• Buku
  • RESENSI BUKU: Pergulatan Identitas dan Alienisasi dalam Bayang-bayang Diri

RESENSI BUKU: Pergulatan Identitas dan Alienisasi dalam Bayang-bayang Diri

Novel berjudul Kembar (The Double) karya Fyodor Dostoevsky menawarkan drama psikologis mencekam dan juga kritik tajam pada struktur sosial Rusia abad ke-19.

Novel berjudul Kembar (The Double) karya Fyodor Dostoevsky terjemahan Afris Irwan terbitan Penerbit Kakatua. (Foto: Reihan Adilfhi Tafta Aunillah/BandungBergerak.id)

Penulis Reihan Adilfhi Tafta Aunillah 29 September 2024


BandungBergerak.id – Fyodor Dostoevsky merupakan penulis besar asal Rusia yang dikenal dengan karya-karya seperti Kejahatan dan Hukuman (Crime and Punishment) serta Karamazov Bersaudara (The Brothers Karamazov). Selain dua karya tersebut, ia juga melahirkan novel berjudul Kembar (The Double) yang menawarkan sudut pandang psikologis yang unik dan memprovokasi refleksi mendalam tentang identitas, alienasi, dan pergulatan batin manusia.

Dostoevsky sendiri memang identik dengan suguhan karya-karyanya yang melibatkan penggalian jiwa manusia dan mempertanyakan moralitas. Melalui buku berjudul Kembar ini, ia membawa pembaca ke wilayah yang lebih gelap dan menakutkan: wilayah di mana manusia tidak bisa lagi percaya kepada dirinya sendiri.

Kisah yang Membelah Identitas

Plot utama Kembar berpusat pada tokoh yang bernama Yakov Petrovich Golyadkin, seorang pegawai kelas menengah di kota St. Petersburg yang sederhana namun terisolasi. Hidup Golyadkin yang sura dan penuh kesepian berubah drastis ketika ia bertemu dengan seseorang yang identik dengan dirinya: “kembaran”-nya. Sosok “kembaran” ini tidak hanya menyerupai fisik Golyadkin, tetapi juga memiliki nama yang sama, pekerjaan yang sama, bahkan sampai mengambil alih hidupnya.

Kebingungan, paranoia, dan rasa tak berdaya mulai merasuk dalam diri Golyadkin saat kembarannya, yang kemudian disebut Golyadkin Muda, mulai melakukan berbagai tindakan yang merusak reputasi serta kehidupannya. Sementara Golyadkin Tua, sebutan bagi tokoh utama, berusaha mempertahankan kendali atas hidupnya, ia terus-menerus diganggu oleh kembarannya yang terus mendominasi.

Dalam Kembar, Dostoevsky tidak hanya menawarkan drama psikologis yang mencekam, tetapi juga sebuah kritik tajam terhadap struktur sosial Rusia pada abad ke-19. Kehidupan Golyadkin yang penuh dengan kesederhanaan dan kesia-siaan mencerminkan ketimpangan sosial di masyarakt pada waktu itu. Sebagai pegawai yang terus berusaha menjaga martabatnya di tengah dunia yang menginjak-injak harga diri dan jiwanya, Golyadkin adalah simbol individu-individu yang terasing dalam sistem yang penuh hierarki dan kontrol.

Baca Juga: RESENSI BUKU: On The Road, Mencari Kebebasan Melalui Pengembaraan
RESENSI BUKU: Geger Gedhen di Pesisir Selatan Jawa, Kisah Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta dan Nasib Petani Desa
RESENSI BUKU: Ayah dan Sirkus Pohon, Dilema Pendidikan dan Pekerjaan di Indonesia

Penggambaran Psikologis yang Mencekam

Salah satu keunggulan utama dari Kembar adalah penggambaran psikologi yang mendalam dan detail dari karakter Golyadkin. Lewat narasi yang halus dan penuh ketegangan, Dostoevsky menggambarkan identitas Golyadkin yang terpecah seiring dengan munculnya kembarannya. Pada awalnya, pembaca mungkin akan bertanya-tanya apakah kembaran ini nyata atau hanya hasil dari delusi Golyadkin yang semakin kacau.

Novel ini juga menggambarkan pengalaman manusia yang kehilangan kontrol atas dirinya sendiri. Perasaan terisolasi dan terasing ini diperkuat dengan penggambaran atmosfer kota St. Petersburg yang kelam dan dingin, yang seakan-akan menjadi latar ideal untuk menjebak jiwa-jiwa seperti Golyadkin yang merasakan hidupnya direnggut dari tangannya.

Ketidakmampuan Golyadkin untuk mengenali dan menegaskan identitasnya adalah inti dari novel ini. Kembar adalah kisah tentang seseorang yang tersesat di dalam dirinya sendiri, dan Dostoevsky dengan keterampilan menulis yang luar biasa, membawa pembaca masuk ke dalam kekacauan mental tersebut.

Kritik Sosial yang Tersirat

Selain bercerita tentang krisis identitas, Dostoevsky juga memberikan kritik sosial yang kuat dalam Kembar. Novel ini menyentuh tema alienasi, sesuatu yang sangat relevan di dunia modern. Golyadkin adalah representasi dari mereka yang terjebak dalam struktur birokrasi yang kaku dan tanpa jiwa.

Ia seorang pegawai yang terjebak dalam rutinitas melelahkan, dikelilingi oleh orang-orang yang tidak mengerti atau peduli pada perjuangan batinnya. Kembarannya, dengan semua kesuksesan yang cepat dan penuh manipulasi, adalah simbol dari kegagalan Golyadkin untuk menyesuaikan diri dengan harapan-harapan sosial yang menuntut ambisi dan kesuksesan dangkal.

Novel ini juga memperlihatkan bagaimana masyarakat sering kali lebih peduli dengan penampilan dan citra dibandingkan dengan substansi atau kebenaran. Golyadkin Muda, meskipun hanya tiruan, lebih cepat diterima oleh masyarakat dibandingkan Golyadkin Tua yang asli. Ini menunjukkan bahwa dalam masyarakat yang kompetitif, sering kali persepsi lebih penting daripada realitas.

Sebuah Reflekasi bagi Dunia Modern

Meskipun novel Kembar ditulis lebih dari satu setengah abad yang lalu, tema-tema yang diangkat tetap relevan hingga saat ini. Di tengah dunia modern yang semakin terhubung, manusia masih merasakan keterasingan dan kesulitan dalam menegaskan identitasnya. Dunia yang penuh dengan citra dan ambisi bisa membuat seseorang terjebak dalam pencarian akan diri sejati yang tampaknya semakin kabur.

Pembaca zaman modern ini akan bisa merasakan bagaimana Golyadkin terperangkap dalam situasi di mana identitasnya diambil alih oleh seseorang atau sesuatu yang tampaknya lebih mampu menavigasi dunia sosial. Ini adalah kisah tentang hilangnya otonomi dan kontrol, tentang manusia yang dihadapkan pada kekuatan luar yang tak bisa ia lawan.

Novel Kembar karya Dostoevsky adalah sebuah karya yang mengandung isu-isu kompleks, gelap, dan penuh kedalaman psikologis. Dengan gaya penulisan yang tajam dan kritis, Dostoevsky membawa kita masuk ke dalam pikiran yang penuh kebingungan dan ketakutan. Kembar bukanlah sekedar kisah tentang dua individu yang identik, melainkan tentang pertarungan seorang manusia dengan dirinya sendiri, dan tentang bagaimana masyarakat memperlakukan mereka yang gagal menyesuaikan diri dengan norma-norma yang ada.

Mereka tertawa, tapi mereka tidak mengerti. Mereka tidak mengerti sedikit pun tentang apa pun!” – Kembar (The Double), Fyodor Dostoevsky.

Identitas Buku

Judul Buku: Kembar
Penulis: Fyodor Dostoevsky
Penerbit: Kakatua
Jumlah Halaman: iv + 257
Penerjemah: Afris Irwan
ISBN: 978-602-53706-8-7

*Kawan-kawan dapat membaca tulisan-tulisan lain Reihan Adilfhi Tafta Aunillah, atau tulisan-tulisan lain Resensi Buku

Editor: Ahmad Fikri

COMMENTS

//