• Berita
  • PILGUB JABAR 2024: Sama-sama Menjanjikan Akan Memfasilitasi Kawan-kawan Difabel dan Talenta Digital

PILGUB JABAR 2024: Sama-sama Menjanjikan Akan Memfasilitasi Kawan-kawan Difabel dan Talenta Digital

Semua pasangan calon mengklaim berpihak pada kawan-kawan difabel dan akan memajukan talenta-talenta digital Jawa Barat.

Debat Pilgub Jabar 2024. Para paslon memaparkan program-program untuk menggaet pemilih di Jawa Barat. (Foto: KPU Jabar)

Penulis Awla Rajul19 November 2024


BandungBergerak.idPendidikan inklusif dan talenta digital tidak lepas menjadi topik debat Pilgub Jabar 2024, Senin, 11 November 2024. Masing-masing calon diuji oleh para panelis terkait wawasannya terkait kawan-kawan difabel dan kelompok rentan lainnya, juga soal pemahaman mereka terkait isu-isu digital.

Calon Wakil Gubernur Ronal Surapradja saat mendapat giliran menjawab pertanyaan panelis soal peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan inklusi di Jawa Barat, menjawab bahwa pasangan nomor urut 02  mengusung tagline “Jabar untuk Semua”. Ia menjelaskan bahwa tagline tersebut artinya memberi perhatian khusus kepada kelompok difabel.

Ronal menyebut bahwa perbaikan yang paling penting bagi difabel adalah pembangunan infrastuktur dan aksesibilitas. Menurutnya, perlu dilakukan asesmen ke setiap bangunan di Jawa Barat untuk memastikan sudah sesuai dengan standar.

“Termasuk infrastruktur urusan sekolah, sekolahnya, bangunannya harus ramah untuk mereka, termasuk alat-alat peraganya harus ramah untuk mereka. Kaum disabilitas bukan kaum yang harus termarginalkan di Jawa Barat. Jeje dan Ronal sangat peduli, kami akan bela haknya karena Jabar untuk semua. Kaum disabilitas, kami akan berjuangkan hak anda sebaik-baiknya,” terangnya.

Calon Wakil Gubernur nomor urut 03 Ilham Habibie juga membeberkan program-programnya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan inklusif. Pihaknya akan merenovasi ruang kelas dan membangun ruang kelas baru di daerah terpencil di Jawa Barat. Pihaknya juga akan memberikan bantuan dan beasiswa prestasi bagi kelurga miskin, anak petani, nelayan, guru, buruh, ojol, dan hafizh Quran.

“Kemudian kita juga membantu tentunya pesantren-pesantren dengan adanya ruang kelas dan juga untuk kobongnya. Terakhir kita juga lihat bahwasanya ada keperluan untuk hal terkait dengan Iptek, jadi kita harus membantu sekolah-sekolah mempunyai laboratorium dan juga guru SMK dari industri harus kita update,” terangnya.

Calon Wakil Gubernur nomor urut 04 Erwan Setiawan menerangkan, sekolah inklusi adalah sekolah yang menyatukan anak-anak yang berkebutuhan khusus dan yang tidak tanpa memandang perbedaan mereka. Erwan akan mewujudkan konsep ini, namun dengan memastikan bahwa kompetensi guru-guru dan fasilitas sekolah yang ramah bagi difabel.

“Kita satukan yang berkebutuhan khusus tersebut dengan anak kita, tapi kita pun siapkan guru-guru bagi mereka di sekolah-sekolah tersebut. Dan kita pun membangun sekolah-sekolah yang lebih ramah terhadap disabilitas. Kita harus tidak membeda-bedakan hak dan kewajiban mereka dan mereka harus mendapatkan pendidikan yang setara dengan yang lain, jangan ada perbedaan,” ungkapnya.

Sementara satu-satunya calon perempuan, Calon Wakil Gubernur nomor urut 01 Gitalis mengatakan, untuk menciptakan pendidikan yang inklusif dan berkualitas, pihaknya akan membahagiakan para pendidik dengan menyediakan kartu pendidikan bahagia dan menyediakan beasiswa kepada penyandang difabel.

“Berikutnya adanya pembangunan unit baru untuk SLB, yang berikutnya kami akan menyediakan teknologi dan alat bantu belajar untuk inklusi SLB dan program peningkatan kualitas tenaga pendidik inklusi,” terangnya.

Lantas Ronal Surapradja menanggapi seluruh tanggapan pasang calon. Ia menegaskan bahwa kelompok difabel dan lainnya tidak ada perbedaan. Kelompok difabel juga memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan vokasi, sehingga mereka bisa mendapatkan keahlian dan keterampilan.

“Kami akan berikan itu. Kami juga akan berikan beasiswa kepada kaum diabilitas yang memiliki prestasi. Pintarlah, kami akan sekolahkan dan kami akan mewajibkan minimal dari kantor-kantor pemerintahan yang ada di Jawa Barat, kuota minimal 15 persen pegawainya adalah penyandang diabilitas. Saya kira itu adalah bentuk dari slogan kami Jabar untuk semua,” ungkapnya.

Baca Juga: PILGUB JABAR 2024: Ramai-ramai Membicarakan Budaya dan Kuliner Lokal
PILGUB JABAR 2024: Janji Calon Pemimpin untuk Menurunkan TBC dan Stunting
PILGUB JABAR 2024: Janji-janji Para Paslon dalam Mengatasi Isu Kesehatan Mental dan Pengangguran Orang Muda Jawa Barat

Janji-Janji Talenta Digital

Dalam debat perdana itu, talenta digital juga menjadi salah satu topik. Kesenjangan dan ketersediana SDM yang bertalenta digital merupakan salah satu hambatan bagi pemerintah menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Talenta digital adalah SDM yang memiliki kemampuan menguasai teknologi digital. Talenta digital dapat bekerja di berbagai bidang yang menggunakan teknologi digital, seperti programmer, digital marketing, digital development, advanced analytics, industry 4.0, dan cara baru bekerja lainnya.

Calon Gubernur nomor urut 04, Dedi Mulyadi, mendapatkan pertanyaan dari panelis, program apa yang akan ia lakukan untuk mengatasi kesenjangan antara permintaan dan ketersediaan talenta digital di Jawa Barat. Dedi menjelaskan, masyarakat Jawa Barat sudah banyak yang memiliki talenta digital, baik melalui proses pendidikan formal yang ditekuni, maupun yang memiliki bakat alamiah di bidang tersebut.

“Untuk itu ruang publiknya harus didorong dengan baik dan diarahkan pada hal-hal yang produktif. Lembaga-lembaga pendidikan, baik menengah, pendidikan tinggi harus dimasukkan kurikulum talent digital dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di sekolah. Karena talent digital bukan hanya pada aspek yang bersifat orang menekuni di bidang digital saja, tetapi sudah menyangkut aspek seluruh kehidupan masyarakat hari ini,” ungkapnya.

Calon Gubernur nomor urut 01, Acep Adang menyebut, berkaitan dengan peningkatan talenta digital, pihaknya menawarkan beberapa program. Seperti adanya kartu wirausaha muda untuk pelatihan keterampilan dan pengembangan digital.

“Kedua Akademi Digital, yaitu adalah sebuah perguruan tinggi yang mana perguruan tinggi ini lebih terpusatkan kepada khusus untuk peningkatan literasi dan kompetensi di bidang digital. Ketiga kita menyediakan 5.000 pelatihan sertifikasi digital sehingga mereka bisa bekerja secara maksimal di dalam berbagai kesempatan,” terangnya.

Calon Gubernur nomor urut 02, Jeje Wiradinata menerangkan, talenta digital dan pendidikan adalah satu kesatuan yang saling terkait. Ia menilai, membangun digitalisasi perlu selaras dengan pembangunan pendidikan. Pihaknya akan berkomitmen untuk menyelesaikan kedua persoalan ini sekaligus dengan beberapa program.

“Yang pertama tentang indeks pendidikan, tentu akan kita lakukan dengan baik. Yang kedua adalah kita akan dirikan beberapa SMK Kecamatan yang bekerja sama dengan pihak lain. Yang ketiga akan menuntaskan APK perguruan tinggi dengan memberikan beasiswa 10 juta untuk 100.000 orang. Digital itu akan jadi vokasi di SMA-SMK yang akan kita bangun nantinya,” terangnya.

Calon Gubernur nomor urut 03, Ahmad Syaikhu menjelaskan, di era sekarang, digital merupakan salah satu aspek yang tidak bisa dihindari. Sebab, semua anak sudah memegang gadget. Makanya, pihaknya akan melakukan beberapa hal, seperti memberikan pelatihan kepada anak-anak agar melek digital dan mampu memanfaatkannya untuk hal yang produktif.

“Yang kedua kami juga akan melaksanakan internet gratis di rumah ibadah agar lebih mudah memonitoring dari berbagai penyimpangan-penyimpangan, dan yang ketiga kami akan melakukan co-working space di berbagai kecamatan sehinga menjadi ajang bagi anak-anak muda untuk berkreasi,” ungkapnya.

Dedi Mulyadi lantas menanggapi seluruh jawaban dari seluruh calon Gubernur. Menurutnya, Talenta digital justru akan menjadi masalah ketika tidak ada produksi. Pihaknya pun menawarkan solusi dengan mengintegrasikan talenta digital ke dalam kurikulum SMK yang akan dibangun di seluruh Jawa Barat dengan daya tampung sebanyak 10.000 orang setiap tahunnya.

“Sehingga talent digital nanti bersatu dengan program pendidikan kelautan, kehutanan, peternakan, perikanan, pertanian, dan talent ini menjadi bagian untuk mengadvokasi, memasarkan seluruh produktivitas publik Jawa Barat. Yang pada akhirnya kita tidak kalah oleh negara lain yang mengirim barang-barang ilegal pada kita yang disebarkan melalui media digital,” katanya yakin.

*Kawan-kawan yang baik silakan membaca tulisan lain Awla Rajul atau artikel-artikel Pilgub Jabar 2024

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//