DATA SUHU KOTA BANDUNG 1979-2023: Tidak Lagi Dingin, Semakin Panas Setiap Tahunnya
Tahun 2023 Kota Bandung mendidih, mencatatkan angka suhu tertinggi sepanjang masa. Alih fungsi lahan, hilangnya pepohonan, dan polusi udara menjadi biang kerok.
Penulis Reza Khoerul Iman14 September 2024
BandungBergerak.id - Tak sulit bagi warga Bandung tempo dulu mendapatkan udara dingin dan berkabut tebal yang menyelimuti setiap sudut kota. Keduanya menjadi fenomena alam yang akrab ditemui warga dalam kehidupan sehari-hari.
Buku Basa Bandung Halimunan yang ditulis oleh Us Tiarsa menjadi salah satu memoar yang menceritakan kondisi Kota Bandung tahun 1950-1960-an. Sastrawan Sunda ini mengisahkan tentang pengalaman masa kecilnya pada tahun 1950-an. Sebelum dibukukan, kumpulan tulisannya itu dimuat di Galura, surat kabar mingguan berbahasa Sunda.
“Kalau dibandingkan dengan tahun 2000-an, hidup di Bandung tahun 1950 sampai sekitar tahun 1960-an itu terasa nyaman. Udaranya segar dan teduh oleh pepohonan. Kendaraan tidak semerawut. Setiap pagi kota diselimuti kabut,” cerita Us Tiarsa.
Namun apa yang terjadi di Bandung 64 tahun lalu seperti yang dikatakan Us Tiarsa sudah jarang sekali lagi dirasakan oleh warga Bandung sekarang. Kini orang-orang yang menetap di Bandung lebih sering mengeluhkan Bandung semakin hareudang, panas.
Apa yang dirasakan dan dinyatakan oleh warga Bandung sekarang tentu bukan hanya sekadar perasaan belaka. Menurut catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Bandung, perubahan suhu di Kota Bandung tiap tahunnya terus meningkat.
Pada tahun 1979 suhu minimum Kota Bandung mencapai angka 18,9 derajat Celsius, kemudian suhu maksimalnya mencapai 27,9 derajat Celsius, dan suhu rata-ratanya mencapai 22,6 derajat Celsius yang juga menjadi angka terendah dalam periode tersebut.
Baca Juga: Data Lengkap Perubahan Suhu Rata-rata Kota Bandung 1975-2020, Bertambah 3 Derajat Celcius dalam 46 Tahun!
Data Suhu Rata-rata Kota Bandung 2014-2020, Memanas dalam Dua Tahun Terakhir
Data Kelembaban Udara Rata-rata di Kota Bandung 2014-2020, Terendah di Tahun 2019
Namun angka ini terus meningkat perlahan setiap tahunnya. Pada 2023 data suhu maksimal di Kota Bandung berada dalam angka tertinggi sepanjang masa, yaitu mencapai 36 derajat Celsius dengan suhu minimum mencapai 15,4 derajat Celsius, dengan suhu rata-rata mencapai 24,3 derajat Celsius. Artinya, dalam kurun 44 tahun terjadi kenaikan suhu maksimum di Kota Bandung hingga 8,1 derajat Celsius.
Forecaster BMKG Kota Bandung Yuni Yulianita membenarkan adanya peningkatan suhu yang drastis di Kota Bandung. Apalagi pada tahun 2023 Kota Bandung dilanda fenomena El Nino sehingga menyebabkan cuaca ekstrem.
“Pastinya setiap kota (ada peningkatan suhu). Apalagi ya Kota Bandung ini dengan populasinya yang terus bertambah, kemudian juga tata guna lahannya yang semakin berubah, ada kenaikan suhu memang, suhu maksimum untuk setiap tahunnya,” ucap Yuni, saat ditemui BandungBergerak.id di kantornya, Rabu, 14 Agustus 2024.
Panasnya suhu yang dirasakan warga Kota Bandung pada saat tengah hari diakibatkan karena tutupan awan yang sedikit (awan berfungsi sebagai selimut alami), sehingga tidak ada yang menahan panas matahari ke permukaan. Selain itu pada musim kemarau juga udara cenderung kering akibat angin musiman dari timuran yang bersifat dingin dan kering.
Namun, fenomena alam bukan penyebab utama suhu Kota Bandung kian memanas. Yuni meyakini peningkatan suhu Kota Bandung disebabkan setidaknya karena lima hal, yaitu faktor tata guna lahan hijau yang semakin berkurang, pembangunan yang tidak memperhatikan dampak lingkungan, bertambahnya populasi sehingga meningkatkan aktivitas manusia, polusi dari kendaraan bermotor maupun industri, dan efek rumah kaca (polusi).
“Pasti itu menyumbang sedikit banyak terhadap kenaikan suhu di kota besar termasuk di Bandung,” tegasnya.
Perlu upaya bersama dan bersinergi untuk mengurangi dampak perubahan iklim yang ekstrem. Langkah-langkah yang bisa dilakukan antara lain mengurangi penggunaan energi fosil, mengelola lahan hijau di kawasan Bandung utara dan Bandung selatan; kemudian menghentikan pembangunan yang tidak ramah lingkungan.
Yuni optimis apabila upaya-upaya tadi dilakukan secara bersinergi dan konsisten, Kota Bandung akan mendapatkan wajahnya kembali sebagai The Garden of Allah, julukan dari orang-orang Eropa pad Bandung zaman baheula.
“Perubahan iklim pasti terjadi. Ya tidak apa-apa, mungkin juga harus terjadi. Namun minimalisirlah bagaimana sebaiknya agar tidak terjadi perubahan iklim yang begitu ekstrem,” tandas Yuni.
*Kawan-kawan yang baik, silakan menengok artikel-artikel Reza Khoerul Iman, atau tulisan-tulisan lain tentang Data Kota Bandung