• Narasi
  • Merintis Jalan Musisi Orkestra Muda Jawa Barat

Merintis Jalan Musisi Orkestra Muda Jawa Barat

Konser kolaborasi West Java Youth Music Camp dan Melbourne Symphony Orchestra pertemuan talenta musisi muda dengan tradisi orkestra simfoni tertua di Australia.

Lintang Pramudia Swara

Penulis lepas, Mahasiswa Program S1 Musik di ISI Yogyakarta.

Kolaborasi musisi muda Jawa Barat dan Melbourne Symphony Orchestra, Rabu (17/05/2023) di PPAG Auditorium UNPAR Kota Bandung (Foto: dokumentasi West Java Youth Music Camp).

5 Juni 2023


BandungBergerak.id – Wajah baru para musisi muda menghiasi kemegahan konser kolaborasi bersama Melbourne Symphony Orchestra. Konser yang berlangsung di Pusat Pembelajaran Arntz-Geise (PPAG) Auditorium Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) Kota Bandung ini digelar pada  hari Rabu, 17 Mei 2023, dan menjadi penanda dicetaknya sejarah baru yang memulai hubungan persahabatan antara musisi muda Jawa Barat dan orkestra simfoni tertua di Melbourne.

Setelah melalui perjalanan singkat dalam tiga hari program West Java Youth Music Camp, tiba saatnya dunia mengetahui talenta terpendam yang dimiliki musisi muda Jawa Barat. Ketika malam konser akhirnya di depan mata, suasana yang bergemuruh kian terasa, penonton memadati tiap kursi yang tersedia, dengan rasa tidak sabar untuk segera menyaksikan talenta para musisi muda yang akan menyajikan karya-karya terbaik dari komposer terpilih.

Sebanyak empat babak pertunjukan kolaborasi disajikan oleh  musisi muda Jawa Barat bersama personil Melbourne Symphony Orchestra. Komposisi gubahan Jean Sibelius, Matthew Dewey, The Danish String Quartet dan Ismet Ruchimat berhasil menyerap energi audiens untuk semakin terlarut merayakan kegembiraan yang tercipta. Senyum tulus yang teramat hangat dari para musisi Melbourne Symphony Orchestra turut menghidupkan  euforia,  membangkitkan semangat para musisi muda untuk terus memberikan performa terbaik mereka di hadapan penonton.

Ikatan yang kuat tumbuh di hati para musisi muda Jawa Barat dan para personil Orkestra Melbourne yang mendampingi mereka. Hari demi hari yang telah dilalui bersama, menjadi kenangan manis yang tidak mungkin bisa dilupakan di seumur hidup mereka.

Kelas seksional violin bersama Sarah Curro (Personil Melbourne Symphony Orchestra), Minggu (14/05/2023) di Gedung Kuliah PPAG UNPAR Kota Bandung. (Foto: dokumentasi West Java Youth Music Camp)
Kelas seksional violin bersama Sarah Curro (Personil Melbourne Symphony Orchestra), Minggu (14/05/2023) di Gedung Kuliah PPAG UNPAR Kota Bandung. (Foto: dokumentasi West Java Youth Music Camp)

Baca Juga: Belajar Musik Orkestra di ITB Bersama Adi MS
Kecapi Kasih Sayang Anak Muda Bandung untuk Seniwati Enung Hermawati
Petani Muda Jawa Barat Membutuhkan lebih dari Sekadar Wisuda

Ruang Bertukar Pengalaman

Segala pengetahuan bermusik orkestra yang diperoleh dari ahlinya langsung menjadi bekal dan modal penting yang belum tentu bisa mereka terima di tempat lain. Kompleksitas ritmik dan segala aspek musikal yang tertuang di setiap karya menantang para partisipan untuk berusaha keras dalam memainkan musiknya, termasuk untuk menjaga keharmonisan pada saat sesi latihan gabungan.  Para personil Orkestra Melbourne memperhatikan setiap detail pada naskah musiknya, dan dengan dedikasi tinggi membimbing para musisi muda agar dapat menyuguhkan penampilan yang berkualitas saat hari konser kolaborasi tiba.

West Java Youth Music Camp menjadi ruang bertukar cerita dan berbagi pengalaman bagi para partisipannya, yang dimulai dari proses  audisi, sesi demi sesi latihan, sampai tiba di hari konser kolaborasi. Program ini mempertemukan sebanyak 26 anak muda berusia 17-25 tahun dari beragam latar belakang pendidikan untuk saling berkenalan dan merajut ikatan. Mereka datang dari berbagai penjuru Provinsi Jawa Barat, berpredikat sebagai violinist, violist, cellist, dan double bassist berusia muda, dengan keterampilan terbaik, dan dibentuk menjadi sebuah String Orchestra di bawah bimbingan langsung personil Melbourne Symphony Orchestra.

Masing-masingnya belajar untuk menjaga kekompakan dan saling menghargai sesama pemain. Tidak ada persaingan dan aura intimidatif yang menyertai, semua partisipan berhadapan dengan segala dinamika dan proses adaptasi yang membentuk karakter mereka.

Menurunkan ego dan mengendalikan intensitas  bermain di dalam orkestra merupakan prinsip yang harus dipegang teguh agar setiap pemain bisa saling mendengarkan satu sama lain. Mereka menyadari bahwa setiap instrumen di dalam orkestra tidak berdiri sendiri dan saling mengisi peran, terutama berkat bimbingan dari pemain profesional Melbourne Symphony Orchestra. Terbentangnya jarak budaya dan keterampilan tidak menghalangi mereka untuk menjalin chemistry. Mereka saling mendukung untuk tampil bersinar di panggung kolaborasi.

Puncak konser kolaborasi bersama Sambasunda, Rabu (17/05/2023) di PPAG Auditorium UNPAR Kota Bandung. (Foto: Dokumentasi West Java Youth Music Camp)
Puncak konser kolaborasi bersama Sambasunda, Rabu (17/05/2023) di PPAG Auditorium UNPAR Kota Bandung. (Foto: Dokumentasi West Java Youth Music Camp)

Konser Kolaborasi

Kerja sama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Negara Bagian Victoria menjadi ajang pertukaran budaya yang tidak boleh berhenti dan harus terus berlanjut. Sinergi yang terjadi antara semua pihak yang terlibat menjadi wujud kerja sama multipihak yang sangat penting di dalam industri kreatif.

Kerja sama ini melibatkan sejumlah stakeholder lintas sektor seperti Bank Jawa Barat (BJB) sebagai pemberi CSR, Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) sebagai perguruan tinggi yang menyediakan ruang untuk menunjang kegiatan kreatif dan kolaboratif, Jendela Ide sebagai komunitas dan lembaga budaya yang inklusif, Provinsi Jawa Barat sebagai pemerintah daerah, dan Kreasi Jabar sebagai media yang melakukan promosi serta menyajikan informasi kepada masyarakat luas. Semua pihak ini bermitra dan membangun kerja sama yang kuat untuk memaksimalkan keberhasilan program West Java Youth Music Camp bersama Melbourne Symphony Orchestra.

Kehadiran Kelompok Musik Sambasunda, yang merupakan sebuah ansambel gamelan yang turut berkolaborasi bersama orkestra di penghujung konser, menjadi magnet yang menghidupkan spirit tradisi budaya lokal. Kreativitas dan profesionalisme musisi muda Jawa Barat dalam berkolaborasi patut mendapatkan apresiasi setinggi-tingginya.

Konser kolaborasi West Java Youth Music Camp X Melbourne Symphony Orchestra membuktikan bahwa Provinsi Jawa Barat dengan segudang potensi musiknya punya peluang untuk berdaulat melahirkan orkestranya sendiri. Tali kebersamaan antara musisi muda menjadi sangat penting untuk dipertahankan, agar kelak mereka dapat kembali berkibar, sebagai sosok-sosok yang semakin mengudara, sebagai musisi orkestra pertama kebanggaan Jawa Barat.

Dukungan stakeholder dari lintas sektor sangat dibutuhkan oleh anak muda agar dapat mengembangkan dan meningkatkan potensi maupun keterampilan seninya. Musisi muda perlu diberikan akses yang seluas-luasnya untuk berkreativitas dan berprestasi, terlebih karena musik tak lain merupakan sebuah subsektor yang penting di dalam industri kreatif. Komunitas budaya yang turut berkolaborasi juga perlu didukung agar terus berdaya, terutama karena kebudayaan menjadi salah satu penggerak di dalam pembangunan nasional, yang dapat turut meningkatkan kualitas sumber daya manusia di tengah kekayaan potensi dan keterbukaan peluang yang mengelilingi mereka.

Editor: Ahmad Fikri

COMMENTS

//