Sukarno, Museum Penjara Banceuy, dan Kesunyiannya
Museum Penjara Banceuy di Jalan Banceuy Bandung dulunya merupakan lokasi penjara untuk menahan Sukarno saat ditahan pemerintah Hindia Belanda.
Linda Lestari
, Mahasiswa Jurnalistik Universitas Padjadjaran (Unpad)
27 Juni 2023
BandungBergerak.id – Bulan Juni biasa disebut juga sebagai bulan Bung Karno karena memuat beberapa tanggal penting bagi Soekarno. Mulai dari hari lahir Pancasila pada 1 Juni, hari lahir Soekarno pada 6 Juni, dan hari wafatnya Soekarno pada tanggal 21 Juni. Bulan Bung Karno ini menjadi momentum untuk mengulas kembali fakta sejarah dan perjuangannya dalam melawan kolonialisme di Indonesia. Salah satunya dengan berkunjung ke Situs Penjara Banceuy Bandung, tempat Soekarno ditahan oleh pemerintah Hindia-Belanda.
Situs dengan luas 1 hektar ini merupakan saksi sejarah ditahannya empat tokoh pendiri Partai Nasional Indonesia (PNI) oleh pemerintah Hindia Belanda. Empat tokoh tersebut adalah Soekarno, Gatot Mangkoepradja, Soepriadinata, dan Maksoen. Pemerintah Belanda menganggap PNI sebagai organisasi yang membahayakan karena menyebarkan ajaran-ajaran pergerakan kemerdekaan. Keempat tokoh tersebut ditahan di Lapas Banceuy Bandung, tepatnya di sel tahanan politik blok F.
Pada tahun 1983, lapas Banceuy dipindahkan ke Jalan Soekarno Hatta dan bangunannya dibongkar untuk dijadikan area pertokoan. Seluruh sel penjara diruntuhkan kecuali sel nomor 5 tempat Soekarno ditahan, dan menara sel penjaga di area luar. Sel ini kemudian dijadikan museum dan menjadi situs wisata sejarah di Kota Bandung.
Baca Juga: CERITA VISUAL: Kronologi Perjalanan Sukarno di Bandung 1921-1934
Pidato Sukarno tentang Revolusi dan Sosialisme di Alun-alun Bandung
Tarian Sunyi Menyusuri Jejak Sukarno di Bandung
Sel Sukarno di Situs Penjara Banceuy
Museum Penjara Banceuy terletak dekat dari Alun-alun Kota Bandung, tepatnya di jalan Banceuy, nomor 8. Untuk dapat masuk ke museum ini, kita tidak perlu melakukan reservasi atau merogoh gocek sedikit pun. Cukup dengan mengisi nama di buku tamu yang berada di meja samping, kita sudah dapat menikmati wisata edukasi sejarah di Museum Penjara Banceuy ini.
Menurut Ahmad, Juru Pemandu museum, setiap hari bisa mencapai 50 orang atau bahkan tidak ada pengunjung yang datang sama sekali. Museum ramai dikunjungi jika ada kegiatan kunjungan sejarah dari kampus atau sekolah. Pengunjung yang datang, mayoritas berasal dari luar Bandung.
Memasuki area museum, pandangan kita akan tertuju langsung pada patung Soekarno dan sel nomor 5 tempat Soekarno ditahan. Di dalam sel berukuran 210 cm x 146 cm ini masih terdapat beberapa barang bekas dipakai Soekarno pada saat ditahan di lapas tersebut, seperti bantal, selimut, teko, gelas, dan perlengkapan alat salat. Semua barang tersebut terjaga dan tersimpan rapi di dalam sel.
Ahmad mengatakan, ada pergantian tikar karena tikar yang asli sudah rusak dan tidak dapat dipajang lagi. Di area sekeliling museum diisi dengan tulisan sejarah mengenai profil Soekarno, kronologi penahanan oleh pemerintah Hindia-Belanda, dan peristiwa yang terjadi selama Soekarno ditahan di lapas Banceuy.
Museum ini berada di bawah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat. Terdapat satu juru pemandu yang digaji untuk memandu para pengunjung yang datang. Museum yang bersih dan terawat ini rupanya tidak memiliki tim khusus untuk membersihkan dan merawatnya.
Ahmad mengatakan, ia memborong pekerjaan sebagai pemandu, penjaga, dan perawat museum. Tak jarang ia meminta bantuan warga sekitar untuk membersihkan museum dan membayarnya dengan uang sendiri.
“Dibantu dengan orang luar, bapak juga kadang-kadang malu. Bapak kan dibayar dari sana, orang luar kan dibayar bapak, bantu-bantu tenaga.” tutur Ahmad.
Alternatif Wisata Edukasi
Tidak akan ada habisnya jika kita berbicara tentang sejarah. Sejarah tidak akan hilang, tapi akan terlupakan jika tidak terus dibawa ke setiap generasinya.
Di musim liburan sekolah ini, museum Penjara Banceuy bisa menjadi salah satu pilihan wisata edukasi bersama anak dan keluarga. Dengan berwisata ke museum ini, kita akan mendapatkan pengetahuan mengenai sejarah, khususnya peristiwa ditahannya Soekarno di lapas tersebut. Selain berwisata dan mendapat pengetahuan, kita juga sekaligus ikut serta dalam perkembangan eksistensi tempat bersejarah ini.
Museum Penjara Banceuy ini merupakan aset dan potensi wisata edukasi di Kota Bandung. Jika dalam sehari bisa tidak ada pengunjung sama sekali, maka wisata edukasi ini perlu ditingkatkan lagi eksistensinya, baik melalui media sosial maupun media massa.
Meningkatnya eksistensi ini bisa menjadi peluang untuk menambah tenaga kerja yang dibutuhkan, dari juru pemandu, pembersih, maupun penjaga museum. Pemerintah setempat juga memiliki peran dalam mengoptimalisasi museum ini supaya lebih banyak dikenal untuk menjadi sumber edukasi yang menyenangkan bagi masyarakat.