• Berita
  • Merayakan Ramadan, DKM Mubarak Berbagi Sembako pada Warga Sekitar

Merayakan Ramadan, DKM Mubarak Berbagi Sembako pada Warga Sekitar

Masjid Mubarak sangat terbuka bagi segala kalangan, membuka suaka bagi musafir atau warga sekitar, rutin menggelar baksos setiap Ramadan.

Pemberian sembako secara simbolok oleh Lurah Sukaluyu di acara Bakti Sosial (Baksos) Masjid Mubarak, Bandung, Sabtu, 23 Maret 2024. (Foto: Salma Nur Fauziyah/BandungBergerak.id)

Penulis Salma Nur Fauziyah25 Maret 2024


BandungBergerak.id“Alhamdulillah, neng. Buat buka sama buat sahur,” kata Siti Mulyati, perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai tukang rongsokan di sekitar Jalan Pahlawan, Bandung, saat menerima bantuan sembako di acara Bakti Sosial (Baksos) Ahmadiyah DKM Masjid Mubarak, Sabtu, 23 Maret 2024.

Selepas waktu salat zuhur, Baksos rutin setiap bulan Ramadan yang diselenggaran DKM Masjid Mubarak tersebut dimulai. Perempuan-perempuan tua seperti Siti menjadi salah satu kelompok yang menjadi sasaran penerima baksos.

Penghasilan Siti setiap harinya tak menentu. Ia bisa mendapatkan uang 20-30 ribu rupiah dalam sehari. Di tengah naiknya bahan pokok, khususnya beras, ia hanya bisa pasrah dan berusaha membagi-bagi uang pendapatannya untuk membeli kebutuhan pokok meski sebenarnya tidak cukup.

Di luar Ramadan, orang-orang seperti Siti sudah terbiasa “puasa” karena keadaan ekonomi. “Kalau gak ada yang kasih mah, ya biasa saja puasa,” ujar Siti.

Baksos DKM Masjid Mubarak

Ramadan merupakan bulan penuh berkah dan penuh makna bagi kaum muslim. Selama Ramadan, muslim diharuskan berpuasa selama satu bulan penuh dan meningkatkan amalan berbuat baik kepada sesama manusia. Semangat inilah yang selalu dihidupkan oleh jemaat Ahmadiyah DKM Masjid Mubarak lewat kegiatan Baksos.

“DKM Masjid Mubarak ini menghimbau kepada anggota kami untuk mendonasikanlah sebagian hartanya, yah, gitu. Kita buat program pembagian sembako, di mana biasanya kita membagikan sembako itu setahun dua kali,” ucap Denny Muhamad Rizkiana, Ketua Pengurus DKM Mubarok.

Selain di bulan Ramadan, pembagian sembako juga sering dilakukan pada saat 17-an (Hari Kemerdekaan RI) yang dimeriahkan pelbagai acara perlombaan agustusan.

Sekitar jam satu siang, beberapa warga sekitar sudah mulai berkumpul di depan gerbang masjid. Di pelataran masjid sudah tersedia beberapa kursi dan meja yang di atasnya sudah disiapkan keresek putih berisi sembako.

Sistem pembagian sembako menggunakan kupon yang disebarkan melalui koordinasi dari RT, RW, aparatur kecamatan, kelurahan, hingga kepolisian. Terkadang kupon-kupon itu dibagikan secara pribadi, jika panitia bertemu seseorang yang membutuhkan di sekitaran kelurahan Sukaluyu dan kecamatan Cibeunying Kaler. Total kupon yang disediakan sebanyak 200 kupon.

Di sekitar tempat salat untuk perempuan, ibu-ibu pengurus sibuk menyusun beberapa barang dagangnnya. Mulai dari kerudung hingga makanan dan minuman. Mereka membuka bazar kecil-kecilan.

“Itu maksudnya kecil, itu (bazar) mendadak,” kata Denny disertai tawa saat ditanyai perihal ide bazar yang datang tiba-tiba.

Pada bulan Ramadan, Al Quran diturunkan. Sebagai bulan yang memuliakan kitab suci Al     Quran, DKM Mubarak ingin turut serta memuliakannya dengan memamerkan Al-Quran dengan berbagai terjemahan bahasa asing. Pameran kecil itu terletak di depan perpustakaan W.R. Supratman. Di sana terdapat meja dengan beberapa kitab Al Quran dengan terjemahan mulai dari bahasa Inggris, bahasa Jepang, hingga bahasa Sunda.

“Koleksi punya Masjid Mubarak. Jadi kami di sini ada lah tiga puluhan bahasa dunia. Harusnya empat puluh lima, tapi sebagian belum kita ambil lagi,” jelas ketua DKM Mubarak memberitahukan jumlah Al-Quran terjemahan bahasa asing yang dimiliki masjid.

Baca Juga: Mendengarkan Aspirasi Mahasiswa Ahmadiyah Menjelang Tahun Politik 2024
Koalisi Masyarakat Sipil Kecam Penyegelan Pembangunan Masjid Ahmadiyah di Kampung Nyalindung Garut

Masjid Mubarak, Bandung, Sabtu, 23 Maret 2024. (Foto: Salma Nur Fauziyah/BandungBergerak.id)
Masjid Mubarak, Bandung, Sabtu, 23 Maret 2024. (Foto: Salma Nur Fauziyah/BandungBergerak.id)

Terbuka Bagi Semua Orang

Meski dimiliki oleh Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI), masjid ini diperuntukan dan dibuka untuk umum baik masyarakat sekitar dan lintas agama. Di sana tersedia minuman, lengkap dengan teh serta kopi dan diperuntukan bagi masyarakat yang kelelahan dan membutuhkan suaka untuk beristirahat sejenak, seperti para pengendara ojek online, dapat menuntaskan dahaganya.

Bahkan sepanjang bulan ramadan, DKM Mubarak menyediakan takjil kolak sebanyak 70 hingga 150 porsi, tergantung dengan donasi yang diterima. Semua itu untuk masyarakat dan selalu habis tidak bersisa. 

“Dan kita punya langganan. Itu, jam empat tuh udah pada ngumpul. Pada nungguin gitu,” ujar Denny yang juga merasa senang dengan antusiasme warga penerima sembako. 

Denny berharap Masjid Mubarak bisa terus bermanfaat bagi warga sekitar, khususnya bagi yang warga membutuhkan. Ia juga menyampaikan keinginannya jika di bulan Ramadan yang akan datang, semoga dapat meningkatkan jumlah sembako yang akan dibagikan.

*Kawan-kawan dapat membaca tulisan-tulisan lain Salma Nur Fauziyah, atau artikel-artikel lain tentang Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//