• Opini
  • PELAJAR BERSUARA: Merancang Strategi untuk Membangun Pendidikan di Masa Depan

PELAJAR BERSUARA: Merancang Strategi untuk Membangun Pendidikan di Masa Depan

Pemerintah harus berkomitmen memperbaiki sistem pendidikan, memastikan akses pendidikan merata, dan membangun ekosistem riset dan inovasi teknologi yang terjangkau.

Syafiq Mugheny Aulawi

Siswa Kelas XII SMA Bina Dharma 2 Bandung

Ilustrasi. Pendidikan berperan penting bagi kemajuan suatu bangsa. (Ilustrator: Bawana Helga Firmansyah/BandungBergerak.id)

7 Oktober 2024


BandungBergerak.id – Sumber Daya Manusia yang berkualitas merupakan salah satu variabel penting untuk menunjang kemajuan. Karena tanpa adanya Sumber Daya Manusia (selanjutnya disingkat SDM) yang memadai, itu akan berdampak pada kondisi yang kurang baik. Kemungkinan, lingkungan yang menaungi SDM tersebut jalan di tempat. Stagnan. 

Hari-hari ini saya sedang mempelajari sejarah dunia yang pada zamannya sempat dilanda Perang Dingin, dan kita berada di tengah-tengah negara adidaya yang sedang bekerja dengan inovasi-inovasi terbaru mereka. Mulai dari pembuatan teknologi senjata, hingga berlomba-lomba menjelajahi luar angkasa. Kisah tersebut membuat saya membayangkan bagaimana caranya untuk bisa menjadikan negara maju.

Negara-negara adidaya yang telah memasuki tahap yang maju tersebut saya artikan di sini sebagai negara yang telah melakukan suatu peralihan ke arah lebih baik. Dalam proses mencapai kemajuan ini, tentu kita memerlukan banyak sekali hal. Mulai dari pendidikan yang memadai, teknologi yang mendukung, serta kebijakan pemerintah itu sendiri.

Saya pikir kita juga harus bisa berbenah dengan memperbaiki sistem pendidikan, serta pengembangan/penggunaan teknologi. Rencana ini harus dilakukan secara perlahan, berkala, dan terus-menerus. Alasannya supaya seluruh kalangan tidak kaget dengan proses pembenahannya, hingga terbiasa akan perubahan, dan nantinya menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten.

Baca Juga: PELAJAR BERSUARA: Tapak Tilas dan Jejak Langkah Santri
PELAJAR BERSUARA: Pemilu 2024, Pesta Demokrasi Tanpa Etika Lingkungan Hidup
PELAJAR BERSUARA: Potensi Korupsi Sejak Penerimaan Peserta Didik Baru

Pentingnya Sektor Pendidikan 

Menurut saya yang pertama dan paling utama harus dibenahi adalah sektor pendidikan. Untuk menyiapkan SDM berkualitas, pendidikan merupakan salah satu hal utama yang harus diprioritaskan pemerintah. Karena pendidikan merupakan kunci dari berkembangnya sumber daya manusia.

Jika pendidikannya baik, maka SDM-nya juga akan bisa membuat banyak sektor lain maju, seperti misalnya ekonomi, infrastruktur, hingga kesehatan. Barangkali setelah itu terwujud baru kita bisa mendambakan Indonesia Emas 2045 seperti yang dicita-citakan pemerintah. Kemudian juga menghasilkan sumber daya manusia yang bisa mendorong keinginan untuk berubah, yang nantinya akan meningkatkan jumlah partisipasi dalam memajukan kualitas hidup suatu masyarakat.

Tetapi perangkat pendidikan di Indonesia harus lebih dulu diperbaharui agar pelaku di sektor pendidikan terbiasa menggunakan media/teknologi modern. Mulai dari guru hingga muridnya harus dibantu untuk bisa menggunakan teknologi-teknologi baru yang dapat mempermudah kehidupan sehari-hari. Sekolah-sekolah juga bisa didorong untuk mengadakan ekstrakurikuler yang berhubungan dengan perkembangan zaman.

Dalam hal ini, misalnya mengadakan ekstrakurikuler robotik. Ekstrakurikuler (ekskul) ini sudah banyak diselenggarakan di sekolah lain. Menurut informasi yang saya temukan di mesin pencari, sudah ada beberapa sekolah yang memiliki ekskul robotik. Di antaranya SMAK BPK Penabur, SMA Dwiwarna, SMK Muhammadiyah 2 Turi, dan masih banyak lagi. 

Selain itu, yang harus mulai ditekuni adalah teknologi bernama artificial intelligence. Untuk pengembangan teknologi artificial intelligence sendiri masih banyak sekali tantangan, seperti infrastruktur yang tidak memadai. Sangat banyak berita yang beredar tentang bagaimana tidak amannya data di Indonesia, regulasi yang belum diperbaharui, dan kurangnya dukungan pemerintah.

Tentunya hal ini menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi pemerintah untuk memberikan infrastruktur yang memadai, meningkatkan reputasi keamanan cyber di Indonesia, serta memperbarui regulasi yang ada. Belum lagi terdapat sejumlah kendala lain yang ada saat ini. Dan kenapa teknologi artificial intelligence ini perlu dikembangkan? 

Ada beberapa alasan seperti teknologi yang bisa memberikan efisiensi waktu dan meningkatkan produktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Meski tak bisa dipungkiri ada dampak negatifnya dari teknologi artificial intelligence ini, misal seperti rawan untuk keamanan data, serta potensi hilangnya beberapa profesi. Dan ada juga yang lebih darurat dari kedua soal tersebut.

Menurut Jessica Groce, seorang penulis kolom di The New York Times, dalam artikel opini berjudul "What Theachers Told Me About A.I in School", yaitu jika peserta didik menggunakan teknologi ini, mereka tidak akan bisa mengasah pikiran dengan maksimal, hanya menerima hasil yang instan, dan ini sangat berbahaya untuk pengembangan manusia di suatu negara.

Di samping kekhawatiran penggunaan artificial intelligence di kalangan siswa, di Indonesia sendiri masyarakat yang mengenyam pendidikan tinggi masih sangat minim. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, tercatat bahwa penduduk Indonesia yang mengenyam perguruan tinggi hanya 18,74 juta jiwa di Desember 2023, kurang dari 10 persen dari total jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 280 juta jiwa. Hal ini tentu menjadi tugas besar bagi pemerintah.

Pendidikan yang Merata

Ada salah satu perkataan dari seorang pejabat mengatakan “pendidikan tinggi itu tersier”. Saya sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut karena pendidikan tinggi sangat berperan penting bagi suatu negara yang ingin maju dan bersaing di kancah internasional. 

Untuk mengatasinya pemerintah bisa membuat kebijakan menurunkan biaya kuliah, atau bahkan menggratiskan, karena nantinya akan meningkatkan kualitas SDM dan menciptakan peluang pada pelajar negara kita untuk bersaing dengan pelajar negara-negara lain. Jika semua itu telah dilaksanakan, maka tercapai salah satu tujuan yang diatur di dalam perundang-undangan, yaitu pemerataan. 

Pemerataan harus dilakukan di Indonesia bagian timur seperti Papua, Maluku, Nusa tenggara, serta wilayah Indonesia lainnya. Pendidikan mutlak harus diberikan selayaknya di semua tempat. Sebab, jika melihat data website Badan Pusat Statistik, tercatat bahwa tingkat penyelesaian pendidikan SMA/sederajat di Papua pada tahun 2023 sangat tertinggal dengan angka 39,50, angka berbanding terbalik dengan angka 88,10 di DKI Jakarta.

Data itu telah menunjukkan kenyataan bahwa pendidikan kita masih jauh dari merata. Kabar buruknya, ketimpangan yang terjadi ini bisa memicu kecemburuan sosial yang juga dapat menimbulkan konflik yang hebat. Padahal pemerataan merupakan hal yang dulu sangat diangankan pendiri bangsa.

Itulah uraian singkat mengenai strategi untuk mencapai kemajuan. Pendidikan yang kuat dan merata, yang dilengkapi dengan penguasaan teknologi dan ilmu pengetahuan, menurut saya sangat bisa dijadikan fondasi dari rencana strategi meningkatkan kualitas hidup. Pada kesimpulannya, pemerintah harus berkomitmen dalam memperbaiki dan memperbarui sistem pendidikan, memastikan akses yang merata untuk semua pelajar bisa meraih pendidikan tinggi, serta membangun ekosistem riset dan inovasi teknologi yang bisa dijangkau semua kalangan.

*Kawan-kawan dapat membaca artikel-artikel lain Pelajar Bersuara

Editor: Ahmad Fikri

COMMENTS

//