• Berita
  • PILWALKOT BANDUNG 2024: Arfi Rafnialdi-Yena Iskandar Masoem, Satu-satunya Pasangan yang Mengusung Calon Wakil Wali Kota Perempuan

PILWALKOT BANDUNG 2024: Arfi Rafnialdi-Yena Iskandar Masoem, Satu-satunya Pasangan yang Mengusung Calon Wakil Wali Kota Perempuan

Pasangan Arfi Rafnialdi-Yena Iskandar Masoem mendapatkan dukungan dari Partai Golkar, PSI, Partai Hanura, PAN, dan Partai Garuda. Ingin melanjutkan Sekoper Cinta.

Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pilwalkot Bandung 2024 Arfi Rafnialdi-Yena Iskandar Masoem mendaftar ke KPU Kota Bandung, Kamis, 29 Agustus 2024. (Foto: Awla Rajul/BandungBergerak)

Penulis Awla Rajul30 Agustus 2024


BandungBergerak.idPasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pilwalkot Bandung 2024 Arfi Rafnialdi-Yena Iskandar Masoem mendaftar ke KPU Kota Bandung, Kamis, 29 Agustus 2024. Berkonvoi dengan iring-iringan bandros dari Alun Alun Bandung, pasangan ini diiringi rombongan pendukung dari Partai Golkar, PSI, Partai Hanura, PAN, dan Partai Garuda. Mereka tiba di KPU sekitar pukul 13.40 WIB.

Rombongan pasangan Calon Wali Kota Bandung ini diterima oleh Ketua dan Sekretaris KPU Kota Bandung beserta jajarannya dan disambut tarian selamat datang. Ketua Golkar Kota Bandung Edwin Senjaya dalam sambutannya menyampaikan, pihaknya berharap momen Pilkada bukan hanya sekadar memilih Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung. Melainkan untuk menemukan pemimpin yang bisa membawa Bandung ke arah yang lebih baik. Itulah pesan yang ia titipkan kepada pasangan calon yang diusungnya. 

"Kami sebagai pelaku politik di kota ini tentu sangat memahami kondisi di Kota Bandung. Harapan kami kota ini menjadi kota yang lebih baik, aman, nyaman, kota yang inklusif yang terbuka untuk semua, kota yang memberikan kesejahteraan bagi masyarakatnya, dan kota yang juga bisa dikatakan clean government dari persoalan hukum. Kita sudah jenuh, sudah merasakan begitu banyak persoalan hukum yang menjerat kepala daerah sebelumnya. Kita harap dengan pilkada ini kita bisa memperbaiki itu semua," ungkap pimpinan DPRD Kota Bandung ini. 

Sementara calon Wali Kota Bandung dari partai Golkar Arfi Rafnialdi dalam pidatonya menerangkan, berkontestasi dalam hajatan politik merupakan bukti jalannya demokrasi sebagai mekanisme yang disepakati dalam bernegara. Momen ini merupakan waktu yang tepat untuk memilih pemimpin yang mampu mendengar dan mau menyampaikan suara rakyat dengan baik.

"Ruang bagi pemimpin perempuan di Kota Bandung terbuka sangat lebar. Mudah-mudahan pasangan Arfi-Yena ini akan menjadi satu-satunya pasangan yang memberikan representasi pimpinan perempuan di Kota Bandung ke depan," ujarnya, saat berpidato di dalam Aula KPU di hadapan pimpinan KPU Kota Bandung dan pimpinan partai-partai pengusung dan pendukung.

Arfi juga berkomitmen untuk mengikuti regulasi dan aturan yang berlaku, sebagaimana yang telah diatur KPU dan Bawaslu Kota Bandung. Ia berharap dengan kontestasi politik ini, masyarakat bisa teredukasi untuk memilih dengan kesadaran. Masyarakat bisa memilih pemimpin yang cocok dan dirasa paling tepat untuk memimpin Kota Bandung yang bisa mensejahterakan masyarakat. Pemimpin yang muncul di Pilwalkot Bandung 2024 ini diharapkan sosok yang bersih dan bebas korupsi. 

"Dan mudah-mudahan bisa melaksanakan kontestasi ini dengan tenang, aman, dan damai. Orang Bandung mah guyub. Pokoknya siap jadi contoh keteladanan optimisme membangun Kota Bandung ke depan,” kata Arfi.

Bandung yang Nyaman dan Dicintai

Usai menyerahkan dokumen pendaftaran ke KPU, dalam konferensi pers, Arfi menyatakan komitmennya untuk membangun Bandung menjadi kota yang lebih nyaman dihuni oleh semua warga. Ia berkomitmen untuk membangun Bandung menjadi kota yang lebih dicintai dan selalu ada di hati warganya. 

Untuk mewujudkan Bandung menjadi kota yang lebih nyaman, pasangan calon ini menjanjikan akan membangun pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi. "Ini akan menjadi syarat agar pemimpin kota Bandung ke depan, berkomitmen membangun kota dan mensejahterakan masyarakat," tegasnya.

Pasangan Arfi-Yena mengusung tema loveable dan liveable. Ketua Ikatan Alumni ITB ini menjelaskan, secara sederhana, liveable adalah upaya untuk membuat Kota Bandung semakin nyaman dihuni warganya, warga tidak stres, warga bisa mengakses fasilitas kesehatan dengan baik, bisa menyekolahkan anak dengan baik, punya tempat tinggal yang layak yang cukup tersinari matahari.

"Sehingga nanti berdampak dengan program teh Yena (Yena Iskandar Masoem) di bidang kesehatan. Sederhananya adalah kita akan meningkatkan layanan fungsi kota agar masyarakat bisa lebih nyaman tinggal di Kota Bandung," tegasnya.

Arfi berpendapat kalau dinamika Pilwalkot Bandung 2024 akan berlangsung seru. Akan banyak kejutan hingga akhir masa pendaftaran pasangan calon. Maka dari itu, pihaknya belum memiliki survei terkait kans kemenangan. Namun dengan analisis kualitatif, partai pengusungnya relatif imbang dan tidak ada petahana. 

"Memprediksi kontestasi Pilwalkot Bandung bakal seru, kemenangan siapa pun akan tipis dan kompetitif. Persentasenya mungkin akan terlihat setelah satu-dua minggu kita lakukan survei, kita akan kejar itu," ungkap Arfi, yang menargetkan menang dalam pertarungan Pilwalkot Bandung 2024.

Baca Juga: PILWALKOT BANDUNG 2024: Pasangan Haru Suandharu dan Ridwan Dhani Wirianata, Melanjutkan Duet PKS-Gerindra Plus
PILWALKOT BANDUNG 2024: Optimisme Kang Erwin
PILWALKOT BANDUNG 2024: Pemilih Pemula Kota Bandung Membutuhkan Pendidikan Politik

Komitmen untuk Perempuan

Yena Iskandar Masoem merupakan satu-satunya perempuan yang berlaga di kontestasi Pilwalkot Bandung 2024. Cucu pendiri Masoem Group ini pada tahun 2020 lalu sempat berlaga menjadi calon Bupati Bandung bersama Atep Rizal yang diusung PDI Perjuangan dan PAN. Kini ia berlaga di Kota Bandung dengan surat tugas yang dikantongi dari PSI.

Ia mengaku memiliki tekad kuat untuk berlaga di Kota Bandung ketika melihat adanya permasalahan yang belum dituntaskan maksimal sehingga tidak memuaskan masyarakat. Semangat memperbaiki itulah yang muncul untuk tetap mengabdi di Kota Bandung

"Tentunya dengan niat tulus, tujuan yang mulia, harus diikuti dengan proses-proses yang damai, karena kontestasi harus dijalani dengan suka cita," terang Yena, dalam konferensi pers.

Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat kalau baliho-balihonya terpasang di depan rumah. Sebab itu merupakan bagian dari perjuangan kontestasi untuk meraih kemenangan. 

Yena menyebut, populasi laki-laki dan perempuan di Kota Bandung tidaklah jauh signifikan. Artinya, kelompok perempuan juga akan menyandarkan harapannya kepada perempuan lagi, karena yang lebih mengerti dan memahami tentulah perempuan itu sendiri. Selain itu, bonus demografi yang tengah berlangsung, yaitu populasi anak muda lebih banyak, membuatnya berharap agar dirinya bisa menjadi ibu dari anak muda

"Kalau ditakdirkan jadi wakil, saya nanti akan bekerja sama dengan kak Arfi. Dan tidak hanya itu saja, mudah-mudahan bisa menjadi teman para perempuan di Kota Bandung ini. Mudah-mudahan saya bisa menjadi indung bagi anak muda di kota Bandung ini,” kata Yena.

Sementara Arfi menambahkan, pasangan Arfi-Yena akan melanjutkan program-program baik yang telah dihasilkan oleh pemimpin sebelumnya. Seperti program Buruan Sae, ruang publik, taman, pedestrian, maupun pembangunan fasilitas olahraga. Sementara khusus program untuk perempuan, salah satu program yang memberikan dampak baik dan perlu disempurnakan menurutnya adalah Sekoper Cinta.

"Kita akan melanjutkan program Sekoper Cinta versi plus-plus gitu ya, supaya makin memberdayakan perempuan di Kota Bandung," tambahnya.

*Kawan-kawan yang baik bisa membaca tulisan-tulisan lain dari Awla Rajul atau artikel-artikel lain tentang Pilgub Jabar atau Pilwalkot Bandung

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//