CATATAN DARI MEDIA CETAK LAWAS #21: Bioskop-bioskop di Bandung Era 1970-an dalam Kenangan
Melalui arsip koran tua, kita diajak kembali memasuki Bandung era 1970-an, masa ketika pergi ke bioskop adalah ritual budaya.

Kin Sanubary
Kolektor Koran dan Media Lawas
22 November 2025
BandungBergerak.id – Ada kalanya selembar koran tua mampu menghidupkan kembali kota Bandung beserta kenangannya. Itulah yang terasa ketika membuka kembali Pikiran Rakyat edisi Sabtu, 27 November 1976. Dalam lipatan halamannya yang telah menguning, tersimpan denyut kehidupan Bandung di era 1970-an pada masa ketika layar perak bukan sekadar hiburan, tetapi perayaan budaya, perjumpaan sosial, dan bagian dari ritme kota yang tengah tumbuh.
Membaca koran yang terbit hampir setengah abad silam itu serasa menyusuri kembali masa keemasan perfilman Bandung. Pada periode tersebut, film nasional dan impor berdiri sejajar, menjadi bagian penting dari dinamika masyarakat urban.
Sebagai surat kabar terbesar dan paling berpengaruh di Jawa Barat, Pikiran Rakyat hadir dalam delapan halaman hitam-putih berformat broadsheet sembilan kolom. Di balik tampilannya yang sederhana, setiap halamannya memotret kehidupan warga Bandung, termasuk kecintaan mereka pada dunia film.
Salah satu rubrik yang begitu dinanti kala itu adalah Di Mana Anda Nonton Hari Ini, jendela kecil yang memuat judul film terbaru beserta bioskop pemutarannya. Dari kolom inilah kita dapat menangkap kembali suasana kota yang begitu bergairah menyambut akhir pekan di depan layar lebar.

Baca Juga: CATATAN DARI MEDIA CETAK LAWAS #18: Majalah Mangle, Penjaga Warisan Bahasa dan Sastra Sunda
CATATAN DARI MEDIA CETAK LAWAS #19: Membaca Jakarta Lewat Pos Kota
CATATAN DARI MEDIA CETAK LAWAS #20: Majalah Aktuil, Media Musik Legendaris Indonesia dari Bandung
Deretan Bioskop Bandung dalam Kenangan
Nama-nama bioskop yang tercantum di halaman koran terasa seperti barisan kenangan yang bangkit kembali dari masa lalu.
Bioskop BRAGA SKY di Jalan Braga menayangkan film Chris Miller yang dibintangi Jean Seberg, Marisol, dan Barry Stokes. Harga karcisnya hanya Rp 250 untuk pertunjukan siang dan Rp 350 untuk malam hari.
SILIHWANGI Theatre, yang berada di Jl. Astana Anyar, memutar film Igorota (Mountain Maiden) sebuah kisah cinta yang menembus tabu budaya Filipina.
CAPITOL Theatre yang berlokasi di Jl. Jenderal Sudirman, menayangkan film Mandarin She Wang Che (The Snake Prince) dibintangi bintang film laga terkenal Lung, Lin Chen Chi, dan Wang Yu.
Dua bioskop legendaris, MAJESTIC di Braga dan KINGS Theatre di Jl. Dalem Kaum, sama-sama memutar film petualangan romantis The Dove (1974), yang diangkat dari kisah nyata Robin Lee Graham, remaja yang mengarungi samudra dengan kapal kecil bernama The Dove. Petualangan, badai lautan, pencarian jati diri, dan benih cinta remaja menjadi perpaduan yang lembut namun emosional.
Jadwal pemutarannya:
MAJESTIC
Sabtu & Minggu: 14.00–16.00, 19.00–21.30
KINGS THEATRE
Minggu: 11.00 (Matinee), 14.45, 19.45 WIB
POP Theatre, yang beralamat di Jl. Braga menampilkan Rollerball, aksi futuristik yang penuh ketegangan.
Sementara itu ANEKA Theatre di Jl. Alun-Alun Timur memutar film Prancis Belle de Jour produksi tahun 1967 dibintangi Catherine Deneuve.
Serta ada ELITA Theatre, di Jl. Dalem Kaum menayangkan film Island of the Lost.
Era 1970-an juga diwarnai film-film sensasional dengan iklan bombastis seperti Jaws of Death, Deadly Jaws, dan Island of the Lost. Iklan-iklan mereka memenuhi koran dengan gaya hiperbolis yang begitu khas, penuh kata-kata besar, ancaman predator laut, dan sensasi petualangan.
PRESIDENT Theatre yang berada di Jl Braga, memutar film kolosal Kings of the Sun (1963) dibintangi Yul Brynner dan George Chakiris menjadi pilihan penonton yang merindukan epik megah ala Ben-Hur. Tayang Sabtu–Minggu pukul 14.00–16.00 dan 19.00–21.00, serta matinee Minggu pukul 11.00. Harga karcis siang: Rp 550.

Film Nasional: Laris, Hangat, dan Dekat dengan Penonton
Bioskop legendaris PANTI KARYA di Jl. Merdeka, memutar film nasional fenomenal Karmila karya Marga T. Iklan besarnya bertuliskan “FULL HOUSE!!! Minggu ke VII Hari ke 47 di Kota Bandung”. Harga karcis: Rp 250 untuk siang dan Rp 300 malam harinya.
Lalu ada NUSANTARA Theatre yang berada di Alun-alun Bandung, menyuguhkan film Cinta Rahasia dengan tema psikologis hadir dengan iklan yang cukup provokatif: “Memang laki-laki harus kerja di dapur?” Posternya dramatik dan kini menjadi incaran kolektor.
Bioskop lain yaitu DIAN Theatre eks Bioskop Radio City di Jl. Dalem Kaum memutar film Dragon Karate dibintangi aktor laga Jepang Yasuaki Kurata. Dan TEXAS Theatre yang berada di Jl. Jend. Sudirman pun memutar film yang sama, yaitu Dragon Karate.
BANDUNG Theatre, Kosambi, dan PANTI BUDAYA (VANDA) menyajikan film komedi 3 Sekawan yang dibintangi pelawak tersohor Eddy Sud, Ateng dan Iskak. Dan Bioskop TABUNGAN POS menampilkan film barat yang berjudul Danger Route.
Setiap bioskop punya karakternya, ada yang glamor, merakyat, eksotis, atau terkenal karena film-film larisnya.

Tradisi promosi film lewat poster telah hadir sejak akhir abad ke-19. Pada 1899, Georges Méliès menciptakan poster sinematik penuh ilustrasi sebagai juru bicara visual. Di Hindia Belanda, tradisi ini berlanjut. Film bisu Indonesia pertama, Loetoeng Kasaroeng (1926), dipromosikan lewat poster dan tayang di Teater Elite dan Majestic Bandung.
Pada era 1950–1970-an, gabungan poster film, papan pengumuman kota, dan iklan di Pikiran Rakyat menjadi denyut promosi perfilman Bandung. Judul film, bintang, jadwal tayang, hingga tagline dramatis diracik untuk memikat pembaca.
Kini, ketika trailer dapat diakses dalam hitungan detik lewat ponsel, pengalaman membuka rubrik Di Mana Anda Nonton Hari Ini mungkin terasa jauh. Namun esensinya tetap sama: film selalu mencari penontonnya, dan penonton selalu mencari layar yang memanggil mereka. Melalui arsip koran tua, kita seakan diajak kembali memasuki Bandung era 1970-an, masa ketika pergi ke bioskop adalah ritual budaya, dan setiap gedungnya punya cerita yang tak tergantikan.
***
*Kawan-kawan dapat mengikuti kabar terkini dari BandungBergerak dengan bergabung di Saluran WhatsApp bit.ly/ChannelBB

