• Narasi
  • Pelatihan UMKM oleh Tim ITB di Pangkep, Pentingnya Identitas Visual dalam Kemasan untuk Penjualan Produk

Pelatihan UMKM oleh Tim ITB di Pangkep, Pentingnya Identitas Visual dalam Kemasan untuk Penjualan Produk

Identitas visual pada kemasan sangat penting untuk pemasaran produk UMKM. Kemasan adalah jantung dari suatu produk, terutama makanan.

Ananda Bintang Purwaramdhona

Alumnus Magister Kajian Budaya Unpad, kini sedang aktif sebagai pengajar honorer di BIPA Unpad

Suasana pelatihan pemasaran UMKM oleh Tim ITB di Kabupaten Pangkajaene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan, Selasa, 6 Agustus 2024. (Foto: Dokumentasi Ananda Bintang Purwaramdhona)

12 Agustus 2024


BandungBergerak.id – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran krusial dalam ekonomi nasional. Data dari Badan Statistik Nasional menunjukkan bahwa UMKM menyumbang sekira 61% dari pendapatan nasional dan menyerap 97% tenaga kerja pada 2023. Jumlah UMKM di Indonesia pada tahun tersebut mencapai 66 juta, dengan 1,8 juta di antaranya bergerak di sektor makanan.

Pentingnya brand atau kemasan produk dalam pemasaran UMKM sangat besar. Kemasan yang menarik dapat meningkatkan harga jual dan volume penjualan produk. Hal ini disampaikan oleh Bima Nurin, Dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (FSRD ITB), saat memberikan materi tentang identitas visual untuk pemasaran UMKM di Kabupaten Pangkajaene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan, pada Selasa, 6 Agustus 2024.

Bima menekankan bahwa identitas visual tidak hanya meningkatkan harga, tetapi juga memiliki fungsi penting lainnya. “Identitas visual membantu membedakan produk, menciptakan kesan, dan menyampaikan informasi yang bercerita tentang produk. Karena itu, identitas visual sangat penting untuk UMKM,” ungkap Bima.

Dosen yang karyanya menghiasi pembatas Jalan Layang Pasupati Kota Bandung ini juga menambahkan bahwa elemen utama dalam pemasaran UMKM adalah gambar yang terdapat pada kemasan produk. “Identitas visual, terutama gambar, menjadi alat utama untuk menarik perhatian pembeli,” jelas Bima.

Senada, Zamzami Almakki juga menekankan pentingnya desain kemasan. Menurutnya, kemasan adalah jantung dari suatu produk, terutama makanan. Tanpa kemasan yang menarik, potensi keuntungan penjual bisa hilang.

“Jika seseorang bertanya tentang tempat membeli produk, konsumen yang pertama kali membeli akan kesulitan menjelaskan jika produk makanan tersebut tidak memiliki label desain kemasan yang menarik dan informatif. Produk tanpa kemasan ibarat mayat tanpa nama,” tutur Zamzami.

Peserta pelatihan pemasaran UMKM oleh Tim ITB di Kabupaten Pangkajaene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan, Selasa, 6 Agustus 2024. (Foto: Dokumentasi  Ananda Bintang Purwaramdhona)
Peserta pelatihan pemasaran UMKM oleh Tim ITB di Kabupaten Pangkajaene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan, Selasa, 6 Agustus 2024. (Foto: Dokumentasi Ananda Bintang Purwaramdhona)

Baca Juga: Industri Besar Melemah, Indonesia Disarankan Mendukung Ekonomi Mikro
Jangan Lupa, PKL Bandung adalah Anak Sah dari Pertumbuhan Ekonomi
“Ekonomi Dadas”

Kebutuhan Peserta akan Informasi mengenai Inovasi

Sebelum pelatihan dimulai, Tim ITB melakukan survei yang hasilnya dipresentasikan oleh RR. Sri Wachyuni dan Shinta Yuniarti. Survei tersebut menunjukkan bahwa 88% pelaku UMKM di Pangkep membutuhkan informasi untuk berinovasi dalam pemasaran produk mereka.

Kebutuhan akan informasi itu juga diungkapkan oleh Rabiah, salah satu peserta sekaligus pelaku UMKM yang mengikuti pelatihan ini. “Kami memang menginginkan inovasi terhadap produk kami, terutama soal kemasan. Tetapi kami masih merasa kurang informasi mengenai cara membuat produk kami dikemas secara menarik,” katanya.

Pelatihan yang dipimpin oleh Acep Iwan Saidi, merupakan hasil kerjasama antara Kelompok Keahlian Literasi Budaya Visual FSRD ITB, DPRD Pangkep Sulawesi Selatan, dan Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Pangkep.

Kepala Dinas Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Pangkep, Dr. Jaenal Sanusi, S.STP, M.Si. merasa bangga dan bersyukur karena telah didatangi Institut Teknologi Bandung. “Kami merasa bersyukur karena ITB datang ke sini. Melewati pulau dan samudera untuk berbagi ilmu. Itu adalah karunia dari Tuhan yang perlu kita syukuri,” ujarnya.

Acep berharap pelatihan ini dapat meningkatkan pemahaman tentang literasi visual dan membantu memasarkan produk UMKM di Pangkep.

“Pangkep adalah daerah 3T yang akan dekat dengan Ibu Kota Nusantara. Kami berharap pelatihan ini dapat memotivasi para pelaku UMKM untuk bersaing dengan berani, dimulai dengan kemasan desain yang menarik untuk produk mereka masing-masing,” kata Acep.

*Kawan-kawan dapat membaca artikel-artikel lain tentang ekonomi

Editor: Ahmad Fikri

COMMENTS

//