UTBK Selesai Digelar, SMUP Unpad Masih Dibuka
Di tengah kelancaran pelaksanaan UTBK di Unpad, muncul temuan yang cukup serius. Salah satu terduga joki ujian dijadwalkan mengikuti UTBK.
Penulis Iman Herdiana6 Mei 2025
BandungBergerak.id - Universitas Padjadjaran (Unpad) telah menyelesaikan pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025 yang berlangsung dari 23 hingga 30 April dan dilanjutkan pada 2 hingga 4 Mei 2025 di Kampus Jatinangor. Dalam pelaksanaannya, panitia mencatat partisipasi yang tinggi dan kelancaran teknis di hampir seluruh sesi ujian, meskipun beberapa pelanggaran tetap ditemukan, termasuk satu kasus joki yang menjadi perhatian serius.
Koordinator Pelaksana Pusat UTBK Unpad Inu Isnaeni Sidiq melaporkan, pelaksanaan UTBK di Unpad berlangsung dalam 19 sesi. “Kalau dilihat dari persentase rata-rata kehadiran peserta itu ada di angka 97 persen. Yang tidak hadir dari 11 hari pelaksanaan ujian itu total ada 362 peserta dari 11.927 peserta. Secara keseluruhan Alhamdulillah pelaksanaan UTBK di Unpad berjalan dengan sangat baik dan lancar,” ujar Inu, dalam keterangan resmi.
Meskipun berjalan baik, pelaksanaan UTBK tahun ini tetap diwarnai oleh sejumlah pelanggaran. Menurut Inu, pelanggaran yang terjadi mencakup keterlambatan peserta dan kelengkapan dokumen yang kurang. Namun demikian, jumlah pelanggaran menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini, kata Inu, merupakan hasil dari langkah antisipatif yang dilakukan panitia, seperti pengiriman pesan pengingat melalui WhatsApp kepada seluruh peserta pada hari sebelum ujian.
“Peserta yang terlambat tidak bisa ikut ujian karena memang kelalaian yang bersangkutan, karena sebetulnya kita sudah mengingatkan melalui pesan WhatsApp sejak H-1 ujian. Untuk sisanya itu sifatnya pelanggaran administratif, tetapi karena semuanya bisa kami konfirmasi ke pihak terkait jadi kami nyatakan bisa untuk mengikuti ujian,” jelasnya.
Usai penyelenggaraan UTBK-SNBT, Inu mengimbau peserta untuk tetap waspada terhadap berbagai informasi yang beredar dari pihak-pihak tidak bertanggung jawab. Ia menegaskan bahwa tidak ada pihak mana pun yang dapat menjamin kelulusan peserta ke perguruan tinggi negeri tertentu. Ia juga meminta peserta untuk selalu mengikuti informasi resmi, baik dari laman Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) maupun dari laman masing-masing perguruan tinggi negeri, khususnya Universitas Padjadjaran.
Inu turut mengingatkan bahwa jalur Seleksi Masuk Universitas Padjadjaran (SMUP) masih dibuka. “Untuk teman-teman jangan khawatir karena SMUP Unpad masih dibuka sehingga masih banyak peluang teman-teman untuk bisa daftar ke pilihan-pilihan yang di Unpad,” ujarnya.
Pendaftaran untuk jalur Minat dan Bakat dibuka hingga 31 Mei, untuk skema Ujian SMUP hingga 4 Juni, dan untuk skema UTBK dan Rapor hingga 12 Juni 2025. Informasi lengkap dapat diakses melalui laman smup.unpad.ac.id.
Dengan masih terbukanya jalur SMUP, Unpad memberi ruang kepada calon mahasiswa untuk tetap mengejar kesempatan masuk melalui jalur mandiri yang sah.
Baca Juga: Layanan Kesehatan Ramah Lingkungan Semakin Mendesak Diterapkan
ITB Terima 1.911 Mahasiswa Baru Jalur Prestasi SNBP 2025
Kasus Joki
Namun di tengah kelancaran pelaksanaan UTBK di Unpad, muncul temuan yang cukup serius. Salah satu terduga joki ujian, berinisial KD, diketahui dijadwalkan mengikuti UTBK di Unpad sebagai pengganti dua peserta lain. Meski akhirnya KD tidak hadir pada dua sesi yang dijadwalkan, data dan fotonya sempat terdeteksi dalam sistem.
Koordinator Teknologi Informasi dan Komunikasi Pusat UTBK Unpad Rafly menjelaskan, informasi awal soal joki berasal dari panitia pusat SNPMB yang meminta Unpad menelusuri data peserta tertentu.
“Kami memperoleh informasi dari panitia SNPMB pusat, diminta menelusuri adakah data nomor peserta dan foto tertentu di data peserta Pusat UTBK Unpad. Setelah dicek, nomor peserta tersebut ada dan menggunakan foto yang mirip dengan KD, bedanya peserta ini menggunakan jilbab,” ujar Rafly.
KD dijadwalkan menggantikan dua peserta: JAM pada sesi siang tanggal 24 April, dan FABW pada sesi siang tanggal 30 April. Namun, berdasarkan absensi, KD tidak hadir pada kedua sesi tersebut. Rafly menambahkan bahwa temuan ini telah dilaporkan ke panitia pusat.
“Baik untuk peserta JAM maupun FABW, KD ini menjadi joki mengerjakan UTBK untuk pilihan prodi Kedokteran di salah satu perguruan tinggi negeri di Jawa Tengah. Kedua peserta itu hanya mengisi satu pilihan prodi saja, meskipun diperbolehkan memilih 4 pilihan prodi,” jelasnya.
Temuan tersebut menggarisbawahi pentingnya pengawasan ketat terhadap integritas pelaksanaan UTBK. Meski KD tidak sampai mengikuti ujian di Unpad, indikasi percaloan dan penyalahgunaan identitas menunjukkan bahwa potensi pelanggaran berat seperti praktik joki masih menjadi tantangan tersendiri dalam proses seleksi nasional.
*Kawan-kawan yang baik bisa membaca artikel tentang Kampus dalam tautan berikut