• Berita
  • Bandung Protest, Aksi Diam Sebagai Bentuk Solidaritas Palestina Lebanon

Bandung Protest, Aksi Diam Sebagai Bentuk Solidaritas Palestina Lebanon

Aksi ini akan dilakukan sampai Palestina merdeka. Melalui turun ke jalan para seniman berusaha menggugah bahwa pentingnya solidaritas untuk Palestina.

Aktivis dan seniman mengibarkan bendera Palestina mengacungkan poster di monumen Asia Afrika, Bandung, 7 Oktober 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Penulis Yopi Muharam7 Oktober 2024


BandungBergerak.idSejak September lalu, Israel menambah eskalasi genosidanya di Timur Tengah. Israel memasifkan serangan udara untuk menyerang Lebanon, tidak puas setelah melakukan pembantaian massal ke Pelestina sejak 7 Oktober 2023. Hal ini menimbulkan keresahan ke berbagai masyarakat dunia, tak terkecuali Indonesia.

Merespons hal tersebut, Bandung Protest Global Art Solidarity melakukan aksi jalan kaki menyusuri Jalan Asia Afrika, Bandung, Senin 7 Oktober 2024, tepat satu tahun saat genosida besar-besaran terjadi di Palestina.

Unjuk rasa seniman bersolidaritas untuk Palestina dan Lebanon di Bandung,, 6 Oktober 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Unjuk rasa seniman bersolidaritas untuk Palestina dan Lebanon di Bandung,, 6 Oktober 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Aksi jalan kaki sepanjang satu kilometer ini dimulai sekitar pukul 9 dari jalan simpang lima hingga monumen Dasasila Bandung, Jalan Palestina. Selama aksi di Monumen Dasasila, peserta aksi tidak melakukan orasi apa pun. Mereka hanya mengibarkan bendera, mengangkat poster boikot, hingga memamerkan boneka anak kecil yang berlumuran darah. Dari aksi ini hanya terdengar suara kerincingan yang dipasang di kaki salah seorang peserta aksi dengan irama “Free-free Palestine”.

Tidak hanya itu, dalam aksi diam ini banyak poster yang ditempel di monumen. Bendera Lebanon dan Palestina pun dikibarkan berbarengan di antara gedung yang dijadikan tempat Konferensi Asia Afrika itu.

Aktivis dan seniman mengibarkan bendera Palestina mengacungkan poster di monumen Asia Afrika, Bandung, 7 Oktober 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Aktivis dan seniman mengibarkan bendera Palestina mengacungkan poster di monumen Asia Afrika, Bandung, 7 Oktober 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Penggagas aksi Bandung Protest, Wanggi Hoed (36 tahun) menjelaskan, aksi ini merupakan salah satu bagian dari solidaritas seluruh dunia untuk menyuarakan genosida yang terjadi di Palestina dan Lebanon. 

Acara Art Solidarity ini, ujar Wanggi tujuannya ialah mengundang para seniman atau masyarakat umum untuk berekspresi terkait kejadian yang sekarang sedang terjadi di Palestina dan Lebanon. Banyak masyarakat sipil dibunuh, tak terkecuali anak-anak.

Aktivis dan seniman mengibarkan bendera Palestina mengacungkan poster di monumen Asia Afrika, Bandung, 7 Oktober 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Aktivis dan seniman mengibarkan bendera Palestina mengacungkan poster di monumen Asia Afrika, Bandung, 7 Oktober 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Lebih dari itu, ada alasan di balik aksi yang hanya diam saja. Wanggi menyebut gerakan ini merupakan bentuk kemuakan atas diamnya negara di Asia, bahkan negara Arab yang abai terhadap rakyat Palestina dan Lebanon. Tidak ada tindakan yang dilakukan banyak negara untuk menghentikan genosida.

“(Negara Asia dan Arab) masih mendiamkan kejahatan genosida ini. Aksi ini sebagai bentuk keprihatinan kami kepada rakyat Palestina dan Lebanon,” ujar seniman pantomim tersebut, kepada BandungBergerak.

Aktivis dan seniman mengibarkan bendera Palestina mengacungkan poster di monumen Asia Afrika, Bandung, 7 Oktober 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Aktivis dan seniman mengibarkan bendera Palestina mengacungkan poster di monumen Asia Afrika, Bandung, 7 Oktober 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Tidak hanya itu, Wanggi juga mengutuk keras tindakan represif aparat kepada peserta aksi yang berada di Eropa, seperti di Jerman, Inggris, atau Italia. “Aksi jalan kami tadi merupakan bentuk solidaritas kami kepada kawan kami yang mendapat tindak represif di luar sana,” lanjutnya.

Baca Juga: Membela Palestina di Jalan Asia Afrika
Aksi 100 Hari untuk Palestina di Bandung, Memaknai Dukungan Korea Utara
Tragedi Kemanusiaan Palestina Menggema di Konser Musik Flower City Fest 2024

Umat Islam dari berbagai organisasi membentang poster seruan boikot saat aksi unjuk rasa mengecam Israel yang terus menggempur Palestina dan kini Lebanon di Bandung, 6 Oktober 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Umat Islam dari berbagai organisasi membentang poster seruan boikot saat aksi unjuk rasa mengecam Israel yang terus menggempur Palestina dan kini Lebanon di Bandung, 6 Oktober 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Solidaritas Sampai Merdeka

Matahari sudah mencapai puncaknya. Peserta aksi masih bertahan di Monumen Dasasila. Bendera Palestina dan Lebanon masih berkibar tertiup angin kencang. Suhu cuaca di aplikasi gawai menunjukkan angka 30 derajat celcius.

Salah seorang peserta aksi mengangkat sebuah boneka anak kecil berlumuran darah. Kepalanya tidak ada. Peserta itu adalah Ridwan. Mahasiswa dari Telkom University semester akhir.

Alasan di balik dia mengikuti aksi ini ialah untuk merawat ingatan masyarakat Indonesia atas genosida yang sedang terjadi di Palestina dan Lebanon. Menurutnya, orang Indonesia cepat lupa karena sibuk dengan masalahnya sendiri-sendiri. 

Umat Islam dari berbagai organisasi membentang poster seruan boikot saat aksi unjuk rasa mengecam Israel yang terus menggempur Palestina dan kini Lebanon di Bandung, 6 Oktober 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Umat Islam dari berbagai organisasi membentang poster seruan boikot saat aksi unjuk rasa mengecam Israel yang terus menggempur Palestina dan kini Lebanon di Bandung, 6 Oktober 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Dia mengutip pernyataan Stalin tentang genosida. Ridwan mengatakan kematian satu atau dua orang adalah bencana. Sedangkan kematian ribuan orang adalah data. “Jadi kita harus ingatkan lagi agar masyarakat lebih sensitif sama isu ini (genosida Palestina),” tutur Ridwan.

Melansir dari AFP, Minggu 1 September 2024, data kematian rakyat Palestina selama satu tahun mencapai 40.789 jiwa. Sedangkan di Lebanon data terakhir yang dihimpun menunjukkan 1.640an orang tewas sejak Israel menyerang bulan September lalu.

Ridwan sendiri sudah sering melakukan aksi di Bandung. Sudah enggak terhitung, katanya. Bahkan, Ridwan juga pernah melakukan aksi di kota Melbourne, Australia saat sedang pertukaran pelajar. Dia sempat ikut serta memblokade kapal yang akan mengirim senjata ke Israel di sebuah pelabuhan.

Umat Islam dari berbagai organisasi membentang poster seruan boikot saat aksi unjuk rasa mengecam Israel yang terus menggempur Palestina dan kini Lebanon di Bandung, 6 Oktober 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Umat Islam dari berbagai organisasi membentang poster seruan boikot saat aksi unjuk rasa mengecam Israel yang terus menggempur Palestina dan kini Lebanon di Bandung, 6 Oktober 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

“Australi tuh emang enggak seterbuka Amerika yang ngirim senjata. Tapi Australi tuh ngirim senjata juga. Tapi diem-diem,” lanjutnya.

Menurut Wanggi aksi solidaritas yang dimulai sejak bulan Maret ini akan terus dilakukan sampai Palestina merdeka. “Tujuannya sampe Palestina Merdeka,” tegas Wanggi.

Tidak hanya itu, acara Bandung Protes Art Solidarity ini diadakan secara tiga hari berturut-turut dari tanggal 5-7 Oktober. Bahkan, aksi ini melibatkan sebuah kampung padat bernama Lio Genteng, di Kecamatan Astana Anyar, Kota Bandung dengan membuat mural di tembok gang warga.

Umat Islam dari berbagai organisasi membentang poster seruan boikot saat aksi unjuk rasa mengecam Israel yang terus menggempur Palestina dan kini Lebanon di Bandung, 6 Oktober 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Umat Islam dari berbagai organisasi membentang poster seruan boikot saat aksi unjuk rasa mengecam Israel yang terus menggempur Palestina dan kini Lebanon di Bandung, 6 Oktober 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Aksi dari Organisasi Islam

Sehari sebelumnya, umat Islam dari berbagai organisasi membentang poster seruan boikot saat aksi unjuk rasa mengecam Israel yang terus menggempur Palestina dan Lebanon, 6 Oktober 2024. Mereka juga mengajak masyarakat luas untuk memboikot semua produk di Indonesia yang terafiliasi dengan Israel.

Aksi ini dilakukan di depan Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika. Massa mengusung replika jenazah anak-anak yang menjadi korban kekejaman Israel.

*Kawan-kawan yang baik, silakan membaca tulisan-tulisan lain dari Yopi Muharam, atau artikel-artikel lain tentang Palestina

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//