RESENSI BUKU: On The Road, Mencari Kebebasan Melalui Pengembaraan
Buku karya Jack Kerouac berjudul On The Road mengisahkan pengembaraannya bersama kawannya, Neal Cassady, selama tujuh tahun mencari jati diri dan kebebasan.
Penulis Reihan Adilfhi Tafta Aunillah 18 Agustus 2024
BandungBergerak.id – Kebebasan tidak akan mengetuk pintu rumah kita secara cuma-cuma, ia mesti digapai dan dikejar. Kebebasan juga bukan sesuatu yang statis dan diam di satu tempat saja, ia adalah sesuatu yang mempunyai banyak bentuk dan akan menghampiri siapa pun yang mengusahakannya.
Paragraf di atas mungkin sudah cukup untuk merepresentasikan buku karya Jack Kerouac berjudul On The Road. Buku tersebut bukanlah buku yang bisa dinikmati melalui konflik-konflik yang menegangkan dengan alur yang bergerak untuk mengejutkan pembaca.
Buku ini merupakan sebuah cerita Jack Kerouac itu sendiri dan temannya, Neal Cassady, dalam pengembaraan selama tujuh tahun untuk mencari jati diri dan kebebasan. Oleh karena itu, buku ini lebih pantas disebut sebagai memoar daripada sebagai novel.
Jack sendiri menggambarkan dirinya melalui tokoh utama dalam buku tersebut, yaitu Sal Paradise. Sal adalah seorang penulis yang gelisah dalam mencari inspirasi dan makna dari hidupnya. Ia adalah seseorang yang peka dan sering merenungkan kebebasan serta kehidupan secara mendalam.
Selain itu ada Dean Moriarty, yang tak lain adalah Neal Cassady. Ia digambarkan sebagai tokoh yang kontradiktif. Terkadang menjadi seseorang yang memiliki kasih sayang yang hangat, tapi tak jarang juga mengeluarkan sisi egois dan destruktif. Dean juga bisa dibilang merupakan tokoh yang merepresentasikan kebebasan mutlak. Hidup tanpa batasan dan tak peduli pada konsekuensi dari tingkah lakunya.
Baca Juga: RESENSI BUKU: Perempuan di Titik Nol, Menyuarakan Keadilan dalam Jeruji Patriarki
RESENSI BUKU: Membaca Catatan Hasil Semedi di Toilet
RESENSI BUKU: Sebuah Buku yang Tidak Ditujukan untuk Malaikat dan Iblis
Keterasingan dan Kebebasan
Cerita dalam buku ini dimulai dengan perjalanan Sal Paradise, dari New York ke San Fransisco, mengikuti pengembaraan Dean Moriarty. Mereka berdua bolak-balik berkeliling melintasi Amerika Serikat, melewati gurun-gurun dan pegunungan, kota-kota besar dan kecil, dari pantai timur hingga pantai barat.
Dalam perjalanan tersebut mereka bertemu dengan beberapa orang-orang yang mereka anggap menarik. Salah satunya adalah Carlo Marx, yang merupakan penggambaran dari Allen Ginsberg, salah satu teman Jack Kerouac yang juga seorang penyair besar dari generasi Beat.
Melalui pengembaraan inilah Sal dan Dean menemui kebebasan. Sesuatu yang mereka sendiri tidak dapat jelaskan tetapi selalu mereka yakini akan memberi mereka kepuasan batin. Kepuasan tersebut juga mereka dapatkan dalam perjalanan melalui musik jazz, narkoba, dan seks.
Dibalik pencarian mereka akan kebebasan, Sal juga menyadari bahwa di dalam dirinya ada perasaan kosong yang mendalam, perasaan hampa dan terasing yang membuatnya sadar akan penghancuran diri akibat dari kebebasan.
Representasi Generasi Beat
Generasi Beat merupakan julukan bagi sebuah gerakan budaya dan sastra yang muncul pada tahun 1940-an akhir sampai awal 1960-an di Amerika Serikat. Gerakan tersebut dipelopori oleh beberapa penulis dan seniman yang menolak kehidupan konservatif serta konformitas yang dominan di Amerika Serikat pasca Perang Dunia II. Gerakan tersebut juga identik dengan orang-orang yang mencari kebebasan melalui pengalaman yang melewati batasan sosial yang ada.
Jika gerakan Beat adalah sebuah buku, maka On The Road adalah jawabannya. Jack Kerouac menggambarkan dinamika sosial dan budaya di Amerika Serikat melalui buku tersebut pada zaman itu. Negara yang akan mengalami perubahan besar tapi masih terikat oleh tradisi kuno.
Selain itu Jack Kerouac, melalui tokoh-tokohnya, memberikan gambaran seorang ‘Beat’ sejati yang selalu ingin mengambil apapun yang ditawarkan kehidupan kepada dirinya.
“Seseorang bagi saya adalah orang-orang gila, orang-orang yang gila untuk hidup, orang-orang yang gila untuk berbicara, gila untuk diselamatkan, menginginkan segalanya pada saat yang sama, orang-orang yang tidak pernah menguap atau mengatakan hal-hal biasa, tapi terbakar, terbakar, menyala seperti lilin Romawi kuning yang luar biasa,” On The Road, Jack Kerouac.
Gaya Penulisan yang Jujur
Dalam menulis buku On The Road, Jack Kerouac hanya membutuhkan waktu tiga minggu. Ia menggunakan teknik prosa spontan yang mana menulis secara cepat tanpa henti dan tanpa struktur. Alhasil, buku ini menciptakan narasi yang lebih hidup dan terasa jujur.
Teknik prosa spontan yang ia gunakan juga digabungkan dengan teknik menyambungkan kertas menjadi gulungan panjang. Hal tersebut membuat penulisan buku ini menjadi tanpa jeda karena tak harus mengganti kertas di mesin tik.
Melalui teknik tersebut, Jack Kerouac berhasil menggambarkan kebebasan kreatif lewat medium penulisan. Tulisannya di buku ini, dan karyanya yang lain, bagaikan improvisasi musik jazz yang melompat-melompat dari adegan satu ke adegan lainnya. Membuat pembaca sekaligus merasakan ketenangan dan kekacauan di waktu yang sama.
Informasi Buku
Judul Buku: On The Road
Penulis: Jack Kerouac
Penerjemah: Noor Cholis
Penerbit: Penerbit Banana
Cetakan: Pertama, Juni 2017
Jumlah Halaman: 436 halaman.
*Kawan-kawan dapat membaca tulisan-tulisan lain Reihan Adilfhi Tafta Aunillah, atau artikel-artikel lain Resensi Buku