• Kampus
  • Indonesia Membutuhkan Sembilan Juta Talenta Digital

Indonesia Membutuhkan Sembilan Juta Talenta Digital

Untuk menjaring talenta digital, Google Developer Groups (GDG) bekerja sama dengan Universitas Kristen Maranatha untuk menyelenggarakan DevFest Bandung 2023.

Universitas Kristen Maranatha terpilih sebagai tempat penyelenggaraan DevFest Bandung 2023. (Foto: Universitas Kristen Maranatha)

Penulis Iman Herdiana11 Januari 2024


BandungBergerak.id - Sumber daya manusia di bidang digital semakin dibutuhkan di tahun-tahun mendatang. Meurut Google Developer Groups (GDG), hingga tahun 2030 Indonesia membutuhkan kurang lebih sembilan juta talenta digital. Dengan latar belakang tersebut, GDG menggelar DevFest. Di Bandung, Universitas Kristen Maranatha terpilih sebagai tempat penyelenggaraan DevFest Bandung 2023.

Dalam acara dilaksanakan pada Sabtu, 2 Desember 2023 lalu di Auditorium Prof. Dr. P. A. Surjadi, M.A, sekitar 1.700 peserta dengan berbagai latar belakang mengikuti konferensi ini. DevFest Bandung 2023 menghadirkan 17 speakers dan facilitators yang terdiri dari pakar Machine Learning, Android, Flutter, Cloud, AI/ML, Firebase, dan Web.

Tahun ini, DevFest berlangsung mulai 1 Oktober hingga 31 Desember 2023. Di Indonesia, DevFest diselenggarakan di sepuluh daerah, yaitu Bali, Bandung, Bogor, Depok, Jakarta, Makassar, Medan, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta.

DevFest kali ini diisi dengan Tech Talk yang dibawakan oleh narasumber dari berbagai latar belakang, di antaranya adalah Sidiq Permana, co-founder dan CIO @ Nusantara Beta Studio; Erico Darmawan Handoyo, pembuat Tutorial Flutter dan Flutter Trainer; Eka Jayani Ayuningtyas, pengembang web @ AtmaConnect; Ivan Kristianto, senior engineer @ Buatan Manusia; Setia Budi, content creator di Indonesia Belajar;

Eko Kurniawan Khannedy, programmer content creator Zaman Now; Sandhika Galih, dosen dan content creator @ Web Programming UNPAS (WPU); Abdurrahman Shofy Adianto, arsitek software Layanan Digital Jabar; Ahmad Mukhlis Saputra, mobile enginner Evermos; Riksa Suviana Rochman, backend engineer Tribe Fintech Singapura; Ahmed Rahyan Primadedas, frontend engineer Badr Interactive; Dwi Ngafifudin, insinyur Flutter di Curestream; Raihan Nismara, web developer Codex by Telkom Indonesia; dan Prawito Hudoro, senior software engineer di Gojek.

Pada setiap akhir sesinya, para pembicara memberikan kesempatan bertanya untuk para peserta agar lebih memahami materi yang disampaikan. Selain sesi pembahasan materi, konferensi ini dimeriahkan dengan sesi games yang diikuti para peserta yang hadir. Para peserta juga berkesempatan mendapatkan door prize berupa hadiah menarik yang disediakan oleh pihak sponsor.

Community Lead Google Developer Groups Bandung Deni Rohimat berharap para peserta dan semua yang terlibat bisa belajar, berbagi pengetahuan, memperluas jaringan profesional melalui DevFest Bandung 2023.

“Tidak menutup kemungkinan temen-temen di sini bisa menemukan partner baru atau mungkin kantor baru dengan banyaknya isu-isu layoff dan sebagainya,” tutur Deni Rohimat, dikutip dari laman Universitas Kristen Maranatha, Bandung, yang diakses Selasa, 9 Januari 2024.

Rektor UK Maranatha Sri Widiyantoro berterima kasih kepada GDG atas kesempatan yang diberikan kepada UK Maranatha dapat menjadi tempat penyelenggara acara DevFest 2023.

“Acara ini sangat bagus, banyak manfaatnya, bisa belajar dari para expert, atau rekan-rekan sebaya dan bertumbuh. Jadi (peserta dapat) connect, learn, and root,” ungkap Sri.

Community Manager and Developer Relations Google Indonesia dan Brunei, Danang Jufri menyampaikan pentingnya sebuah komunitas. Menurutnya, tidak mungkin untuk menyerahkan semua tanggung jawab hanya kepada pemerintah, universitas sebagai pencetak talenta, atau bisnis-bisnis teknologi.

“Saya mengimbau teman-teman untuk aktif di komunitas, membantu sesama, menjadi mentor sekecil apapun yang bisa teman-teman lakukan untuk mengembangkan ekosistem,” imbaunya.

Konferensi ini diakhiri dengan sesi Lightning Talk dan Fireside Chat dengan beberapa pembicara, yang dipandu oleh Dimas Satrio, organizer GDG Bandung. Dalam sesi ini, para pembicara membahas pengalaman mereka selama menjalani profesinya. Mereka juga menyampaikan pesan dan motivasi untuk para peserta yang hadir, yang diharapkan akan menjadi penerus dalam mengembangkan dunia teknologi di Indonesia.

Baca Juga: Universitas Kristen Maranatha Berjejaring dengan Kampus di Luar Pulau Jawa
Fikom Unisba dan Tular Nalar Mafindo Menggelar Pelatihan Literasi Digital untuk Pemilih Pemula
Berkaca dari Usaha ITB, Kampus Bisa Apa di Tengah Krisis Sampah?

DKA Maranatha Mengajarkan Penggunaan Aplikasi Google

Bukan kali ini saja Universitas Kristen Maranatha bergerak di bidang teknologi digital. Tahun 2021, kampus di utara Bandung ini melalui Program Sarjana Teknik Informatika bekerja sama dengan Direktorat Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Kristen Maranatha menggelar pelatihan keterampilan multimedia pada jemaat remaja dan pemuda Gereja Kristen Pasundan (GKP) Tamiyang.

Pelatihan ini dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat (abdimas) secara daring melalui platform Zoom, pada 27 Maret 2021, dan diikuti oleh 30 orang remaja dan pemuda GKP Tamiyang. Sesi penyampaian materi diawali dengan presentasi dosen Program Sarjana Teknik Informatika,Sulaeman Santoso.

Ia menjelaskan fungsi dan cara menggunakan beberapa fitur Google, seperti Gmail, Google Calendar, Google Drive, Google Photos dan berbagai fitur lainnya. Google Drive merupakan salah satu fitur yang dapat digunakan untuk menyimpan berbagai jenis data digital. Keunggulan dari fitur ini adalah kita dapat mengakses data digital yang kita simpan di mana pun dan kapan pun secara online.

Selain itu, Google Drive dapat membagikan data digital kepada orang lain dengan sangat cepat, mudah, dan praktis. Sulaeman juga mempraktikan cara menggunakan berbagai fitur Google tersebut melalui smartphone dan laptop.

Materi kedua dibawakan oleh Erico Darmawan dengan judul “Google Tools untuk Working from Home”, membahas mengenai cara membuat dokumen, page setup, font, tabel, gambar, header, footer, dan format dokumen, serta cara membagikan, mengunduh dan mencetak dokumen menggunakan Google Docs. Selain itu, Erico mempraktikan cara menggunakan beberapa fitur lainnya, seperti Google Slide, Google Sheet, dan Google Forms.

Setelah itu, peserta diberi kesempatan untuk mempraktikan fitur-fitur tersebut melalui laptop dan ponsel mereka. Setelah sesi penyampaian materi berakhir, dibuka sesi diskusi antarpeserta dan pemateri.

Ketua Bidang Pengembangan Karir dan Layanan Alumni Maranatha, Emmanuel Febiano Sigit Bayu Pambudy menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengajarkan remaja dan pemuda GKP Tamiyang mengenai penggunaan berbagai fitur aplikasi Google sehingga komunikasi serta aktifitas digital yang mereka lakukan menjadi lebih optimal.

*Kawan-kawan yang baik bisa membaca berita-berita kampus dalam tautan berikut ini

Editor: Ahmad Fikri

COMMENTS

//