• Narasi
  • Memanfaatkan Limbah Kulit Buah dan Sayur Menjadi Detergen Cair Ramah Lingkungan

Memanfaatkan Limbah Kulit Buah dan Sayur Menjadi Detergen Cair Ramah Lingkungan

Detergen cair dari limbah sayuran kulit buah dan sayur dapat membantu menyuburkan tanah serta mengurangi pencemaran air.

Meinisa Syifa Azzahro

Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Sebelas Maret

Mesezyme detergen cair ramah lingkungan. (Foto: Dokumentasi Meinisa Syifa Azzahro)

12 November 2025


BandungBergerak.id – Detergen merupakan barang yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Detergen mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, dari zaman kuno masyarakat membuat detergen dengan bahan alami yaitu dari abu kayu. Kemudian muncul detergen dari bahan sintetis hingga detergen cair yang banyak ditemukan hingga saat ini. Peningkatan penggunaan detergen cair berdasarkan data dari Indonesia Commercial Newsletter (ICN), total konsumsi detergen pada wilayah Indonesia mencapai 449.100 ton dan diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk Indonesia di setiap tahunnya (Yanuar Adi, 2023).

Di samping kegunaannya untuk membersihkan pakaian, detergen juga memiliki dampak negatif bagi lingkungan. Limbah cair detergen dapat mencemari tanah dan air, merusak ekosistem karena di dalamnya terkandung komposisi kimia seperti surfaktan dan fosfat yang sangat berbahaya bagi ekosistem lingkungan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (2025) jumlah desa/kelurahan yang mengalami pencemaran air di Jawa Tengah pada tahun 2024 sebesar 1.366 desa. Sedangkan jumlah desa/kelurahan yang mengalami pencemaran tanah di Jawa Tengah pada tahun 2024 sebesar 122 desa. Jumlah pencemaran air dan tanah tersebut merupakan yang terbesar di antara provinsi lain yang ada di Indonesia. 

Barang yang diproduksi sekarang tidak hanya mengunggulkan kualitas produk tetapi juga diukur dari sifatnya yang ramah lingkungan. Produk ramah lingkungan adalah produk atau layanan yang disusun dan diciptakan untuk meminimalisir bahaya bagi lingkungan, aman, melindungi dan menjaga kelestarian alam, mengurangi konsumsi sumber daya alam, dan sudah disertifikasi oleh organisasi yang diakui. Produk ramah lingkungan melibatkan semua elemen produk, mulai dari bahan baku yang digunakan, proses produksi, kemasan produk, penanganan limbah polusi, dan lainnya (Mahmoud, 2018).

Eco enzyme menjadi bahan baku untuk inovasi detergen ramah lingkungan. Eco enzyme merupakan larutan hasil fermentasi limbah organik segar seperti limbah kulit buah-buahan atau sayuran yang ditambahkan gula (molase), dan air bersih dengan perbandingan 1:3:10 (Benny et al., 2023 Hlm 1).

Baca Juga: Layanan Kesehatan Ramah Lingkungan Semakin Mendesak Diterapkan
Membuat Sabun Ramah Lingkungan, Meningkatkan Konsumsi Produk Kelapa Sawit Berkelanjutan
Pembakaran dengan Insinerator Bukan Solusi, Bandung Raya Butuh Pemilahan Sampah yang Ramah Lingkungan

Detergen Ramah Lingkungan

Mesezyme merupakan usaha rintisan tahap awal untuk produk detergen ramah lingkungan menggunakan Eco Enzyme. Mesezyme terbuat dari bubuk MES (Metil Ester Sulfonat) dan eco enzyme yang mudah terdegradasi oleh alam karena lebih sedikit mengandung busa dibandingkan dengan detergen yang menggunakan surfaktan jenis SLS (Sodium Lauryl Sulfate). Salah satu bahan dasar pembuatan Mesezyme adalah eco enzyme. Eco enzyme sendiri merupakan hasil fermentasi limbah kulit buah dan sayuran. Limbah kulit buah dan sayuran tentu saja dapat diperoleh dengan mudah bahkan cenderung menumpuk di sebagian tempat, contohnya di pasar. Menurut data PPN/Bappenas, buah-buahan dengan persentase 20 persen menjadi penyumbang sampah makanan terbesar kedua, disusul sayur-sayuran sebesar 16 persen, ikan 9 persen,  dan proporsi makanan berpati dan buah biji berminyak yang terbuang sama-sama sebanyak 3 persen.

Pemanfaatan limbah kulit dan buah tersebut diharapkan dapat mengurangi sampah yang menumpuk di berbagai tempat yang bisa menyebabkan berbagai macam penyakit. Limbah ini juga menimbulkan bau tidak enak yang disebabkan oleh proses penguraiannya yang diikuti dengan pelepasan gas yang memiliki bau tidak enak dan menjadi habitat yang paling disukai oleh hewan-hewan pembawa aneka penyakit menular melalui aneka bakteri dan virus, seperti kecoak, lalat, nyamuk, dan tikus.

Mesezyme dengan bahan baku eco enzyme mengandung enzim protease, lipase dan amilase yang berfungsi mempercepat penguraian protein, lemak dan karbohidrat yang terkandung dalam limbah. Fungsi eco enzyme sama dengan enzyme pada umumnya, yaitu untuk mempercepat degradasi dengan waktu yang singkat. Eco enzyme ini dapat berfungsi dalam empat kategori yaitu membusuk, menyusun ulang, mengubah, dan katalisis. Fungsi eco enzyme ini dapat digunakan untuk mengurangi bakteri berbahaya dalam limbah.

Detergen Mesezyme mengandung berbagai unsur hara dan mikroorganisme yang dapat membantu pemulihan dan secara berkelanjutan memperbaiki kualitas tanah. Selain itu, pemanfaatan detergen eco enzyme tersebut dapat membantu menjaga air bersih dan sanitasi layak atau clean water and sanitation yang menjadi tujuan nomor 6 dari 17 tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Penggunaan Mesezyme dapat mendorong akses universal terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi yang aman melalui pengendalian polusi air. Di mana polusi air sendiri salah satunya diakibatkan oleh detergen yang mengandung bahan-bahan tidak ramah lingkungan yang memasuki sungai dan terakumulasi di laut menyebabkan pencemaran.

Surfaktan pada detergen dalam jumlah tertentu dapat menimbulkan busa yang mengganggu pemandangan serta menutupi permukaan perairan dan berdampak pada proses difusi oksigen dari udara yang menjadi lambat, sehingga kadar oksigen yang terlarut pada air menjadi sedikit dan mengganggu kehidupan organisme perairan, terutama pada organ ikan. Selain itu, senyawa fosfat dalam detergen di perairan dapat menyebabkan eutrofikasi dan menjadi salah satu penyebab pencemaran air terbesar.

Mesezyme telah dipasarkan salah satunya melalui kegiatan ibu-ibu PKK. Pada 2 November 2025 dalam sosialisasi kegiatan rutin bulanan PKK RT 01 Ngoresan, Jebres, Surakarta, Mesezyme diperkenalkan. Pada kesempatan tersebut, Mesezyme mendapat cukup banyak respons. Banyak yang tertarik untuk menggunakan Mesezyme. Selain ampuh membersihkan noda pada pakaian, detergen tersebut juga dapat membantu menyuburkan tanah serta mengurangi pencemaran air berkat adanya unsur hara dan mikroorganisme yang bermanfaat di dalamnya. Di samping itu, kandungan busa yang dihasilkan oleh detergen ini tergolong minim sehingga dapat membantu menjaga kadar air. Produk ini menggandeng UMKM eco enzyme sebagai partner dan pemanfaatan limbah organik sebagai bahan dasar dapat mendukung pengurangan pencemaran.

 

***

*Kawan-kawan dapat mengikuti kabar terkini dari BandungBergerak dengan bergabung di Saluran WhatsApp bit.ly/ChannelBB

Editor: Ahmad Fikri

COMMENTS

//