• Opini
  • MAHASISWA BERSUARA: Melampaui Tren, Membedah Peran Identitas Merek

MAHASISWA BERSUARA: Melampaui Tren, Membedah Peran Identitas Merek

Identitas merek memiliki peran sentral dalam membentuk citra merek yang diinginkan dan membantu merek membedakan dirinya dari pesaing dalam pikiran konsumen.

Erick Jonathan

Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung

Jika Roti Cari rasa berdiri 1960, maka Roti Gempol lebih tua lagi. Roti Gempol berdiri tahun 1958. Baik Cari Rasa maupun Roti Gempol sama-sama berproduksi di daerah pasar. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)

19 Januari 2024


BandungBergerak.id – Seiring berkembangnya industri yang begitu pesat, persaingan-pun ikut berkembang menjadi lebih ketat setiap tahunnya. Persaingan dan dinamika memperebutkan pangsa pasar (market share) sudah tidak dapat dihindari lagi oleh para pelaku usaha. Dengan perkembangan industri yang begitu pesat, perilaku pasar pun turut serta berkembang dengan pesat. Dengan adanya perubahan tersebut, maka teori pemasaran pun ikut berubah dan bertambah.

Menurut Kozinet et. al. (2010:71), “ As markets change, marketing theories must also change to accommodate them.”

Penciptaan identitas merek bagi sebuah perusahaan merupakan salah satu strategi pemasaran yang menarik dan menjadi salah satu budaya pop pada berbagai belahan dunia. Dengan adanya identitas merek, berbagai perusahaan telah memfokuskan modal pemasaran mereka pada berbagai perencanaan aktivasi identitas merek mereka. Merek sendiri merupakan janji dari penjual untuk secara konsisten memberikan keistimewaan, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli (Kotler ,2002: 460).

Merek yang baik memberikan jaminan yang bermutu pada benak para konsumennya. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa terdapat ikatan secara emosional dari konsumen dengan perusahaan penghasil produk melalui merek. Tidak dapat dipungkiri, Strategi Identitas Merek dapat meningkatkan loyalitas konsumen yang berujung terhadap peningkatan penjualan.

Baca Juga: Fenomena Merek Bahasa Sunda pada Produk Buatan Kaum Milenial
Modifikasi Jenis Wajit, Melejit Menjadi Identitas Cililin
MAHASISWA BERSUARA: Agama dan Ekonomi, di Balik Boikot Produk yang Berafiliasi dengan Israel

Strategi Identitas Merek

Strategi identitas merek sendiri telah menjadi tren pada merek di berbagai belahan dunia, terutama bagi merek-merek besar. Salah satu merek besar yang telah melakukan strategi identitas merek adalah NIKE.Inc yang telah melakukan strategi identitas merek melalui penciptaan identitas visual yang mereka miliki. Logo centang milik mereka telah menjadi salah satu keunikan tersendiri di benak para konsumen. Sebagai sebuah merek perlengkapan olahraga, logo tersebut melambangkan pendorong pergerakan.

Selain NIKE.Inc, terdapat juga Starbucks yang dikenal oleh masyarakat sebagai merek kedai kopi yang memberikan kenyamanan serta pelayanan yang cepat bagi para konsumennya. Starbucks sendiri, sebagai merek ternama, memiliki logo seekor siren/putri duyung yang dipadukan dengan warna hijau telah menjadi ciri khas visual mereka

Identitas Merek sebagai Janji

Merek yang baik memberikan jaminan yang bermutu pada benak para konsumennya. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa terdapat ikatan secara emosional dari konsumen dengan perusahaan penghasil produk melalui merek. Dalam pasar yang sangat kompetitif ini, menurut Youn-Kyung Kim dan Pauline Sullivan sebagai profesor retail dan ilmu konsumen dari University of Tennessee menyatakan bahwa meskipun teknis dari merek dibutuhkan dalam branding namun pengalaman dan perasaan pribadi lebih menjadi bentuk dari penilaian konsumen terhadap merek.

Perusahaan yang berhasil mempertahankan kualitas produk serta memiliki karakteristik tertentu pada setiap produk dan konten yang dipublikasi menciptakan persepsi tertentu di mata konsumen. Dalam pasar dengan persaingan yang ketat, perusahaan yang menjadi pesaing mungkin saja memasarkan produk yang serupa namun mereka tidak memiliki janji emosional yang serupa.

Perusahaan dengan produk berbentuk fisik seperti produk fesyen merupakan salah satu perusahaan yang bersaing pada industri yang sangat bergantung terhadap penciptaan identitas merek. Identitas sebuah merek sendiri sering kali dianggap terdiri dari nama, logo, slogan, serta kualitas dari produk yang ditawarkan. Maka dari itu, identitas merek dapat juga diartikan sebagai persepsi merek yang dibangun oleh perusahaan dalam mengartikan atau mengkomunikasikan produk yang sedang mereka tawarkan, persepsi merek yang dibangun berujung pada persepsi konsumen terhadap merek tersebut.

Identitas Merek dan Loyalitas Konsumen

Produk yang baik, kualitas yang baik, reputasi yang baik, serta gengsi yang ditanamkan dalam benak para konsumen dapat berujung terhadap loyalitas konsumen . Keunikan identitas merek tersebut yang berujung pada pembangunan citra merek sebuah perusahaan dalam mempertahankan konsumen mereka dan menarik para pelanggan baru.

Keller dan Lehmann (2016) menguraikan bahwa identitas merek adalah cara merek mendefinisikan dirinya sendiri, sedangkan citra merek adalah cara konsumen melihat merek. Perbedaan antara keduanya dapat memengaruhi bagaimana merek diterima oleh konsumen. Citra merek yang baik datang berbarengan dengan terciptanya sebuah kepercayaan di benak konsumen terhadap suatu merek. Kepercayaan merek inilah yang dapat dipercaya oleh konsumen dalam membuat keputusan mereka terhadap suatu merek. Kim dan Lee (2018) menekankan bagaimana kepercayaan merek dari sebuah perusahaan menjadi faktor kunci dalam membangun loyalitas pelanggan.

Konsumen yang percaya pada merek cenderung tetap setia meskipun ada perubahan dalam lingkungan pemasaran. Konsumen yang loyal terhadap merek sangat berharga bagi sebuah perusahaan untuk dapat bertahan dan bersaing. Seseorang yang sudah menaruh loyalitasnya dan jatuh cinta terhadap sebuah merek akan terus selalu membeli dan memakai merek tersebut tanpa beliau memikirkan harga dari merek tersebut. Sebagai contohnya yaitu merek-merek besar yang memiliki produk dengan harga yang cukup tinggi namun tetap dicintai oleh masyarakat lantaran mereka dapat memenuhi seluruh janji mereka terhadap konsumen dan terdapatnya penciptaan identitas merek yang baik di mata para konsumen.

Kesimpulan

Sebagai penutup, identitas merek merupakan sebuah kombinasi unsur-unsur yang mencakup elemen visual, pesan, nilai-nilai, kepribadian, dan atribut lainnya yang bekerja bersama dalam membentuk identitas agar suatu merek dikenal, dipahami, dan diidentifikasi oleh konsumen. Identitas merek memiliki peran sentral dalam membentuk citra merek yang diinginkan dan membantu merek membedakan dirinya dari pesaing dalam pikiran konsumen. Dengan demikian, identitas merek membentuk dasar yang memungkinkan merek membangun hubungan yang positif dengan konsumen.

Strategi identitas merek sendiri telah dilakukan oleh banyak merek-merek besar yang telah menjadi opsi pertama di benak para konsumen ketika menginginkan produk yang dibutuhkan konsumen. Identitas merek yang baik akan menciptakan persepsi merek yang positif di benak para konsumen dan berujung terhadap loyalitas konsumen.

Editor: Ahmad Fikri

COMMENTS

//