RESENSI BUKU: Belajar dari Negeri di Ujung Tanduk
Novel Negeri di Ujung Tanduk karya Tere Liye bercerita tentang pentingnya keadilan dan integritas. Relevan dengan kondisi sosial-politik saat ini.
Penulis Tsabita Zhahrina Dini13 Juli 2025
BandungBergerak.id – Negeri di Ujung Tanduk adalah novel yang cukup menggugah, tidak hanya dari segi cerita, tetapi juga pesan moral yang disampaikan. Buku ini mengisahkan perjalanan Thomas, seorang konsultan keuangan, yang terjebak dalam dunia politik penuh korupsi dan permainan kekuasaan. Dengan alur cerita yang penuh ketegangan dan karakter-karakter yang mendalam, Tere Liye berhasil mengangkat isu-isu tentang integritas, keadilan, dan bagaimana seseorang bisa bertahan di tengah dunia yang penuh ketidakpastian.
Cerita dimulai dengan Thomas yang awalnya hanya bertugas membantu seorang calon presiden yang dianggap bersih dan ingin membawa perubahan. Namun, apa yang tampak mudah ternyata jauh lebih rumit dan penuh rintangan. Thomas menghadapi banyak ancaman, baik fisik maupun moral, yang memaksanya untuk terus mempertanyakan apa yang sebenarnya bisa ia percayai dalam dunia yang dipenuhi kebohongan dan pengkhianatan.
Salah satu kekuatan novel ini adalah cara Tere Liye menggambarkan karakter-karakter utamanya. Thomas digambarkan sebagai sosok yang berprinsip dan tak mudah menyerah. Begitu juga dengan Maggie, yang selalu setia mendukungnya, serta JD yang penuh idealisme. Ketiga karakter ini membuat cerita menjadi lebih hidup dan bisa menghubungkan pembaca dengan perjuangan mereka. Namun, ada kalanya karakter-karakter ini terasa terlalu ideal, bahkan terkesan sempurna. Mereka selalu tahu apa yang harus dilakukan dalam situasi sulit, dan hal ini bisa membuat pembaca merasa bahwa karakter-karakter ini kurang berkembang atau kurang realistis.
Baca Juga: RESENSI BUKU: Perjalanan Spiritual Sang Peziarah dalam Menemukan Jati Diri
RESENSI BUKU: Surga yang Tak Dirindukan 1, Potret Seorang Istri yang Dimadu
RESENSI BUKU: Sepertinya Selama Ini Saya Keliru Memandang Duka
Mengajak Berpikir Kritis
Gaya penulisan Tere Liye yang mendalam membuat setiap adegan terasa begitu nyata. Pembaca bisa merasakan ketegangan dan konflik yang dihadapi oleh para tokoh. Namun, terkadang penulis terlalu fokus pada detail, yang membuat beberapa bagian terasa agak lambat. Bagi pembaca yang lebih suka alur cerita yang cepat, bagian-bagian tertentu bisa terasa terlalu panjang dan sedikit mengganggu ritme cerita.
Pesan besar yang disampaikan dalam novel ini tentang pentingnya keadilan dan integritas tentu sangat relevan dengan kondisi sosial-politik yang ada. Namun, ada kalanya pesan tersebut disampaikan terlalu langsung dan terang-terangan, sehingga tidak memberi ruang bagi pembaca untuk merenung lebih dalam. Beberapa pembaca mungkin merasa bahwa cara Tere Liye mengkritik sistem terkadang agak terlalu jelas, yang sedikit mengurangi kekuatan emosional dan intelektual dari cerita.
Namun, Negeri di Ujung Tanduk masih menjadi novel yang menarik untuk dibaca. Novel ini berhasil memberikan pelajaran tentang pentingnya menahan diri dan keberanian untuk menghadapi ketidakadilan, meskipun ada beberapa bagian yang terasa lambat dan karakternya terlalu sempurna. Tere Liye membuat cerita yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajak kita untuk berpikir lebih kritis tentang apa yang kita lihat dan lakukan di sekitar kita.
*Kawan-kawan dapat mengikuti kabar terkini dari BandungBergerak dengan bergabung di Saluran WhatsApp bit.ly/ChannelBB