• Berita
  • Para Pedagang Pasar Baru Berjaga Usai Kebakaran Basemen

Para Pedagang Pasar Baru Berjaga Usai Kebakaran Basemen

Sumber api berasal dari listrik di ruangan basemen Pasar Baru. Api berhasil dipadamkan, tetapi pedagang akan terus berjaga-jaga.

Situasi Pasar Baru, Bandung, saat bagian basemennya terbakar, Kamis, 18 Januari 2024. (Foto: Emi La Palau/BandungBergerak.id)

Penulis Emi La Palau18 Januari 2024


BandungBergerak.id - Kebakaran melanda area bawah tanah (basemen) Pasar Baru, Bandung, Kamis siang, 18 Januari 2024. Kejadian yang diwarnai ledakan dan mati aliran listrik. Hal ini membuat panik para pedagang. Beruntung, api berhasil dipadamkan petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran (Diskar) Penanggulangan Becana (PB) Kota Bandung.

Berdasarkan informasi yang diterima Bandungbergerak.id dari Diskar PB Kota Bandung, laporan kebakaran di area basemen Pasar Baru muncul sekitar pukul 13.39 WIB. Tim lalu menuju lokasi kebakaran. Objek yang terbakar diketahui panel listrik.

Dari kesaksian yang dihimpun Diskar PB, kebakaran diawali suara ledakan dari ruangan panel PUTR 3. Petugas keamanan pasar lantas segera menghubungi Diskar PB. Diskar PB kemudian menurunkan 5 unit damkar untuk memadamkan api.

Pantauan di lokasi, meski api sudah bisa dipadamkan namun bagian depan Pasar Baru tampak ramai oleh para pegadang. Mereka juga segera berembuk untuk berjaga di sekitar pasar, pedagang lainnya berusaha mengamankan barang dagangan.

Ketua Forum Komunikasi Pedagang Pasar Baru sekligus pedagang, Kurnia menyebutkan saat kejadian ia dan pedagang lainnya masih berada di toko masing-masing. Lalu listrik tiba-tiba padam. Disusul informasi ada ledakan yang terjadi di basemen.

 “Tiba-tiba lampu semua mati semua gedung, kita tinggu biasa mati lampu dua tiga menit nyala, kita tunggu 15 menit masih mati,” kata Kurnia, di Pasar Baru.

Sumber kebakaran sudah dipenuhi asap. Pedagang berhamburan keluar pasar. Namun ada juga pedagang yang berada di basemen dan terkena asap.

Peristiwa tersebut juga menghentikan aktivitas perdagangan di salah satu pasar terbesar di Bandung. Pihak pengelola pasar kemudian mengarahkan pedagang untuk mengamankan diri.

“Tutup toko, karyawan suruh pulang. Aktivitas jual beli sudah stop,” terang Kurnia.

Hingga berita ini ditulis, pada pedagang masih menunggu hasil investigasi dari pihak pengelola. Para pedagang meminta agar penyebab kebakaran dibuka ke pedagang agar untuk menghindari simpang siur informasi. 

“Kita minta seterang benderangnya kejadian ini dibuka, jangan sampai ada pertanyaan ada simpang siur terkait informasi kebakaran. Mohon pihak pengelola menjelaskan secepat mungkin,” ungkapnya.

Selain itu, para pedagang juga belum mendapat kepastian untuk bisa berjualan kembali. Sambil menunggu kepastian berjualan, berdasarkan hasil rembuk para pedagang maka diputuskan untuk menjaga pasar selama 24 jam.

“Belum ada kepastian bisa jualan atau tidak besok. Terkait keaman situasi begini kita harus waspada jaga-jaga takut ada yang memanfaatkan situasi begini, secara inisitif pedagang akan berjaga 24 jam, untuk menjaga hal-hal di luar dugaan kita,” kata Kurnia.

Pasar Baru sendiri merupakan pasar yang dihuni 3 ribuan pedagang dengan jumlah kios kurang lebih 5 ribu unit. Pasar sangat strategis karena berlokasi di tengah Kota Bandung, tak jauh dari pusat keramaian Alun-alun Bandung.

Situasi Pasar Baru, Bandung, saat bagian basemennya terbakar, Kamis, 18 Januari 2024. (Foto: Emi La Palau/BandungBergerak.id)
Situasi Pasar Baru, Bandung, saat bagian basemennya terbakar, Kamis, 18 Januari 2024. (Foto: Emi La Palau/BandungBergerak.id)

Baca Juga: Data Jumlah Kejadian Kebakaran dan Korbannya di Kota Bandung 2007-2021: Jumlah Kejadian tidak Pernah Kurang dari 100 Kasus per Tahun
Setelah Kebakaran, Pedagang Pasar Sadang Serang Udunan Membangun Kios tanpa Bantuan Pemerintah
Tragedi Kebakaran Pasar Gebedage

Terjebak Asap

Pedagang kesulitan mengamankan barang-barang ketika api yang bersumber di basemen belum padam. Asap tebal sempat menghalangi pedagang dan karyawannya untuk menyelamatkan produk jualan mereka.

Hisar Sitompul, salah seorang pedagang menuturkan, dirinya dan karyawannya harus menunggu asap mereda sebelum bisa menutup tokonya. “Waktu kebakaran nggak bisa tutup semua toko, 5 menit amankan barang hampir pingsan, asapnya pekat banget,” cerita Hisar.

Kepanikan juga dialami Elis (41 tahun), salah seorang karyawan toko mukena di Pasar Baru. Ia menerima informasi kebakaran beberapa saat ketika listrik padam.

 “Awal-awal mati lampu, selang beberapa menit pas ada info dari grup (WA) langsung pada tutup. Panik, apalagi pas tahu di bawah asap,” kata Elis yang sudah hampir 10 tahun bekerja di Pasar Baru.

Elis kemudian disuruh untuk pulang oleh bosnya. Ia belum mendapat informasi kapan bisa kembali bekerja.

*Kawan-kawan yang baik bisa membaca lebih lanjut tulisan-tulisan Emi La Palau atau artikel-artikel lain tentang Kebakaran Pasar Tradisional

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//