• Opini
  • MAHASISWA BERSUARA: Cara Cepat Membaca Kinerja Perusahaan dari Laporan Keuangan

MAHASISWA BERSUARA: Cara Cepat Membaca Kinerja Perusahaan dari Laporan Keuangan

Kinerja satu perusahaan bisa di intip dari laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan. Salah satu cara membacanya dengan menggunakan analisa rasio.

Giselle Chang

Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung

Meski dikerjakan secara mandiri, bukan berarti para pelapak mengabaikan disiplin pencatatan keuangan.

20 Juni 2023


BandungBergerak.id – Kinerja dan kesehatan keuangan suatu perusahaan pada umumnya tidak mudah untuk dimengerti, terutama untuk orang-orang yang tidak mengerti isi laporan-laporan perusahaan. Salah satu laporan yang tersebut adalah laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan ini biasanya akan dipublikasikan oleh perusahaan untuk kepentingan pengguna internal dan eksternal dan juga untuk memenuhi kewajiban perusahaan. Penilaian kinerja perusahaan diperlukan karena merupakan salah satu tahap evaluasi dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan dalam operasional perusahaan. Selain itu, penilaian kinerja juga dilakukan untuk mengetahui bagaimana keberlangsungan suatu perusahaan dan prospeknya di masa depan.

Tetapi, bagaimana cara untuk mengetahui hal-hal tersebut? Salah satunya adalah dengan menggunakan perhitungan rasio. Analisa rasio adalah metode kuantitatif untuk mendapatkan wawasan mengenai likuiditas, efisiensi operasional, profitabilitas, solvabilitas, dan produktivitas perusahaan dengan mempelajari laporan keuangan. Rasio ini dapat dibagi menjadi 5 kelompok yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio efisiensi, rasio profitabilitas, dan rasio nilai pasar.

Baca Juga: MAHASISWA BERSUARA: Transformasi Digital dalam Pengendalian Manajemen Lalu Lintas
MAHASISWA BERSUARA: Hati-hati, Mengingkari Janji Menikahi dapat Terjerat Hukum
MAHASISWA BERSUARA: Alternatif Ekstraksi Bunga Cengkih sebagai Bahan Baku Parfum

Rasio Likuiditas untuk Mengetahui Likuiditas

Rasio likuiditas digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan membayar kembali kewajiban jangka pendeknya ketika jatuh tempo dan mengukur stabilitas keuangan. Likuiditas ini harus seimbang karena jika terlalu tinggi, perusahaan tidak dapat secara efektif memanfaatkan kas yang tersedia dan mengidentifikasi peluang investasi yang dapat menghasilkan pendapatan, jika terlalu rendah dapat menyebabkan kesulitan keuangan atau kebangkrutan.

Terdapat dua rasio likuiditas yang umumnya digunakan yaitu rasio lancar dan rasio cepat. Rasio lancar dihitung dengan membagikan aset lancar perusahaan dengan kewajiban lancarnya. Jika hasil rasio lebih tinggi dari angka satu menunjukkan perusahaan mampu  memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio cepat dihitung dengan aset lancar dikurangi persediaan lalu dibagikan dengan kewajiban lancarnya. Hasil rasio cepat yang melebihi angka satu menunjukkan posisi likuiditas yang kuat karena menunjukkan bahwa perusahaan tidak bergantung pada persediaan (persediaan memiliki perputaran yang lambat) untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Rasio Solvabilitas untuk Mengetahui Keberlangsungan Perusahaan

Rasio solvabilitas digunakan untuk mengevaluasi keberlangsungan jangka panjang perusahaan dengan cara mengukur jumlah modal yang berasal dari hutang yang dimiliki dan kewajiban membayar hutang jangka pendeknya. Analisa rasio yang umumnya digunakan untuk memahaminya adalah rasio hutang, rasio hutang terhadap ekuitas, serta rasio hutang dan profitabilitas.

Rasio hutang digunakan untuk mengetahui aset yang dihasilkan dari hutang. Cara menghitungnya dengan membagi total kewajiban dengan total aset yang dimiliki perusahaan.

Selanjutnya rasio hutang terhadap ekuitas yang diketahui dengan membandingkan total viabilitas dan total ekuitas. Tujuannya untuk menilai sejauh mana satu perusahaan bergantung pada hutang.

Kemudian rasio hutang terhadap ekuitas digunakan untuk membandingkan total liabilitas dan total ekuitas. Tujuannya untuk menilai sejauh mana ketergantungan perusahaan pada hutang. Rasio ini dihitung dengan membagikan total kewajiban dengan ekuitas pemegang saham biasa. Hasil rasio yang tinggi dapat menunjukkan ketergantungan perusahaan pada hutang besar sehingga meningkatkan risiko keuangan.

Lalu rasio hutang dan profitabilitas digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar bunga atas hutangnya. Rasio ini dihitung dengan membagikan pendapatan operasional dengan beban bunga. Hasil rasio yang tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan baik untuk membayar biaya bunga dan mencerminkan stabilitas keuangan.

 

Rasio Efisiensi untuk Mengetahui Efektivitas Operasional Perusahaan

Rasio efisiensi digunakan untuk melihat efektivitas operasional perusahaan dengan mengukur seberapa efisien penggunaan sumber daya perusahaan. Rasio ini memberikan wawasan tentang manajemen inventaris, pemanfaatan aset, dan perolehan pendapatan perusahaan. Analisa rasio yang umumnya digunakan untuk mengetahui rasio efisiensi adalah rasio perputaran aset, rasio perputaran persediaan, dan rasio perputaran piutang.

Rasio perputaran aset digunakan untuk menilai seberapa efisien perusahaan memanfaatkan asetnya untuk menghasilkan pendapatan. Rasio ini dihitung dengan membagikan penjualan dengan total aset. Semakin tinggi angka rasio, semakin efisien penggunaan aset untuk menghasilkan penjualan dalam perusahaan.

Rasio perputaran persediaan untuk mengukur seberapa cepat perusahaan menjual persediaannya dan mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengelola persediaan secara efektif. Rasio ini dihitung dengan membagikan harga pokok produk dengan persediaan.

Rasio perputaran piutang menunjukkan seberapa cepat perusahaan menagih dan menerima piutangnya. Rasio ini dihitung dengan membagikan piutang usaha dengan penjualan setahun yang dibagi terlebih dahulu dengan total hari dalam satu tahun. Hasil rasio efisiensi yang lebih tinggi menunjukkan bahwa efisiensi operasional dan manajemen sumber daya perusahaan baik.

Rasio Profitabilitas untuk Mengetahui Keuntungan

Rasio profitabilitas mengukur seberapa baik perusahaan dapat menghasilkan keuntungan dari kegiatan operasinya. Rasio profitabilitas yang lebih tinggi menunjukkan kinerja keuangan dan efektivitas yang lebih baik. Margin laba kotor, margin laba bersih, laba atas aset (ROA), laba atas ekuitas (ROE) adalah contoh umum rasio profitabilitas.

Margin laba kotor mengukur persentase pendapatan yang tersisa setelah dikurangi harga pokok penjualan. Rasionya dihitung dengan membagikan margin laba kotor dengan penjualan.

Margin laba bersih mengukur persentase pendapatan dari margin laba kotor yang dikurangi dengan biaya operasional. Perhitungan rasionya adalah dengan membagikan pendapatan operasional dengan penjualan.

Selanjutnya, ROA digunakan untuk mengevaluasi seberapa efisien perusahaan menggunakan asetnya untuk menghasilkan keuntungan. Menghitungnya dilakukan dengan membagikan pendapatan bersih dengan total aset.

Sementara ROE digunakan untuk mengukur pengembalian ekuitas pemegang saham yang dihitung dengan membagikan pendapatan bersih dengan ekuitas pemegang saham biasa.

Rasio Nilai Pasar untuk Mengetahui Harga Pasar Saham

Rasio nilai pasar digunakan oleh investor untuk mengevaluasi harga saham suatu perusahaan. Rasio pasar juga  digunakan untuk membandingkan tren harga saham perusahaan publik dengan ukuran keuangan lainnya, seperti pendapatan dan tingkat dividen untuk mengetahui nilai pasar saham saat ini dan di masa depan.

Dengan kata lain, rasio nilai pasar menunjukkan investor apa yang seharusnya mereka terima dari investasi mereka seperti dividen, pendapatan, atau hanya nilai saham yang dihargai di masa depan. Rasio ini bermanfaat bagi investor untuk memprediksi berapa banyak harga saham di masa depan berdasarkan pendapatan saat ini dan pengukuran dividen.

Rasio yang umumnya digunakan adalah rasio harga dan pendapatan (P/E) dan pendapatan per lembar saham (EPS). Rasio P/E digunakan untuk mengetahui investor bersedia membayar berapa untuk mendapatkan 1 lembar saham perusahaan dan dihitung dengan rumus harga pasar per lembar saham dibagi dengan EPS. Sedangkan rasio EPS digunakan untuk mengetahui pendapatan yang diterima investor untuk setiap lembar saham yang dimilikinya dan dihitung menggunakan rumus pendapatan bersih yang dikurangi terlebih dahulu dengan dividen preferen lalu dibagikan dengan jumlah lembar saham yang ada di pasar.

Kelebihan dan Batasan Perhitungan Rasio

Analisis rasio memberikan banyak manfaat karena membantu dalam peramalan dan perencanaan, memperkirakan anggaran untuk perusahaan dengan menganalisis tren sebelumnya, menentukan seberapa efisien suatu perusahaan beroperasi, memberikan informasi yang signifikan kepada pengguna informasi akuntansi mengenai kinerja bisnis, membandingkan dua atau lebih perusahaan, dan menentukan likuiditas dan solvabilitas jangka panjang perusahaan. Walaupun memberikan banyak manfaat, analisis rasio juga memiliki keterbatasan.

Analisis rasio hanya bergantung pada data keuangan dan tidak menangkap faktor kualitatif seperti tren pasar, tingkat dan landasan kompetisi, atau kemampuan manajemen. Selain itu, analisis rasio bersifat retrospektif dan tidak dapat memprediksi kinerja masa depan secara akurat. Perubahan dalam metode akuntansi atau peristiwa yang tidak berulang juga dapat berdampak pada perhitungan rasio. Oleh karena itu, analisis rasio harus digunakan bersamaan dengan alat analisis lain dan penilaian kualitatif untuk evaluasi yang menyeluruh atas kinerja perusahaan.

Karena adanya batasan-batasan pada perhitungan rasio, analisis rasio menjadi lebih bermakna jika ada perbandingan lainnya. Terdapat beberapa tipe perbandingan dalam rasio, yang pertama adalah Cross Sectional Analysis yang merupakan Perbandingan dua perusahaan berbeda pada periode yang sama. Metode ini dapat menggunakan perbandingan pada satu industri atau antar kompetitor utama yang satu level. Kedua adalah Trend or Time Series Analysis yang  merupakan perbandingan antara perusahaan yang sama tetapi pada periode waktu yang berbeda (data historis). Ketiga adalah Combined Analysis yang merupakan perbandingan dengan perusahaan lain dan menggunakan periode waktu yang berbeda.

Membandingkan rasio perusahaan dengan rata-rata industri atau pesaing dapat membantu mengidentifikasi area kekuatan dan kelemahan dan memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik. Selain itu, dengan menganalisis tren dari waktu ke waktu, dapat memberikan pemahaman mengenai kemajuan keuangan perusahaan dan membantu mengevaluasi keefektifan strategi manajemen.

Jadi analisis rasio adalah salah satu alat yang memungkinkan pemangku kepentingan untuk mengevaluasi kinerja dan kesehatan keuangan perusahaan. Analisis rasio selain memiliki kelebihan juga memiliki keterbatasan tersendiri yang perlu dipertimbangkan, oleh karena itu menggunakan perhitungan rasio bersamaan dengan metode analisis komparatif lainnya dapat membantu membentuk pemahaman yang lebih akurat dan luas terkait faktor kualitatif dan kemungkinan di masa depan. Oleh karena itu, analisis rasio memungkinkan pemangku kepentingan untuk membuat keputusan yang tepat, mengalokasikan sumber daya secara efektif, dan berkontribusi pada kesuksesan jangka panjang perusahaan.

Editor: Ahmad Fikri

COMMENTS

//