wisatawan yang datang. Citra tersebut dapat dibentuk salah satunya dengan upaya menangani sampah di tempat-tempat umum.
Masalah Sampah di Sekitar Kita
Salah satu contohnya adalah Taman Monumen Perjuangan yang merupakan fasilitas umum. Taman ini banyak dikunjungi berbagai kalangan untuk bermain dan menikmati suasana Bandung. Sayangnya, kesadaran membuang sampah masyarakat masih sangat minim dan terhitung rendah.
Saat hari libur Sabtu dan Minggu, banyak sampah berserakan seperti botol air mineral, plastik jajan, dan sampah lain. Hal tersebut menunjukkan kurangnya kesadaran masyarakat untuk bertanggung jawab atas sampahnya masing-masing. Namun, pemerintah membentuk tim yang bertugas membersihkan sampah-sampah tersebut sehingga saat hari Senin hingga Jumat kondisi taman bersih karena sepi pengunjung sehingga memudahkan petugas dalam proses pembersihan. Perlunya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dalam upaya penanganan sampah ini, karena menggantungkan sampah pada petugas tidaklah benar. Jika hanya mengandalkan kinerja petugas kebersihan saja, pengunjung akan seenaknya dan kehilangan kesadaran untuk bertanggung jawab atas sampah masing-masing karena merasa ada orang yang akan membersihkannya.
Masyarakat harus memiliki kesadaran mengenai sampah dan bagaimana memilah sampah. Sering kali dijumpai pengunjung Taman Monumen Perjuangan membuang sampah dengan sembarangan padahal di area tersebut sudah banyak disediakan tempat pembuangan sampah. Pentingnya memilah dan memilih sampah sesuai kategori untuk memudahkan petugas kebersihan dalam pembuangannya menjadi langkah dasar pengunjung peka terhadap sampah. Kreativitas masyarakat pun diuji dalam pengolahan sampah. Sampah daur ulang dapat diubah dan dikelola untuk menghasilkan barang dengan nilai mutu yang tinggi. Selain itu, upaya mengurangi sampah juga dapat dilakukan dengan menggunakan tempat atau wadah yang dipakai berulang kali. Seperti penggunaan tempat makan dan minum saat jajan termasuk ke dalam langkah kecil untuk mengurangi sampah.
Peduli akan sampah harus muncul dari kesadaran diri sendiri yang kemudian kita sebarkan pada sekitar. Mulai dari langkah-langkah kecil akan jauh lebih baik daripada acuh dan tidak peduli sama sekali. Masyarakat yang peduli pada sampah adalah masyarakat yang memiliki tingkat kepekaan yang tinggi terhadap lingkungan. Rasa percaya dapat membangun kerja sama yang baik antara berbagai pihak dalam menumbuhkan kepedulian terhadap sampah. Pemkot Bandung berfokus pada regulasi penanganan sampah dan masyarakat membantu dalam prosesnya. Kerja sama banyak pihak dapat membangun sinergitas untuk mencapai tujuan yang lebih baik.
Sampah bukan hanya permasalahan kecil dan tidak sepantasnya berada jauh dari jangkauan kita. Hal kecil tersebut ternyata membawa banyak dampak buruk dan menyebarkan berbagai virus serta bakteri tanpa sengaja. Lakukanlah berbagai upaya kecil untuk mengurangi sampah dan mulailah mempelajari pengelolaan sampah yang sederhana terutama pada sampah organik yang dapat dengan mudah terurai. Permasalahan sampah bukan hanya disudutkan pada satu lembaga saja, sampah merupakan tanggung jawab bersama yang harus diselesaikan secara bersama pula. Sampah adalah ancaman bagi kelangsungan hidup dan dengan demikian perlunya kerja sama mari wujudkan Bandung bersih sampah!
*Kawan-kawan dapat mengikuti kabar terkini dari BandungBergerak dengan bergabung di Saluran WhatsApp bit.ly/ChannelBB