• Berita
  • PILWALKOT BANDUNG 2024: Muhammad Farhan dan Erwin Berjanji Memimpin Kota Kembang Tanpa Libur

PILWALKOT BANDUNG 2024: Muhammad Farhan dan Erwin Berjanji Memimpin Kota Kembang Tanpa Libur

Muhammad Farhan dan Erwin mengusung visi Bandung Utama, singkatan dari unggul, terbuka, amanah, maju, dan agamis. Agar Bandung tidak autopilot.

Muhammad Farhan dan Erwin menjadi pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pilwalkot Bandung 2024, Kamis, 29 Agustus 2024. (Foto: Awla Rajul/BandungBergerak)

Penulis Awla Rajul30 Agustus 2024


BandungBergerak.idMuhammad Farhan dan Erwin menjadi pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang melengkapi kontestasi Pilwalkot Bandung 2024. Pasangan yang diusung partai Nasdem dan PKB ini mendapatkan dukungan tambahan dari Partai Gelora dan Partai Buruh.

Farhan yang dikenal pernah menjadi presenter di beberapa acara televisi mengaku terhormat dan gembira bisa maju Pilwalkot Bandung 2024 bersama Erwin. Ia mengaku sudah mengenal Erwin cukup lama. Keduanya juga telah membulatkan tekad untuk maju bersama. Farhan pun berkomitmen untuk mengikuti ketentuan administratif dan peraturan normatif lain yang ditentukan KPU dan Bawaslu Kota Bandung dalam kontestasi pilkada.

"Inilah merupakan kunci akhir dari tahun politik panjang yang sudah dimulai sejak Oktober 2023 yang akan berakhir pada November 2024. Harapannya dilalui dengan sebaik-baiknya dengan mengikuti prinsip demokrasi dan melibatkan sebanyak mungkin partisipasi warga kota bandung untuk memilih pemimpin yang terbaik," kata Farhan, dalam pidato saat pendaftaran di KPU Kota Bandung, Kamis, 29 Agustus 2024.

Erwin juga gembira sebab bisa maju berlaga di kontestasi Pilkada untuk memberikan kemaslahatan dan kebermanfaatan bagi Kota Bandung. Ketua PKB Kota Bandung ini mengaku, bersama Farhan, keduanya maju Pilkada dengan niat ibadah melaksanakan perintah Allah.

"Akan membangun Kota Bandung yang bermartabat. Maju kotanya, bahagia warganya. Tiga pilar yang akan kami bangun. Selain Bandung UTAMA, kita punya keinginan untuk membangun Bandung jadi kota yang nyaman, tempat tinggal yang menarik investasi, dan kota yang menarik dikunjungi wisatawan," jelas Erwin.

Pendaftaran pasangan yang mengusung tema Utama ini diawali dengan perjalanan di titik nol Kota Bandung dan menziarahi makam pendiri Kota Bandung dengan mengenakan seragam hansip.

Saat tiba di KPU Kota Bandung, Ketua DPC Nasdem Kota Bandung Rendiana Awangga yang mewakili tim partai pengusung dalam sambutannya menyampaikan, pihaknya sudah menjalankan syarat-syarat administratif untuk pendaftaran. Ia berharap syarat-syarat itu bisa diperiksa dan diverifikasi oleh KPU Kota Bandung sehingga pasangan calon yang diusung bisa ditetapkan sebagai calon yang sah.

Pimpinan partai pengusung lantas menyerahkan dokumen-dokumen persyaratan pendaftaran secara simbolis kepada Ketua KPU Kota Bandung dan Sekretaris.

Mengusung Bandung Utama

Dalam konferensi pers usai mendaftar, Farhan menerangkan koalisi partai pengusungnya unik. Farhan-Erwin merupakan pasangan yang disebut-sebut mewakili kelompok nasionalis dan religius. Namun begitu, Partai Buruh dan Partai Gelora bukan pelengkap saja. Kedua partai inilah yang beberapa minggu lalu “mengguncang” demokrasi Indonesia dengan melakukan Judicial Review ke MK untuk menurunkan threshold Pilkada dan mempertahankan usia calon. Gugatan itu dikabulkan MK dan membuat demokrasi Indonesia kembali ke jalurnya.

"Kami merasa bangga bisa bersama para pimpinan partai yang Insya Allah bukan koalisi kaleng-kaleng," terang Farhan yang juga mantan penyiar.

Farhan-Erwin mengusung visi Bandung Utama, singkatan dari unggul, terbuka, amanah, maju, dan agamis. Farhan menerangkan kalau program-programnya dipastikan akan mengunggulkan aspek sumber daya manusia. Keduanya juga berkomitmen untuk mewujudkan Kota Bandung yang inklusif. Terbuka dan inklusif dimaknainya sebagai keadilan, artinya semua orang punya kesempatan yang sama di Kota Bandung.

Terkait amanah, Farhan menyebut warga Bandung menghadapi krisis kepercayaan kepada pemimpin beberapa waktu belakangan. Warga merasa Bandung dijalankan tanpa kepemimpinan, autopilot. Amanah merupakan salah satu bentuk perwujudan memperbaiki krisis kepercayaan publik. Strategi yang akan dilakukan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat adalah dengan reformasi birokrasi dan program Sidang Rakyat.

Meski masih nama sementara, Sidang Rakyat diwacanakan akan dilakukan setiap Jumat. Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota ini akan olahraga keliling untuk mengetahui masalah di setiap kelurahan. Setelah Jumat hingga menjelang ashar, akan dilakukan persidangan untuk satu topik permasalahan. Setiap pekan akan fokus membahas satu topik. Yang menjadi pimpinan sidang adalah kepala dinas bersangkutan. Adapun Farhan dan Erwin menjadi juri yang didampingi oleh peserta sidang rakyat, salah satunya oleh warga yang paling sepuh di kelurahan tersebut.

"Jadi Menghilangkan batas-batas protokoler, mendekatkan pemimpin dengan masyarakatnya. Insya Allah itu akan mengembalikan keamanahan dan kepercayaan masyarakat," kata Farhan, percaya diri.

Adapun kata ‘maju’ dalam visi Utama merupakan upaya penyelarasan penelitian di kampus-kampus di Kota Bandung untuk fokus pengembangan kota. Terkait kata ‘agamis’ dijelaskan oleh Erwin bahwa pasangan ini hendak menerapkan lima kesadaran kepada generasi muda, mulai anak-anak hingga mahasiswa. Lima kesadaran itu adalah sadar beragama, sadar menuntut ilmu, sadar cinta tanah air, sadar hidup bermasyarakat, dan sadar hidup berorganisasi

"Tanpa didukung spirit akhlakul karimah semuanya akan percuma hidup ini. Makanya Insya Allah kami yakinkan nanti anak kota Bandung akan memiliki spirit akhlakul karimah yang kuat," terang Erwin yang menempuh pendidikan tinggi di Uninus ini.

Erwin juga menjelaskan, pihaknya memiliki basis suara pemilih dari pemilihan legislatif sebelumnya. Selaku Ketua PKB Kota Bandung, ia mengaku sudah mempersiapkan basis pendukung di tingkat TPS dan koordinator RT.

Erwin juga sempat menyinggung bahwa Bandung kerap disebut-sebut sebagai Gotham City dan banyak anarkisme. Setelah dicek, banyak pelaku anarkisme adalah anak yang putus sekolah, untuk itu, jika nanti terpilih, ia memastikan tidak akan ada lagi anak yang putus sekolah. Ia juga akan bekerja sama dengan Forum RW untuk mendata kelompok fakir-miskin untuk memberikan mereka pelatihan dan modal usaha.

"Punya pengalaman di pemerintahan, mengurus masyarakat, Insya Allah kami meyakini mudah-mudahan masyarakat Kota Bandung bisa memberikan kepercayaan kepada kami berdua untuk memimpin kota Bandung," kata Erwin semangat.

Baca Juga: PILWALKOT BANDUNG 2024: Arfi Rafnialdi-Yena Iskandar Masoem, Satu-satunya Pasangan yang Mengusung Calon Wakil Wali Kota Perempuan
PILWALKOT BANDUNG 2024: Pasangan Haru Suandharu dan Ridwan Dhani Wirianata, Melanjutkan Duet PKS-Gerindra Plus
PILWALKOT BANDUNG 2024: Optimisme Kang Erwin

Baju Hansip dan Transportasi Publik

Pasangan Farhan-Erwin memulai perjalanannya untuk mendaftar ke KPU dari titik nol Kota Bandung di Jalan Asia Afrika. Dengan kendaraan Honda Win, keduanya mengenakan pakaian hansip untuk berziarah ke makam pendiri Bandung dan ke Kantor Nasdem Bandung.

Farhan menjelaskan, hansip merupakan profesi dalam struktur masyarakat yang modalnya semangat dan berani. Makna simbolis itu yang hendak dimunculkan. Sebab, ia mengaku keduanya berani deklarasi sebagai pasangan calon tanpa menunggu dukungan partai lain. Hansip juga merupakan profesi yang tidak punya hari libur dan hingga pensiun. Pekerjaan ini bahkan disebut tidak mempersoalkan gaji.

“Kita cocok, langsung maju,” kata Farhan sambil berkelakar. “Menunjukkan bahwa kami berdua akan bekerja tanpa hari libur, 24 jam, tujuh hari seminggu untuk warga kota Bandung,” terangnya, semangat.

Farhan juga merespons berkaitan pembangunan tol dalam kota Bandung dan pembenahan transportasi publik. Menurutnya, jalan tol dalam kota tetap dibutuhkan lantaran merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN). Namun begitu, kota Bandung secara bersamaan juga diguyur program pembenahan transportasi publik modern yang terintegrasi yaitu double track kereta listrik dan LRT.

Program pembenahan transportasi publik membutuhkan ketersediaan lahan. Selain itu, pemerintah harus bekerja sama dengan lembaga keuangan untuk mengembangkan sistem pembayaran terpadu untuk transportasi publik yang terintegrasi. Sistem satu pembayaran ini akan digunakan mulai dari angkot, feeder, dan seluruh transportasi publik lainnya.

Pembenahan transportasi publik ini akan mengkonversi angkot-angkot menjadi microbus sebagai pengumpan. Ketika terpilih nanti sebagai Wali Kota, Farhan mengaku akan mengajak bicara para sopir angkot terkait pembenahan transportasi publik ini.

“Maka tugasnya pemimpin adalah mengajak bicara warga masyarakat yang paling kena dampak dari modernisasi transportasi publik, yaitu supir angkot. Kelompok pertama yang akan kami ajak bicara adalah sopir angkot karena mereka yang pertama kena dampak,” ungkapnya.

*Kawan-kawan yang baik bisa membaca tulisan-tulisan lain dari Awla Rajul atau artikel-artikel lain tentang Pilgub Jabar atau Pilwalkot Bandung

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//