• Nusantara
  • Floresa.co Meraih Udin Award 2023 dari AJI, Jalan Jurnalisme Berkualitas Melawan Kekerasan

Floresa.co Meraih Udin Award 2023 dari AJI, Jalan Jurnalisme Berkualitas Melawan Kekerasan

Udin Award diberikan kepada Floresa.co setelah media massa lokal di Flores, Nusa Tenggara Timur, ini mengalami teror dan serangan digital.

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia merayakan malam Resepsi Hari Ulang Tahun (HUT) ke-29 AJI di Jakarta, Senin (7/8/2023). (Foto: Dokumen AJI)

Penulis Iman Herdiana8 Agustus 2023


BandungBergerak.idAliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia merayakan malam Resepsi Hari Ulang Tahun (HUT) ke-29 AJI di Jakarta bertajuk “Merayakan Keberagaman, Menjaga Independensi”, di Jakarta, Senin (7/8/2023).  Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, peringatan hari ulang tahun AJI menjadi ajang pemberian penghargaan pada tokoh atau kelompok prodemokrasi. 

Penghargaan yang diberikan di antaranya Udin Award dan Tasrif Award. Tahun ini Udin Award diberikan kepada Floresa.co, media massa lokal di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sementara Tasrif Award 2023 diberikan kepada aktivis HAM Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti.

Tasrif Award merupakan anugerah kepada individu atau kelompok yang gigih memperjuangan demokrasi, HAM, dan kebebasan berpendapat dan berekspresi. Haris dan Fatia diperkarakan karena dituding mencemarkan nama baik dan menghina Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.

Dalam sambutannya, Fatia menyatakan pejabat publik selalu berdalih bahwa kritik harus disertai solusi. Padahal solusi mestinya dibuat oleh pejabat publik yang notabene dipilih oleh rakyat. Fatia mengatakan, jika kritik harus ada solusi, apa kerja pejabat publik?

Udin Award 2023 

Bagi Floresa, anugerah Udin Award dari AJI ini merupakan dukungan moral yang amat berarti untuk terus menjadi media yang berpihak pada kepentingan publik di tengah upaya untuk terus mengawal proses-proses pembangunan yang sedang masif di Flores.

“Ini adalah penghargaan yang tidak kami duga sebelumnya. Bagi kami ini adalah dukungan moral yang amat berarti. Kami akan terus bekerja sesuai dengan spirit yang selama ini terus kami pertahankan,” kata Rosis Adir, pemimpin redaksi media yang berbasis di Labuan Bajo, dikutip dari laman Floresa, Selasa (8/8/2023).

Ryan Dagur, Pemimpin Umum Floresa, mewakili rekan-rekannya menerima penghargaan yang diserahkan oleh Ika Ningtyas, Sekretaris Jenderal AJI. Udin Award diberikan kepada jurnalis dan kelompok jurnalis yang mengalami serangan dan kekerasan masif akibat laporan jurnalitik.

Floresa telah mengalami serangkaian teror secara bertubi-tubi yang diduga melibatkan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) setelah menulis laporan tentang proyek jalan di Labuan Bajo yang diresmikan Presiden Joko Widodo.

Floresa juga mengalami serangan digital. Laporan Floresa.co berjudul “Presiden Jokowi Resmikan Jalan di Labuan Bajo yang Dibangun tanpa Ganti Rugi untuk Warga” terbit pada Selasa, 14 Maret 2023.

Nama Udin Award diambil dari nama Jurnalis Harian Bernas, Fuad Muhammad Syafruddin atau akrab disapa Udin. Saat liputan di Yogyakarta pada 1996, Udin mengalami intimidasi dan penganiayaan hingga nyawanya melayang.

Berita-berita yang ditulis Udin pada 13 Agustus 1996 diduga kuat berhubungan dengan penganiayaan tersebut. Pada 16 Agustus 1996, Udin meninggal.  Hingga kini, kasus pembunuhan Udin tidak terungkap dan pembunuhnya masih berkeliaran.

“AJI berupaya terus mendorong kebebasan pers dan kebebasan berekspresi melalui Udin Award. Penghargaan itu diberikan kepada jurnalis, kelompok jurnalis, dan media massa yang memiliki dedikasi kepada dunia jurnalistik dan menjadi korban kekerasan karena aktivitas jurnalistiknya,” terang Shinta Maharani, Penanggung Jawab Udin Award 2023, dalam siaran pers.

Tiga anggota Tim Juri Udin Award sepakat menetapkan Floresa.co sebagai penerima Udin Award karena Floresa.co mengalami serangan digital setelah menulis kritik terkait proyek infrastruktur pemerintah yang melibatkan pengusaha lokal dan nasional.

Tim juri terdiri dari Ketua Umum Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Muhammad Isnur, Dosen Universitas Islam Indonesia dan peneliti Pemantau Regulasi dan Regulator Media (PR2Media), Masduki, dan Pengurus AJI Indonesia Bidang Advokasi, Musdalifah Fachri.

Ketiga juri sepakat menambahkan kriteria penilaian Udin Award seiring dengan perkembangan termutakhir kasus kekerasan terhadap jurnalis yakni kekerasan digital, seksual, dan hukum.

Kriteria Udin Award sebelumnya hanya jurnalis yang menjadi korban kekerasan fisik maupun psikis karena berhubungan dengan aktivitas jurnalistik.

Penghargaan ini melewati serangkaian proses seleksi selama sebulan lebih atau pada 24 Juni hingga 29 Juli 2023. Panitia mengirimkan surat kepada 40 AJI kota di seluruh Indonesia dan lembaga-lembaga mitra AJI untuk mengirimkan usulan nama kandidat penerima Udin Award.

Panitia kemudian menerima delapan usulan nama kandidat penerima Udin Award 2023. Tim juri menetapkan sejumlah kriteria untuk tiga kandidat teratas lewat pembahasan dalam rapat yakni kekerasan digital terhadap institusi media maupun individu baik skala lokal maupun nasional, kekerasan yang menimpa jurnalis maupun institusi media terjadi secara berlapis dan masif, dan melihat dampak dari pemberitaan maupun kekerasan.

Muhammad Isnur menyebutkan, pemberitaan Floresa.co membawa dampak serangan terhadap narasumber. Empat orang narasumber dalam laporan mendapat surat panggilan polisi dengan melakukan tudingan tindak pidana penghasutan. Mereka menjalani pemeriksaan pada 8 dan 9 Mei.

"Serangan terhadap mereka yang kritis terhadap negara semakin kuat pascapemberitaan," kata Isnur.

Perjuangan Belum Selesai

Ketua AJI Sasmito Madrim mengatakan, AJI kini berada di usia yang tak kurang penuh tantangan berat. Menurutnya, UU Pers sudah ada, tapi  tapi secara politik pers belum merdeka.

Sebagai contoh, di Papua belum ada kemerdekaan pers. Di sana jurnalis asing masih kesulitan untuk masuk ke wilayah Papua. “Teman-teman jurnalis Papua juga mengalami diskriminasi,” katanya.

AJI lahir 7 Agustus 1994 sebagai respons atau perlawanan terhadap rezim otoriter Suharto. Perlawanan AJI memuncak saat terjadi pembredelan pada media Detik, Tempo, dan Editor. Sebanyak 100-an jurnalis berkumpul di Sirnagalig Bogor menuntut pemenuhan hak publik atas informasi, kebebasan pers, menolak wadah tunggal pers, dan mendirikan AJI. Saat ini AJI tersebar di 40 kota dan memiliki lebih dari 1.800 anggota.

Editor: Ahmad Fikri

COMMENTS

//