• Narasi
  • Jelajah Timur 2024, Aksi Maraton untuk Mewujudkan Akses Air Bersih dan Kesetaraan Bagi Kawan-kawan Difabel di NTB dan NTT

Jelajah Timur 2024, Aksi Maraton untuk Mewujudkan Akses Air Bersih dan Kesetaraan Bagi Kawan-kawan Difabel di NTB dan NTT

Jelajah Timur 2024 merupakan kampanye penggalangan dana yang akan sepenuhnya disalurkan guna penyediaan akses air bersih di wilayah NTB dan NTT.

Arlette Suzy Setiawan

Departemen Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran (Unpad)

Jelajah Timur 2024, ultramarathon yang akan menempuh jarak 100 kilometer dari Sembalun ke Kuta Lombok 25-26 Oktober 2024. (Foto: Tangkapan Layar KitaBisa)

8 Oktober 2024


BandungBergerak.idAkses terhadap air bersih adalah hak dasar yang seharusnya dapat dinikmati oleh semua orang. Namun, di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT), banyak kawan-kawan difabel menghadapi kesulitan besar hanya untuk mendapatkan air bersih, sebuah kebutuhan yang mendasar. 

Di wilayah ini, tidak tersedianya air bersih di rumah atau desa memaksa kawan-kawan difabel, anak-anak, dan warga desa lainnya untuk mengantre berjam-jam atau bahkan harus membeli air dengan harga tinggi. Hambatan ini tidak hanya memperberat kehidupan sehari-hari mereka, tetapi juga mempersempit kesempatan mereka untuk menjalani hidup yang sehat dan berdaya.

Sebagaimana disampaikan oleh Baiq Hadijah, Ketua Forum Disabilitas Sarea yang merupakan mitra Plan Indonesia, dalam Water for Women Newsletter (Februari 2024), "Kami tidak ingin dikasihani, tapi beri kami kesempatan untuk setara." 

Dalam kondisi yang semakin diperburuk oleh perubahan iklim, seperti banjir, kekeringan, dan panas ekstrem, kawan-kawan difabel di NTB dan NTT menjadi salah satu kelompok yang paling terdampak dan tertinggal dalam hal akses air bersih dan sanitasi.

Meskipun masyarakat masih bisa mengakses sumber air, perjalanan untuk mendapatkannya sering kali panjang dan berbahaya. Mereka harus menempuh jarak yang jauh dengan sarana yang tidak memadai, menghabiskan waktu yang lama untuk mengantre, atau mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli air. Kondisi ini menyulitkan kehidupan sehari-hari, khususnya bagi kawan-kawan difabel, yang memerlukan lingkungan yang mendukung agar mereka dapat berfungsi secara setara di masyarakat.

Baca Juga: Manajemen Pengelolaan Air Bersih Kota Bandung masih Lemah
Jawa Barat Siaga Darurat Kekeringan, Krisis Air Bersih, dan Kebakaran Hutan
Krisis Air Bersih Menerjang Bandung Timur

Sebagai seorang akademisi yang memiliki kepedulian mendalam terhadap isu kesetaraan gender, saya, Arlette Suzy Setiawan, akan berpartisipasi dalam Jelajah Timur 2024, sebuah tantangan ultra marathon yang akan menempuh jarak 100 km dari Sembalun ke Kuta Lombok pada tanggal 25-26 Oktober 2024. Ini merupakan kali keempat saya bergabung dalam Jelajah Timur, sebagai bagian dari upaya berkelanjutan saya untuk mendukung mereka yang membutuhkan.

Kampanye ini bertujuan untuk mengumpulkan dana yang akan sepenuhnya disalurkan guna penyediaan akses air bersih di wilayah NTB dan NTT, tempat tantangan ini berlangsung. Semua hasil donasi dari kampanye ini akan digunakan untuk membantu penyediaan infrastruktur air bersih yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya kawan-kawan difabel yang menghadapi tantangan tambahan dalam kehidupan sehari-hari mereka. 

Saya mengajak semua orang untuk ikut serta dalam upaya ini, baik melalui dukungan moral maupun donasi. Setiap sumbangan akan membuat perbedaan besar bagi mereka yang berjuang setiap hari untuk mendapatkan air bersih. Anda dapat memberikan donasi melalui laman Kita Bisa.

Mari kita bersama-sama mewujudkan kesetaraan dan kesempatan yang lebih baik bagi saudara-saudara kita di NTB dan NTT, karena mereka tidak membutuhkan belas kasihan—mereka hanya menginginkan kesempatan untuk hidup setara.

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//