• Kampus
  • Seledri Memiliki Potensi Pengobatan Penyakit Batu Ginjal

Seledri Memiliki Potensi Pengobatan Penyakit Batu Ginjal

Hasil pengujian yang dilakukan Guru Besar Fakultas Farmasi Unpad Taofik Rusdiana pada tikus percobaan, seledri memiliki potensi mengobati penyakit batu ginjal.

Tanaman seledri dalam uji coba oleh penliti Unpad diketahui memiliki khasiat mengobati batu ginjal. (Foto: dkp.musirawaskab.go.id)*

Penulis Iman Herdiana29 Juni 2023


BandungBergerak.idSeledri memiliki potensi herba untuk pengobatan batu ginjal. Peneliti Universitas Padjadjaran (Unpad) melakukan telah menguji sejauh mana herbal seledri ini bisa melarutkan batu ginjal.

Potensi seledri ini dibahas dalam Satu Jam Berbincang Ilmu “Potensi Herba Seledri Sebagai Anti Kalkuli (Batu Ginjal) dan Pengembangan Formulasinya” yang dilaksanakan Dewan Profesor Unpad secara daring, Sabtu (17/6/2023).

Guru Besar Fakultas Farmasi Unpad Taofik Rusdiana menjelaskan, batu ginjal tidak terbentuk dalam waktu yang cepat. Ada beberapa tahapan yang terjadi dalam pembentukan batu ginjal. Mulai dari pembentukan inti, pertumbuhan, agregasi, sampai akhirnya terbentuk retensi batu. Apabila ukuran batu yang berbentuk tajam dan keras ini masih relatif kecil, maka akan masuk ke dalam saluran ureter jika terbawa oleh air.

Namun, ketika ukurannya sudah cukup besar dan turun melalui ureter, dapat menyebabkan luka serta rasa sakit yang luar biasa. Taofik menyampaikan ada banyak faktor yang menjadi penyebab dari munculnya batu ginjal. Salah satunya adalah kurangnya jumlah air yang masuk ke dalam tubuh.

“Vitamin C yang dosisnya terlalu tinggi dan dikonsumsi terus-menerus harus diwaspadai karena metabolisme dari Vitamin C ini akan menjadi oksalat juga. Kemudian bertemu dengan kalsium maka akan menjadi kalsium oksalat (jenis batu ginjal),” jelas Taofik, dikutip dari laman Unpad, Jumat (23/6/2023).

Sebelumnya sudah banyak dikenal produk-produk herbal untuk pengobatan batu ginjal. Pada umumnya jenis herbal yang dipakai adalah tanaman kumis kucing, meniran, tempuyung, dan kejibeling.

Khusus mengenai seledri, dalam penelitiannya Taofik menggunakan beberapa metode yang bisa dipakai untuk membuktikan tanaman ini memiliki khasiat antikalkuli atau tidak. Salah satunya adalah metode in vitro atau uji di tabung reaksi.

Metode ini dilakukan dengan cara uji kelarutan komponen batu ginjal pada larutan herbal seledri.

“In vitro intinya adalah menguji sejauh mana herbal seledri ini bisa melarutkan batu ginjal. Indikatornya adalah kadar kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) yang terlarut itu sejauh mana,” jelasnya.

Seledri sendiri secara tradisional sudah digunakan oleh masyarakat untuk berbagai indikasi seperti tekanan darah tinggi, asam urat, hematuria, serta penyubur rambut.

“Karena masih sedikit sekali pengembangan antikalkuli jadi saya mulai pengembangan dengan metode uji dulu,” kata Taofik.

Baca Juga: Metode Baru Pengobatan TB Berdasarkan Obat Lama
Aplikasi LupusKu, Aplikasi untuk Pejuang Lupus
Pengobatan Paha Robek dan Lengan Buntung ala Priangan Abad ke-19

Uji Coba pada Tikus

Metode secara in vivo menggunakan hewan sebagai objek uji coba, yaitu kepada tikus atau mencit. Dari kedua metode ini, Taofik mendapatkan kesimpulan bahwa dari hasil in vitro, infus seledri di atas kadar 10 persen dapat melarutkan komponen batu secara signifikan.

Sedangkan pada sediaan ekstrak dengan konsentrasi di atas 3 persen dapat melarutkan komponen batu ginjal lebih besar secara signifikan. Selain itu, ada pula hasil uji pada metode in vivo yang dilakukan dengan cara memberikan ekstrak seledri kepada hewan percobaan.

Pada dosis 10 mg/100g bb tikus, Ca yang terlarut itu signifikan dibandingkan kontrol negatifnya. Untuk dosis 20mg/100g bb tikus juga menunjukan angka yang lebih signifikan.

“Ini artinya semakin besar dosis yang diberikan maka kemampuan melarutkan Ca-nya lebih tinggi juga,” jelasnya.

Dalam penelitiannya, Taofik juga mengembangkan seledri sebagai minuman yang bisa langsung dikonsumsi oleh masyarakat.

“Sudah mengajukan izin edarnya dan saat ini masih berupa izin edar home industry. Kemudian patennya juga sudah diajukan dan 2020 sudah rilis dengan merk Seledrink,” jelas Taofik.  

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//