• Kolom
  • CATATAN DARI BUKU HARIAN #5: Diundang dan Dikunjungi Pimpinan Surat Kabar Pikiran Rakyat

CATATAN DARI BUKU HARIAN #5: Diundang dan Dikunjungi Pimpinan Surat Kabar Pikiran Rakyat

Harian Umum Pikiran Rakyat atau biasa disebut dengan Koran PR, sebuah nama yang dikenal dan dikenang Warga Jawa Barat menembus waktu dalam perjalanan tiga zaman.

Kin Sanubary

Kolektor Koran dan Media Lawas

Surat Pembaca yang memuat tulisan penulis tentang koleksi PR era tahun 50-60an. (Foto: Kin Sanubary)

17 Agustus 2024


BandungBergerak.id – Bermula dari dimuatnya tulisan penulis di kolom "Surat Pembaca" Pikiran Rakyat, terbitan 25  Februari 2006 tentang koleksi surat kabar lawas terbitan tahun 1950-1960 hingga era tahun 1970-an yang disimpan dan dimiliki penulis. Hal ini mendapat atensi dan apresiasi dari redaksi dan manajemen surat kabar kebanggaan Jawa Barat tersebut.

Tiga hari berselang, setelah dimuatnya tulisan di kolom Surat Pembaca tersebut, pagi-pagi telepon rumah berdering. Dan diujung telepon suara hangat menyapa akrab, seperti suara seorang penyiar radio pujaan, ternyata suara itu datang dari seorang pria yang sudah terbiasa memegang mike, yang hobi menyanyi dan suka jadi MC, yakni dari Dicky Harisman, Humas Harian Umum Pikiran Rakyat yang mengutarakan kesediaan penulis untuk diwawancarai, juga men-shoot  dan men-scan koran PR lawas tersebut untuk dokumentasi. Dan penulis pun menyanggupi untuk datang ke kantor Pikiran Rakyat, keesokan harinya.

Seperti yang sudah diagendakan, penulis pun berkunjung ke kantor pusat Harian Umum Pikiran Rakyat, yang beralamat di Jalan Asia Afrika nomor 77 Bandung. Ketika itu kantor redaksi PR dan percetakan milik PR, Granesia masih berlokasi di Jalan Soekarno Hatta, By Pass Bandung, jauh sebelum terkena musibah kebakaran.

Alhamdulillah kami berdua, ketika itu penulis ditemani bapak mertua disambut dengan ramah oleh Hj. Ninna Hilman, Ka. Humas PR dan H Herman Saputra, Sekretaris Perusahaan. Juga hadir Dicky Harisman, Windu Djajadiredja , dan Ade Rachmat dari bagian Marcomm Pikiran Rakyat.

Setelah berbincang ringan beberapa menit, penulis pun  mengikuti sesi wawancara dan pemotretan yang dipandu oleh Dicky Harisman.

Beberapa edisi koran PR lawas, penulis hibahkan untuk disimpan di kantor PR dan menambah arsip, karena koran-koran tersebut merupakan termasuk edisi awal penerbitan PR. Kami mengadakan bincang ringan mengenai seputar koleksi Pikiran Rakyat terbitan tahun-tahun awal berdirinya Pikiran Rakyat.

Akhirnya setelah mengadakan bincang ringan, sebelum berpamitan, penulis pun mendapat beberapa cendera mata dari Pikiran Rakyat dan "kadeudeuh" yang diserahkan oleh Ibu Hj. Ninna Hilman, mewakili manajemen Pikiran Rakyat.

Profil penulis dimuat Pikiran Rakyat edisi ulang tahun PR, 24 Maret 2006. (Foto: Kin Sanubary)
Profil penulis dimuat Pikiran Rakyat edisi ulang tahun PR, 24 Maret 2006. (Foto: Kin Sanubary)

Baca Juga: CATATAN DARI BUKU HARIAN #2: Berjumpa dengan Ceu Aam Amilia Ibu Sastrawan Sunda dan Mang Ohle Abdullah Mustappa
CATATAN DARI BUKU HARIAN #3: Bersilaturahmi dengan Ahmad Saelan Wartawan Tiga Zaman
CATATAN DARI BUKU HARIAN #4: Dikunjungi Mantan Awak Tabloid Monitor dan Redaktur Majalah Kelompok Kompas Gramedia Group

Mendapat Kunjungan Awak Pikiran Rakyat

Dua pekan setelah kunjungan ke kantor Pikiran Rakyat dan menyerahkan beberapa koran lawas PR terbitan tahun 1959,1965 dan edisi tahun 1966. Kembali telepon rumah berdering nyaring kring...kriing...kriiing, suara merdu dengan tutur bahasa yang ramah memperkenalkan diri, dari Mira bagian humas Pikiran Rakyat ia mengabarkan  bahwa hari ini beberapa orang manajemen PR akan berkunjung ke Subang dan Purwakarta, termasuk ke rumah Kin Sanubary, katanya.

Pada siang harinya, tamu istimewa pun tiba di rumah penulis, di Tanjungwangi, Cijambe, Kabupaten Subang.

Hari yang cerah itu, penulis mendapat kunjungan kehormatan dari para pimpinan surat kabar kebanggaan Warga Jawa Barat, Direktur Pikiran Rakyat, H. Januar P. Ruswita atau akrab dipanggil Kang Haji Yepi, ketika itu menjabat sebagai Direktur Pemasaran Pikiran Rakyat, H. Endang Supriatna Direktur Marcomm ditemani oleh beberapa staf Pikiran Rakyat , yaitu Atep Budhi, dan Didin SJ.

Rompi khas ujung tombak Pikiran Rakyat yang diterima dari pimpinan Pikiran Rakyat. (Foto: Kin Sanubary)
Rompi khas ujung tombak Pikiran Rakyat yang diterima dari pimpinan Pikiran Rakyat. (Foto: Kin Sanubary)

Sekira satu jam kami berbincang ringan tentang koleksi koran lawas dan obrolan ringan lainnya.  Pada kunjungan istimewa ini, H. Yepi beserta rombongan menyerahkan beberapa cendera mata dan sebuah jaket rompi berwarna kuning dam biru yang menjadi ciri khas ujung tombak PR di lapangan. Setelah menyerahkan cendera mata, rombongan pun melanjutkan perjalanan ke Purwakarta.

Pikiran Rakyat atau biasa disebut dengan Koran PR, sebuah nama yang dikenal dan dikenang Warga Jawa Barat menembus waktu dalam perjalanan tiga zaman. Lebih dari setengah abad, nama Koran PR dikenal masyarakat Jawa Barat secara umum dan Kota Bandung khususnya.

*Kawan-kawan dapat membaca karya-karya lain Kin Sanubary dalam tautan berikut

Editor: Ahmad Fikri

COMMENTS

//