• Berita
  • PILGUB JABAR 2024: Janji-janji Para Paslon dalam Mengatasi Isu Kesehatan Mental dan Pengangguran Orang Muda Jawa Barat

PILGUB JABAR 2024: Janji-janji Para Paslon dalam Mengatasi Isu Kesehatan Mental dan Pengangguran Orang Muda Jawa Barat

Para paslon Pilgub Jabar 2024 menyodorkan janji memberikan solusi terkait kesehatan mental yang dihadapi orang-orang muda. Sejuta lebih lapangan kerja disiapkan.

Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat menyapa publik dalam debat perdana di Universitas Padjadjaran, Bandung, 11 November 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Penulis Awla Rajul16 November 2024


BandungBergerak.idEmpat paslon Pilgub Jabar 2024 saling beradu gagasan dalam debat perdana yang diselenggarakan KPU Jabar, Senin, 11 November 2024. Pengetahuan para kandidat diuji terkait tema “Membangun Jawa Barat Menuju Masyarakat Digital yang Sejahtera dan Berdaya Saing Global”.

Sesi pertama, keempat paslon menyampaikan visi-misi. Sesi kedua, pendalaman materi visi-misi dari calon Gubernur yang ditanggapi gagasanya oleh calon lain. Sesi kedua merupakan pendalaman materi visi-misi calon Wakil Gubernur. Lantas sesi selanjutnya merupakan sesi tanya jawab langsung antara calon Gubernur dan Wakil Gubernur.

Satu topik yang cukup menarik dalam debat perdana tersebut mengenai orang muda, di antaranya tentang mentalitas dan karakter generasi muda, serta upaya menurunkan tingkat pengangguran terbuka bagi rentang usia 15-19 tahun dan 20-24 tahun. Calon Wakil Gubernur nomor urut 01, Gitalis Dwi Natarina, ditanyai tentang program apa yang akan ia lakukan untuk mengatasi kesehatan mental bagi generasi Z.

Gita menyebut, sebagai paslon yang mengusung Pasangan Bahagia, tentu akan berupaya untuk membahagiakan seluruh pemuda di Jawa Barat dengan berbagai program. Finalis ajang dangdut ini akan membuat program layanan konseling digital, akademi kepemimpinan pemuda, dan membangun 27 gedung kreatif untuk pelaku seni. Upaya ini dilakukan agar anak muda bisa berkreasi dan aktif.

“Serta membahagiakan yang berikutnya adalah 5.000 lapangan olahraga. Karena dengan olahraga maka pemuda akan sehat dan bahagia,” ungkapnya.

Ronald Surapradja, calon Wakil Gubernur nomor urut 02, menanggapi, bahwa anak muda adalah generasi yang penuh dengan semangat dan harus menyalurkan energi itu pada hal-hal yang bermanfaat. Ia menyebut, pasangan Jeje-Ronald akan membangun creative youth space di semua daerah di Jawa Barat. Adanya sarana itu dinilai akan membuat pemuda tidak ada waktu untuk cemas dan overthinking.

“Kami juga akan menyediakan Sikoming, psikolog mingguan. Kami akan hadirkan psikolog datang setiap minggu ke setiap desa dan kelurahan, silakan konseling gratis. Sehat jiwa, raga, mental, spiritual. Tidak boleh ada anak muda Jawa Barat yang tidak sehat secara mental menuju Indonesia emas 2045. Kami yakin itu,” ungkap mantan presenter ini percaya diri.

Giliran Ilham Habibie, calon Wakil Gubernur nomor urut 03 yang mendapatkan kesempatan. Ia menyebut, bahwa masalah kesehatan mental pada generasi Z disebabkan beberapa hal, yaitu krisis identitas dan moral generasi muda, gangguan mental kena gadget, dan juga dampak terjadinya Covid-19 yang dinilai mengganggu perkembangan generasi Z. Selain itu juga disebabkan rendahnya Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) dan banyak generasi Z yang menganggur.

“Jadi kita mengusulkan akan membuat tiga program. Satu, Jabar Masagi. Itu sebetulnya lebih ke character building, kita mau menyelenggarakan banyak festival kreatif dan olahraga dan juga mendukung adanya Development Program untuk startup dan creativepreneur agar hal-hal yang terkait dengan startup dan enterpreneurship bisa kita dukung. Itu pasti membangun semangat,” ungkap anak mending presiden BJ Habibie ini.

Sementara Erwan Setiawan, calon Wakil Gubernur nomor urut 04, menjelaskan beberapa program yang akan dilakukan.  Ia dan Dedi Mulyadi akan melakukan penguatan nilai-nilai agama dan budi pekerti di keluarga, penguatan nilai budaya lokal dalam kurikulum sekolah.

“Sekolah integrasi karakter dalam kurikulum dan pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran Pendidikan guru dan yang relevan dan adaptif, literasi etika digital, penguatan budi pengerti dan agama di sekolah-sekolah, serta integrasi pendidikan karakter,” terangnya.

Usai jawaban-jawaban itu, Gita langsung menyimpulkan, salah satu yang utama untuk menghindari kesehatan mental adalah dengan olahraga yang menghasilkan hormone endorphin, yaitu hormon kebahagiaan.

“Jadi anak-anak muda harus sering-sering berolahraga. Makanya kami akan membuat 5.000 lapangan olahraga untuk pemuda di Jawa Barat. Tentunya kenapa kami akan membangun gedung 27 kreatif terpadu untuk seni musik dan pertunjukan dengan lima gedung berstandar internasional ini untuk memajukan generasi muda yang punya kreatif sehingga mereka tumbuh menjadi anak-anak yang sehat yang cerdas yang bahagia,” terangnya percaya diri.

Baca Juga: PILGUB JABAR 2024: Menanti Debat Publik yang Tidak Monoton dan Membosankan
PILGUB JABAR 2024: Akankah Pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan Mampu Merebut Simpati Massa Islam?
PILGUB JABAR 2024: Walhi Jabar Mendesak Calon Gubernur Serius Memperbaiki Krisis Lingkungan di Jawa Barat

Strategi para Paslon Pilgub Jabar 2024 Menurunkan Pengangguran

Calon Wakil Gubernur nomor urut 03, Ilham Habibie, ditanyai tentang apa strategi yang akan dilakukannya untuk menurunkan tingkat pengangguran terbuka bagi kelompok umur 15-19 tahun dan 20-24 tahun. Kedua kelompok usia ini yang tergolong ke dalam generasi Z menyumbang angka pengangguran terbuka yang tinggi di Jawa Barat.

Ilham Habibie menyebut, solusi untuk menurunkan pengangguran terbuka adalah dengan membangun ekonomi yang berdasarkan industri. Berkaca dari itu, pasangan Asih menawarkan program unggulan, yaitu satu desa satu industri yang berfokus pada hilirisasi hasil bumi dan laut.

“Kemudian kita juga sadar bahwasanya dalam 5 tahun mendatang susah sekali kita bisa menampung begitu banyak orang yang menganggur, sehingga kita terpaksa juga harus mengirim orang keluar. Tapi semuanya skilled labor, itu namanya Jabar Ngumbara, kirim ke negara-negara industri di mana mereka bisa bekerja dan mendapatkan nilai tambah yang besar,” ungkapnya.

Calon Wakil Gubenur nomor urut 04, Erwan Setiawan lantas memberikan tanggapan. Ia menilai Jawa Barat sudah punya banyak industri, tetapi penyerapan tenaga kerja dari Jawa Barat masih sedikit. Untuk menanggulangi persoalan ini dan menurunkan angka pengangguran terbuka, pihaknya akan membangun SMK yang terintegrasi langsung dengan lapangan kerja di industri.

“Kami pasangan Dermawan akan membangun SMK istimewa di sekitar industrI. Mereka nanti lulus dari SMK tersebut langsung bekerja di industri-industri yang ada di sekitarnya. Pengembangan lapangan kerja juga terus akan kita kembangkan, meningkatkan daya saing yang lebih tinggi, SDM anak-anak kita supaya mereka siap bersaing,” ungkapnya.

Adapun Calon Wakil Gubernur nomor urut 01, Gita menimpali, dengan mengusung tagline Bahagia, maka perlu ada upaya untuk membahagaiakan para buruh, petani, nelayan, dan pelaku UMKM. Ia pun berkomitmen untuk menciptakan lapangan kerja baru sebanyak satu juta.

“Program unggulan kami yang pertama adalah menciptakan satu juta lapangan lapangan kerja baru, yang kedua adalah kartu wirausaha prakerja, yang ketiga 50.000 peluang usaha baru untuk ibu-ibu, untuk janda, untuk siapa pun,” katanya.

Calon Wakil Gubernur nomor urut 02, Ronal Surapradja lantas melanjutkan, solusi untuk menuntaskan kemiskinan dan pengangguran di Jawa Barat adalah dengan menciptakan sekolah yang berbasis latihan kerja. Ia menyebut, pengangguran disebabkan tidak adanya keterampilan dan keahlian.

“Kami berdua akan bangun sekolah-sekolah berbasis latihan kerja di setiap daerah di Jawa Barat, sehingga ketika mereka lulus, mereka punya keahlian yang bisa diserap oleh pasar atau bahkan bisa menciptakan lapangan kerja sendiri. Kalau Neng Gita punya program satu juta lapangan pekerjaan, kami minimal 1,5 juta lapangan pekerjaan,” katanya percaya diri.

Ilham Habibie lantas menanggapi seluruh program dari setiap pasangan. Ia menegaskan, kunci untuk menyukseskan program-program itu dengan kolaborasi lintas sektor industri dan ekonomi yang bekerja sama dengan sektor pendidikan. Sektor pendidikan perlu kurikulum yang benar-benar dibutuhkan oleh industri dan ekonomi.

“Dengan cara kerja sama lintas itu, kita yakin bisa menciptakan Insya Allah tiga juta lapangan pekerjaan dalam lima tahun mendatang. Karena itu adalah wajib kita berikan kepada rakyat kita, begitu banyak orang yang nganggur di sini. Kita bisa asal kita ada kerja sama lintas sektor yang baik,” ungkapnya.

*Kawan-kawan yang baik silakan membaca tulisan lain Awla Rajul atau artikel-artikel Pilgub Jabar 2024

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//