• Kolom
  • TELUSUR SEJARAH LEMBANG: Kuliner Legendaris Lembang

TELUSUR SEJARAH LEMBANG: Kuliner Legendaris Lembang

Lembang memiliki beberapa kuliner legendaris yang sudah berdiri sejak puluhan tahun dan memiliki ruang tersendiri di hati para penikmatnya.

Malia Nur Alifa

Pegiat sejarah, penulis buku, aktif di Telusur Pedestrian

Kesan dan pesan dari para artis dan orang ternama di beberapa pilar Rumah Makan Marantina, Lembang. (Foto: Koleksi Rumah Makan Marantina)

22 Maret 2025


BandungBergerak.id – Sebentar lagi kita akan memasuki libur Lebaran  2025 dan kawasan Lembang biasanya menjadi salah satu tempat favorit para pelancong untuk menghabiskan waktu liburan mereka. Tempat-tempat wisata dan kuliner di Lembang akan banyak diserbu pelancong pada saat musim liburan. Para pelancong biasanya akan memadati jalur-jalur menuju tempat wisata alam dan kekinian, serta akan memburu jajanan serta oleh-oleh untuk buah tangan.

Dibalik menjamurnya wisata kekinian dan kuliner kekinian, terselip beberapa kuliner legendaris yang sudah berdiri sejak puluhan tahun di Lembang yang tetap eksis dan memiliki ruang tersendiri di hati para penikmatnya. Berikut adalah beberapa wisata kuliner legendaris yang ada di kawasan Lembang dan sekitarnya yang bisa menjadi alternatif apabila para pembaca sekalian sedang melancong ke Lembang.

Baca Juga: TELUSUR SEJARAH LEMBANG: Kisah Kawasan Karmel #1
TELUSUR SEJARAH LEMBANG: Kisah Kawasan Karmel #2
TELUSUR SEJARAH LEMBANG: Kisah Kawasan Karmel #3

Rumah Makan Marantina

Rumah makan Klasik ini telah berdiri sejak tahun 80-an dan masih eksis sampai sekarang. Penikmat rumah makan ini tidak hanya para kalangan orang tua, namun para anak muda yang ingin merasakan nuansa rumah makan klasik tahun 80-an berserta menu-menu masakan Sunda ala rumahan bisa didapatkan di sini. Bahkan di dalam pilar rumah makan ini tertera pesan dan kesan para artis dan orang ternama yang pernah berkunjung dan terus menjadi pelanggan hingga kini.

Favorit saya apabila memesan menu di rumah makan klasik ini adalah satu porsi nasi merah beserta ikan impun goreng tepung yang menjadi andalan mereka ditemani aneka sambal ala rumahan yang sangat lezat dan lalap segar. Selain itu menu favorit lainnya adalah babat raweuy, ayam goreng, dan sayur asem. Jangan pernah takut dompet terkuras, karena harga menu di rumah makan klasik ini terbilang terjangkau.

Alamat dari rumah makan Marantina adalah Jalan Raya Lembng No. 234/276, Lembang. Patokannya tidak jauh dari pusat perbelanjaan Borma Lembang dan Polsek Lembang.

Rumah Makan Mandarin. (Foto: Koleksi Rumah Makan Mandarin)
Rumah Makan Mandarin. (Foto: Koleksi Rumah Makan Mandarin)

Rumah Makan Mandarin

Salah satu masakan warga keturunan Cina yang paling Legendaris selain Pulau Mas adalah Rumah makan Mandarin. Rumah makan ini telah berdiri sejak tahun 1972 dan masih tetap eksis sampai hari ini. Banyak para pelanggan rumah makan ini mengatakan bahwa menu andalan mereka adalah udang gulung ham, ayam nanking, gurame asam manis, serta masih banyak lagi menu-menu andalannya.

Restoran ini tidak pernah sepi, apalagi di akhir pekan. Namun untuk harga agak sedikit mahal, namun menurut saya dengan kelezatan dan porsinya yang besar itu semua sangat sebanding. Tak heran rumah makan ini mendapatkan rating cukup baik di Google. Alamat dari rumah makan Mandarin ini adalah jalan Raya Lembang No. 249, untuk patokan restoran ini tidak jauh dari kantor pos Lembang.

Cuanki Mang Amin di Utara Mesjid Raya Lembang. (Foto: Budi Mulyawan)
Cuanki Mang Amin di Utara Mesjid Raya Lembang. (Foto: Budi Mulyawan)

Cuanki Mang Amin

Untuk penikmat cuanki mungkin sudah tak asing dengan cuanki Serayu di kota Bandung, namun cuanki yang paling terkenal enak dan murah di Lembang adalah cuanki Mang Amin. Cukup dengan merogoh kocek Rp 15 ribu saja kita akan mendapatkan satu porsi cuanki spesial dengan ukuran besar.

Bukan hanya murah dan besar porsinya, cuanki Mang Amin ini juga sangat lezat. Tak heran Mang Amin yang berjualan di  halaman rumahnya yang tidak jauh dari mesjid Raya Lembang (di bagian utaranya) selalu kewalahan saking banyaknya pembeli yang datang.

Mang Amin telah berjualan sejak tahun 90-an dan cita rasa cuankinya masih tetap sama. Tak heran jika ia mendapatkan ulasan-ulasan yang baik di Google dan mendapatkan rating 5.

Warung nasi Melati, Lembang. (Foto: Priyanto)
Warung nasi Melati, Lembang. (Foto: Priyanto)

Warung Nasi dan Bakso Melati

Cabang kedua dari warung nasi ini berada di jalan Grand Hotel Lembang No. 5, tidak jauh dari Puskesmas Lembang. Namun sebetulnya warung nasi ini pertama berdiri sejak tahun 80-an oleh seorang bapak bernama Hidayat. Ia membuka warung nasi tepat di samping selatan Pasar Panorama Lembang, yang menjadi rumah makan pertamanya.

Berbeda dengan bakso Sri Rejeki yang pernah saya bahas sebelumnya, kuliner Bakso dari Rumah Makan Melati ini adalah bakso gepeng dengan kuah beningnya. Kudapan ini sangat populer di Lembang sejak tahun 80-an, bahkan sampai sekarang masih banyak penggemarnya.

Selain Bakso gepengnya yang lezat, rumah makan ini terkenal dengan aneka masakan rumahan yang murah meriah. Dan yang menjadi favorit saya adalah soto Bandungnya yang “ngaldu” sekali.

Tahu Tauhid Cijeruk, Lembang. (Foto: Suyandi)
Tahu Tauhid Cijeruk, Lembang. (Foto: Suyandi)

Tahu Tauhid Lembang

Pabrik tahu ini berdiri sejak 1985 di kawasan Cijeruk, Lembang, dengan menempati bangunan sangat sederhana  milik keluarga Alm. Bapak Oteng Junaedi. Bapak Oteng berjualan tahu skala kecil pada awalnya, dan ia menjualnya ke Pasar Panorama Lembang. Karena rasa tahunya enak, mulailah banyak pelanggan yang membeli. Para pelanggan pun semakin banyak, bahkan dari luar kota pun ikut mengantre untuk membeli tahu olahan Bapak Oteng. Karena dirasa cukup membawa berkah, maka Bapak Oteng menamai produk tahunya dengan nama “Tahu Tauhid”.

Sekarang Tahu Tauhid telah memiliki dua cabang yang dikelola oleh anak turun Alm. Bapak Oteng. Buah dari sebuah kesabaran dan komitmen akan cita rasa, membuat Tahu Tauhid hingga kini masih menjadi tempat berburu oleh-oleh. Bahkan ada yang mengatakan, kurang rasanya apabila ke Lembang tidak membawa oleh-oleh tahu Tauhid. Alamat tahu Tauhid adalah Jalan Cijeruk No. 113 Lembang dan Jalan Maribaya No. 20 Lembang.  

Toko es mambo/lilin Cijeruk, Lembang. (Foto: Deny Thio)
Toko es mambo/lilin Cijeruk, Lembang. (Foto: Deny Thio)

Es Mambo/Lilin Lembang

Tidak jauh dari pabrik Tahu Tauhid di Cijeruk Lembang, terdapat 3 buah toko yang menjual es mambo dengan rasa yang sangat bervariasi. Toko pertama adalah es mambo Jalan Cijeruk No. 19a, toko ke dua adalah Jalan Cijeruk No. 19b dan toko ke tiga adalah Jalan Cijeruk No. 11. Ketiga toko tersebut sama-sama menjual es mambo/lilin namun dengan cita rasa yang berbeda dan patut dicoba ketiganya.

Es mambo atau es lilin mulai populer di tahun 1950-an di Bandung. Dahulu dijual menggunakan termos es dan dijajakan ke rumah-rumah warga bahkan sering kita temui di warung-warung tradisional. Pada perkembangannya di tahun 1990-an varian dan kemasan es mambo semakin banyak karena bersaing dengan es krim lainnya.

Di Lembang ke tiga toko es mambo dan es lilin ini berdiri sejak tahun 1990-an oleh keluarga peranakan Tionghoa dan masih sangat eksis hingga sekarang sebagai kuliner yang wajib dicoba apabila bertandang ke Lembang.

*

Itulah 6 kuliner legendaris yang saya rekomendasikan, selain rasanya yang tetap terjaga, ke enam kuliner ini mampu bertahan hingga kini di tengah derasnya serbuan kuliner kekinian dan serbuan coffeshop di Lembang. Selamat mencoba.

*Kawan-kawan dapat membaca artikel-artikel lain Malia Nur Alifa, atau tulisan-tulisan lain tentang Sejarah Lembang

Editor: Ahmad Fikri

COMMENTS

//