• Berita
  • Mendukung Kemerdekaan Palestina dalam Perayaan Persib Juara

Mendukung Kemerdekaan Palestina dalam Perayaan Persib Juara

Bojan Hodak menjadi pelatih asing pertama yang membawa Maung Bandung juara Liga 1. Konvoi bobotoh menyerukan dukungan pada Palestina.

Bobotoh mengibarkan seruan stop genosida Palestina di Bandung, Sabtu, 1 Juni 2024. (Foto: Muhammad Akmal Firmansyah/BandungBergerak)

Penulis Muhammad Akmal Firmansyah3 Juni 2024


BandungBergerak.id - “Juara, juara,” sorak para pendukung Persib menggema di ruas-ruas jalan Kota Bandung, Sabtu, 1 Juni 2024. Mereka merayakan kemenangan Maung Bandung yang menjuarai Liga 1 series Championship dengan agregrat 6-1 atas Madura United. Kota ini pun lautan biru, tak sedikit di antara mereka yang membawa bendera Palestina sebagai sikap dan dukungan melawan penjajahan, bahkan official beberapa pemain Persib mengingkatkan atribut Palestina di tubuhnya. 

Para bobotoh menjemput punggawa Persib Bandung di Gerbang Pintu Tol Pasteur kemudian konvoi bersama menuju Gedung Sate. Para pemain Persib memakai Bandung Tour on Bus (Bandros), menyapa pendukungnya, dan mengangkat-angkat piala.

Kamal, Bobotoh Taqwa (Botaq) Cimahi menuturkan kemenangan ini membuktikan bahwa Persib layak mendapatkan trofi meski sering kali terjadi permasalahan internal antara suporter dan menejemen. “Alhamdulillah, Persib bisa membuktikan juara tahun ini,” ucap Kamal pada BandungBergerak.

Senada, Rizki Sanjaya, bobotoh dan penggiat literasi mengatakan, di musim kompetisi ini tim Maung Bandung bisa mendapatkan gelar ketiga Liga Indonesia, setelah puasa gelar selama sepuluh tahun. Prestasi ini terjadi di tengah hubungan antara bobotoh dan manajemen yang seringkali diuji. Namun, konflik internal tersebut berhasil diredam oleh kehadiran Bojan Hodak.

Konvoi bobotoh menyambut Persib Bandung juara, 1 Juni 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Konvoi bobotoh menyambut Persib Bandung juara, 1 Juni 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

“Perjalanan Persib musim ini tidaklah mudah. Berganti pelatih ketika kompetisi berjalan menjadi salah satu faktornya. Rasanya, tak ada yang mengira Persib menjadi juara di akhir musim. Sukurlah, berbagai konflik di internal tim mampu diredam oleh kepemimpinan Bojan Hodak,” terang Rizki.

Di tengah skuad tim dengan prestasi gemilang, potensi membangkang yang sangat terbuka. Tapi pelatih asal Kroasia tersebut menampilkan antitesis dan membawa Si Pangeran Biru ke klasemen papan atas.

“Tak mudah mengatur banyak kepala di skuad bertabur bintang,” katanya.

Posisi pelatih dalam sepak bola begitu rentan. Menurut Rizky, Hodak adalah antitesis hal tersebut. “Begitu juga skuad juara yang bermain sepenuh hati, dan tetap berendah hati,” beber Rizki.

Para Pemain Persib Bandung disambut bobotoh setelah meraih juara liga 1 2023/2024 di Pasteur, Bandung, Sabtu, 1 Juni 2024. (Foto: Muhammad Akmal Firmansyah/BandungBergerak)
Para Pemain Persib Bandung disambut bobotoh setelah meraih juara liga 1 2023/2024 di Pasteur, Bandung, Sabtu, 1 Juni 2024. (Foto: Muhammad Akmal Firmansyah/BandungBergerak)

Selama 21 Tahun Keranjingan Pelatih Asing

Bojan Hodak tercatat sebagai pelatih asing pertama yang membawa Persib Bandung juara. Sejak era Perserikatan sampai sekarang Liga Indonesia, sudah sering Persib dinakhodai pelatih asing.

Di era liga, Rizki yang juga penulis buku Persib dan Ilusi Sulanjana mengatakan, pelatih asing yang menukangi Persib diawali sejak kedatangan Marek Sledzianowski di musim kompetisi 2003. “Tapi, selama 21 tahun, nyatanya baru Bojan Hodak yang berhasil membawa Persib juara,” ujar Rizki.

Menurutnya, juru taktik asal luar negeri cukup bersaing bahkan sejak tahun 2018 bisa membawa ke papan atas. Akan tetapi, kemungkinan perbedaan budaya dan gaya komunikasi menyebabkan kontrak dan perjalanan pelatih asing tak langgeng di Persib Bandung.

Selama ini pelatih yang membawa Persib Bandung juara adalah pelatih lokal, yakni Indra Thohir dan Djadjang Nurdjaman. Sebagian bobotoh kerap memganggap bila tim Maung Bandung dilatih oleh asing maka dia tak akan juara. Namun, anggapan tersebut dibilang tak masuk akal.

Rizki menuturkan belum bisa memprediksi bagaimana ke depan Persib setelah menjuarai liga, bercermin dari kemenangan di musim tahun 2014. Tetapi, bukan menjadi hal yang tak mungkin Persib juara kembali. 

“Selama komunikasi berjalan baik, tanpa ada intrik pergantian posisi pelatih dan bongkar pasang pemain berlebih, bukan tak mungkin Persib dapat meraih gelar back to back secara beruntun,” ungkap Rizki.

Konvoi bobotoh membuat macet total Jalan Pajajaran, Kota Bandung, saat menyambut kedatangan juara BRI Liga 1 2023/2024 Persib Bandung, 1 Juni 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Konvoi bobotoh membuat macet total Jalan Pajajaran, Kota Bandung, saat menyambut kedatangan juara BRI Liga 1 2023/2024 Persib Bandung, 1 Juni 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Riwayat Juara di Kandang Lawan

Maung Bandung kembali meraih kasta tertinggi nasional setelah mengubur impian Madura United dikandangnya di Stadion Gelora Bangkalan, Jumat, 31 Mei 2024. Trofi dan sematan sebagai juara Liga 1 2023/2024 resmi didapatkan oleh Maung Bandung.

Juara tersebut mengukir sejarah Persib dalam meraih gelar di luar kota atau di kandang lawan. Sejak zaman kompetisi Perserikatan laga puncak selalu diadakan di luar kota. Laman rersmi Persib menerangkan, bagaimana pertandingan krusial puncak selalu digelar di luar Bandung.

Pertama kalinya saat PSSI menggelar kejuaraan nasional tahun 1937, tim yang dijuluki Bulao meraih trofi di Surakarta menutup harapan Persis Surakarta. Seret gelar selama 24 tahun, dalam Kejurnas PSSI 1959/1961 kembali juara di Semarang setelah menumbangkan Persebaya Surabaya.

Persib mengakhiri puasa gelar selama 24 tahun setelah menjuarai Kejurnas PSSI 1959/1961 yang berlangsung panjang dan melelahkan. Pada putaran final berformat 7 Besar, Persib memimpin klasemen akhir dengan mengumpulkan nilai 11, hasil 5 kali menang, sekali imbang, dan tak terkalahkan.

Dalam Kompetisi Perserikatan dari tahun 1986, 1989/1990 hingga Liga Indonesia tahun 1994/1995, Persib Bandung meraih trofi dan mengalahkan lawannya pada pertandingan pamungkas di Jakarta. 

Liga Indonesia tahun 2014/2015, Persib menahan imbang Persipura Jayapura dan mendapatkan kemenangan drama adu finalti di Stadion Gelora Sriwijaya Palembang.

Sepuluh tahun kemudian, di Stadion Gelora Bangkalan, Madura, Maung Bandung kembali juara. 

Baca Juga: Perjalanan Juara Persib dari Zaman Perserikatan hingga Liga Indonesia
Mencurigai Naskah Akademik Hari Lahir Persib, Menengok Skripsi Fajar Salam
Persib Lupa Tanggal Lahirnya Sendiri

Bobotoh mengibarkan bendera Palestina jalan layang Pasupati, Bandung, Sabtu, 1 Juni 2024. (Foto: Muhammad Akmal Firmansyah/BandungBergerak)
Bobotoh mengibarkan bendera Palestina jalan layang Pasupati, Bandung, Sabtu, 1 Juni 2024. (Foto: Muhammad Akmal Firmansyah/BandungBergerak)

Solidaritas untuk Palestina

Tim Bulao menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan serta antusiasme bobotoh salama ini. “Kota Bandung membiru karena puluhan ribu Bobotoh dan warga kota turun ke jalan dan bahkan ikut berkonvoi dari Gerbang Tol Pasteur hingga Gedung Sate,” kata keterangan resmi tim, diakses Minggu, 2 Juni 2024. 

Permohonan maaf diutarakan juga oleh official tim atas pawai tersebut yang menyebabkan kemacetan dan ketidaknyamanan pengguna jalan. 

Pada saat konvoi, tak sedikit bobotoh dan pemain mengibarkan bendera Palestina sebagai bentuk dukungan mereka terhadap negara yang sedang dijajah Israel. Diketahui, saat ini semua orang mengarah ke Rafah, satu-satunya tempat aman terakhir warga Palestina yang diserang oleh Isreal. Tercatat, hingga saat ini korban tewas mencapai 38.844 orang. 

Bobotoh di konvoi Persib Juara mengibarkan bendera Palestina dan mengusung tulisan ‘All Eyes Raffah’. Bobotoh Persib dan juga viking Unpad, Rizki menyebut apa yang terjadi di Palestina sudah bukan lagi penjajahan dan pendudukan, namun pembumihangusan warga Palestina.

Ia berharap manajerial, pemain Persib, ikut terlibat dalam menyuarakan kemerdekaan Palestina. Apabila tak berani di dalam pertandingan resmi, bisa dalam program sosial ataupun pertandingan amal.

*Kawan-kawan dapat membaca tulisan-tulisan lain Muhammad Akmal Firmansyah atau menyimak lebih lanjut mengenai Sejarah Persib

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//