• Kolom
  • MERAYAKAN DESAIN: Mengenal Bandung Design Biennale 2023

MERAYAKAN DESAIN: Mengenal Bandung Design Biennale 2023

Bandung Design Biennale 2023 menyuarakan semangat kepedulian, partisipatif, dan dampak dari bidang desain pada permasalahan sosial di sekitar kita.

R. A. Dita Saraswati, M. Ds.

Dosen Desain Komunikasi Visual di Universitas Kristen Maranatha Bandung

Bandung Design Biennale 2023 melibatkan akademisi, studio design, himpunan mahasiswa, dan pecinta desain. (Foto: Dokumentasi Bandung Desain Biennale)

6 Oktober 2023


BandungBergerak.id – Kota Bandung telah lama memiliki predikat Kota Kreatif dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sejak 2012, sebelum kota ini akhirnya bergabung dalam UNESCO Creative Cities Network (UCCN) pada tahun 2015. Bahkan sejak 2006, Kota Bandung merupakan “Pilot” Kota Kreatif se-Asia Pasifik dalam program yang diusung oleh British Council. Inisiatif Bandung Design Biennale muncul dari sebuah ide mendasar yang murni untuk mengimplementasikan potensi kekuatan desain. Para penggagasnya percaya bahwa industri desain dapat memberikan dampak nyata yang berkelanjutan terhadap kehidupan manusia, dan bahkan alam semesta melalui rekayasa sistem ekonomi yang bertanggung jawab.

Bandung Design Biennale diharapkan dalam 30 tahun ke depan menjadi katalis potensi ekonomi, ilmu pengetahuan dan peradaban, serta tumbuh secara strategis menjadi poros transformasi masyarakat dunia. Para penggagas berasal dari latar belakang berbagai keilmuan desain dan juga arsitektur. Selain sebagai praktisi banyak di antaranya adalah akademisi, para aktivis lingkungan, penggerak asosiasi profesi dan juga pengusaha, sehingga kegiatan ini kaya akan ide dari berbagai perspektif yang mempunyai kesamaan visi.

Pada tahun 2017 gagasan ini menjadi sebuah kegiatan pameran dan juga aktivitas seperti lokakarya yang dilakukan berbagai studio desain, arsitektur dan juga beberapa pengusaha jenama lokal. Dengan mengusung tema Connect, Collaborate, Celebrate, Commerce, Bandung Design Biennale diharapkan menjadi pameran ide dan karya yang luar biasa, yang menunjukkan kemampuan desainer dalam menciptakan "solusi universal" terhadap permasalahan yang menjadi perhatian kita semua. Bandung, dengan pencapaian luar biasa dalam bidang desain dan produk lokalnya menjadikan kota ini sempurna untuk menginisiasi gagasan ini.

Bandung Design Biennale 2017. (Foto: Dokumentasi Bandung Desain Biennale)
Bandung Design Biennale 2017. (Foto: Dokumentasi Bandung Desain Biennale)

Baca Juga: Menggugat Redup Geliat Seni di Kota Bandung
Pergolakan Seni dan Perubahan Sosial: Seni Rakyat dan Identitas Melawan Dominasi
Bandung Design Biennale, Desain dan Upaya Memberikan Dampak

Berawal dari Circle

Dengan kesuksesan dan ketertarikan masyarakat kota Bandung terutama para praktik desain, maka pada 2019 Bandung Design Biennale kembali hadir dengan tema Circle. Kata Circle sendiri dipilih sebagai kata yang dirasa tepat karena mampu mencerminkan pola interaksi sosial masyarakat Bandung pada khususnya, serta peradaban manusia pada umumnya. Dimaknai juga sebagai pola semangat zaman yang terus bergulir, menunjukkan kebaruan dalam belajar dari masa lalu untuk kemudian melangkah ke masa depan.

Dengan partisipan yang semakin banyak, dan tersebar pada 85 titik di kota Bandung, tema Circle kemudian menjadi sebuah jaringan “Bandung Design Circle” yang terhubung dalam sebuah WA grup yang berjumlah 240 orang yang terdiri dari para praktisi, akademisi, aktivis, dan pengusaha dengan latar belakang berbagai bidang yang selalu terkoneksi dan berkolaborasi dalam segala kegiatan di kota Bandung. Hal ini menunjukkan suatu semangat dan karakteristik “Guyub” yang menjadi ciri khas semangat komunitas di Bandung.

Walaupun pandemi melanda sepanjang 2 tahun sejak 2019, Bandung Design Biennale tetap mematangkan rencana pada pelaksanaan di tahun 2021. Dengan segala kebiasaan normal baru, tema Excavate: Mapping The Commons Across The Spectrum menjadi tema sentralnya. Diselenggarakan pada bulan November hingga Desember, BDB'21 bermaksud melengkapi dan meregenerasi panorama domestik konteks desain dengan memetakan berbagai aktor melalui penggalian pemikiran, objek, dan tindakan sebagai bentuk diversifikasi nilai. Dengan mengangkat juga permasalahan tentang inclusivity pada pelaksanaan tahun 2023 ini, kami melibatkan kurator dan juga para aktor desain untuk berkolaborasi dengan beberapa partisipan berbagai bidang dalam program aktivitas dan diskusi-diskusi sehingga tema dan penyelenggaraan tetap pada jalurnya dan dapat dicerna atau digapai oleh berbagai kalangan.

Dengan bertambah luasnya rangkaian kegiatan pada setiap tahun penyelenggaraan BDB, maka para penggagas akhirnya membentuk wadah sebagai upaya untuk dapat melaksanakan kegiatan dengan lebih baik lagi. Wadah tersebut bernama  Yayasan Bandung Desain Kolektif yang merupakan Organisasi Non-Pemerintah. Didirikan pada tahun 2021 oleh para penggagas dengan latar belakang multidisiplin desainer dan peneliti profesional. BDK mempunyai misi untuk memperkuat industri kreatif di Indonesia dengan visi yang selalu terkoneksi, berkolaborasi, merayakan desain dan juga meningkatkan daya saing ekonomi untuk para pelaku. BDK juga mengkhususkan untuk pengembangan ekosistem desain di Bandung dan sangat terbuka bagi siapa saja untuk bergabung.

Bandung Design Biennale 2019. (Foto: Dokumentasi Bandung Desain Biennale)
Bandung Design Biennale 2019. (Foto: Dokumentasi Bandung Desain Biennale)

Bandung Design Biennale (BDB) 2023

Pada tahun 2023 ini, pelaksanaan BDB mengangkat tema “Sekitar”. Istilah bahasa Indonesia yang mengacu pada arti kata sekitar atau lingkungan sekitar. Istilah ini akan menjadi tema utama acara BDB 2023, yang kemudian kami bedah menjadi tiga kata kunci utama; kepedulian (concern), partisipatif (participatory), dan dampak (impact).

Salah satu aspek kunci dari desain adalah kepedulian (concern) terhadap masalah sosial. Desainer semakin fokus untuk menciptakan solusi yang mengatasi masalah sosial dan meningkatkan kualitas hidup penduduk perkotaan. Melalui desain yang merangkul inklusivitas, keberlanjutan, dan keterjangkauan, solusi ini dapat mengatasi masalah mendesak seperti urgensi, ketidaksetaraan, segregasi, dan aksesibilitas.

Desain partisipatif (Participatory) terkadang muncul secara kompleks dengan fenomena dan isu perkotaan. Pertumbuhan perkotaan, populasi, dan globalisasi telah membawa tantangan yang kompleks di kota-kota. Intervensi desain dapat membentuk kembali tatanan fisik dan sosial kota, mempengaruhi cara orang berinteraksi dengan lingkungan sekitar dan satu sama lain.

Dampak (Impact) desain terhadap pertumbuhan kota sangat signifikan. Melalui strategi desain yang cermat, kota dapat memanfaatkan karakteristik unik dan aset budayanya, yang mengarah pada pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan bagi penduduknya.

BDB’23 akan diselenggarakan pada 1 – 28 Oktober 2023, BDB kali ini sebagai bentuk menyuarakan semangat akan kepedulian, partisipatif, dan dampak dari bidang desain sebagai solusi terhadap permasalahan sosial yang ada di Bandung dan “sekitar”-nya.

Potong tumpeng oleh Deddy Wahjudi, Ketua Yayasan Bandung Desain Kolektif, sebagai Opening Ceremony Bandung Design Biennale 2023 pada Minggu, 1 Oktober 2023.  (Foto: Dokumentasi Bandung Desain Biennale)
Potong tumpeng oleh Deddy Wahjudi, Ketua Yayasan Bandung Desain Kolektif, sebagai Opening Ceremony Bandung Design Biennale 2023 pada Minggu, 1 Oktober 2023. (Foto: Dokumentasi Bandung Desain Biennale)

Melalui berbagai rangkaian program, Bandung Design Biennale 2023 menghadirkan Design Statement merupakan pameran untuk menampilkan hasil karya para desainer atas idenya bagi “sekitar”. Design Camp yang mengusung konsep perkemahan Sabtu-Minggu dan Design Talk dari sudut pandang hobi akan membuka networking bagi para partisipannya. Design Forum Conference untuk memfasilitasi kegiatan forum berbagi pengetahuan terkait desain. Dihadiri para tokoh dari bidang kreatif, bisnis, dan politik di antaranya Diaz Hensuk (Dewan Penasihat ADGI), Febryan Tricahyo (CEO Conture Concrete Lab), Rony Rahardian (Founder ONX Idea Studio), dan lain-lain. Design Trail yang bekerja sama dengan lebih dari 20 studio desain di Bandung dapat dikunjungi secara publik untuk mengenal proses dan karya mereka.

Berkaca pada keberhasilan BDB 2021 yang menembus ribuan pengunjung, BDB 2023 melalui tema “Sekitar” yakin dengan program yang telah dirancang akan meraih jumlah eksposur yang meningkat secara signifikan. Selain itu, identitas visual BDB 2023 yang terinspirasi dari gelombang air, berkolaborasi dengan ADGI (asosiasi Desainer Grafis Indonesia) chapter Bandung menggambarkan semangat inklusif untuk terus terhubung dengan orang di sekitarnya dan mengisi ruang-ruang kreatif baru, khususnya di bidang desain. BDB 2023 hadir sebagai upaya menanggapi pemanfaatan karakteristik unik bidang desain untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, memengaruhi individu berinteraksi dengan sekitar, dan meningkatkan kesejahteraan industri kreatif di Kota Bandung.

*Kolom MERAYAKAN DESAIN merupakan bagian dari koborasi BandungBergerak.id dan kawan-kawan Bandung Design Biennale

Editor: Ahmad Fikri

COMMENTS

//