PROFIL PHOTO’S SPEAK: Kawah Tempa Jurnalis Foto Bandung
Dibentuk pada 16 November 2011, Photo's Speak mewadahi minat para mahasiswa UIN SGD Bandung pada fotografi jurnalistik. Kiprah anggota dan alumninya tak kecil.
Penulis Awla Rajul11 November 2021
BandungBergerak.id - Pada 16 November 2011, beberapa orang mahasiswa Jurnalistik Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung dan satu orang mahasiswa Aqidah Filsafat kampus yang sama bersepakat membentuk Photo’s Speak. Berawal dari ide iseng yang muncul di tengah pendakian sebuah gunung, komunitas fotografi jurnalistik ini terus berkembang dengan deretan anggota dan alumni yang menorehkan banyak dampak serta pencapaian.
Jurnalis foto freelance Bukbisj Candra Ismeth Bey bercerita bahwa pendirian Photo’s Speak berawal dari keresahan para mahasiswa. Mereka memprotes pengelola kampus yang ketika itu menebangi pohon semata karena tidak sesuai dengan rencana pengembangan kampus.
“Di situ tuh anak-anak mulai melakukan aksi. Setelah itu barulah Photo’s Speak mulai ada benih-benih, di situ. Awalnya cuman wacana dari main, terus (terbentuk) gara-gara kita melakukan aksi itu. Kebetulan angkatan teman-teman saya itu, yang teman nongkrong, teman main, hampir semuanya (berminat) ke fotografi,” cerita Bukbisj, akrab disapa Mbip, dalam wawancara melalui Zoom Meeting, Selasa (2/11/2021).
Selain dirinya, Mbip menyebut beberapa nama mahasiswa yang terlibat dalam pendirian komunitas Photo’s Speak. Di antaranya Yoga, Arif Danun, Fajri, Dadang, dan Ayat.
Selain suara protes terhadap penebangan pohon-pohon di kampus, pendirian Photo’s Speak juga didorong oleh keresahan akademik para mahasiswa. Waktu itu tidak ada dosen praktisi yang mengajarkan fotografi jurnalistik. Dosen yang ada hanya sampai pada tataran teoritis. Para perintis khawatir, jika tidak ada alternatif, nantinya bukan hanya mereka saja yang tidak mendapatkan ilmu tentang fotografi jurnalistik, melainkan juga adik-adik tingkat.
Meski merupakan komunitas fotografi di kampus UIN SGD Bandung, dan menginduk Himpunan Mahasiswa (HIMA) Jurnalistik, Photo’s Speak menerima anggota dari jurusan mana pun yang senang menggeluti fotografi jurnalistik.
Di bulan-bulan pertamanya, para perintis Photo’s Speak berupaya menarik peminat dan kepercayaan dari adik-adik kelasnya dengan menggelar pameran foto di Taman Rektorat. Semua kerja, mulai dari pengumpulan foto, kurasi foto, hingga penyiapan properti pameran, dilakukan secara mandiri. Dari situlah tumbuh kepercayaan dan keseriusan.
Alumnus pertama Jurnalistik UIN SGD Bandung yang menjadi jurnalis foto, Irfan Al-Faritsi, melihat munculnya semangat dalam Photo’s Speak. Ia pun menyediakan diri untuk mendampingi perkembangannya.
Oleh seniornya, para anggota komunitas Photo’s Speak mulai dikenalkan dengan jurnalis-jurnalis foto lapangan. Sesekali para jurnalis foto itu juga diundang ke kampus untuk membagikan pengalamannya. Begitulah keterampilan dan kemampuan para anggota komunitas fotografi jurnalistik ini semakin terasah. Beberapa dari mereka mulai magang di media-media di Bandung.
“Waktu itulah (Photo’s Speak) nyumbang juga anak-anak magang di wilayah Bandung. Lumayan banyak juga angotanya yang bertebaran magang di media-media,” ujar Irfan.
Sebelum memiliki situs web foto dan akun Instagram sebagai wadah karya-karya anggotanya, Photo’s Speak menggunakan grup Facebook. Di sanalah karya foto para anggota ditampilkan, lalu didiskusikan. Ada iklim yang sangat kompetitif untuk bisa mendapatkan hasil foto terbaik.
Untuk Anggota, untuk Umum
Menjadi wadah bagi mahasiswa Jurnalistik dan jurusan-jurusan lain di UIN SGD Bandung yang berminat belajar dan mendalami foto jurnalistik, Photo’s Speak mengadakan kegiatan rutin untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan para anggotanya. Ada yang hanya diikuti oleh para anggota, ada yang dibuka untuk umum.
“Karena fokus di foto jurnalistik, kita sama-sama berdiskusi tentang foto jurnalistik. Ada yang namanya Ngopi atau Ngobrol Fotografi yang membahas diskusi dan berdebat tentang foto masing-masing (anggota), atau pun foto karya yang lain,” kata Robby Fathan, yang saat ini menjabat Ketua Photo’s Speak, dalam wawancara via pesan WhatsApp, Kamis (4/11/2021).
Ada beberapa agenda rutin lain yang digelar khusus bagi kalangan internal Photo’s Speak, seperti Foto Walk, Pajang Karya (pameran foto bagi anggota baru), serta pengisian rutin situs web www.photosspeak.net. Pengisian web dengan karya foto ini wajib hukumnya bagi para anggota karena bidang yang mereka tekuni adalah foto jurnalistik yang sejak awal diniatkan bisa diakses dan diambil manfaatnya oleh publik.
Bagi masyarakat umum, Photo’s Speak memiliki agenda rutin Photo’s Speak Talk. Jurnalis foto profesional diundang sebagai narasumber yang membahas suatu tema fotografi. Warga juga bisa menikmati pameran foto akbar yang menampilkan karya-karya foto para anggota Photo’s Speak.
Baca Juga: PROFIL MATABUMI: Dari Kumpul Alumni ke Penjelajahan Bumi
PROFIL SRIKANDI PASUNDAN: Wadah Aspirasi dan Aksi Transpuan
PROFIL WALHI JAWA BARAT: untuk Kerja-Kerja Penyelamatan Lingkungan
Prestasi dan Kebanggan
Genap berumur 10 tahun, komunitas Photo’s Speak telah melahirkan banyak jurnalis foto andal. Tidak sedikit jurnalis foto yang meliput di Bandung saat ini merupakan alumni komunitas ini. Bukan hanya berprestasi, mereka juga memberikan dampak bagi publik. Robby Fathan menyebut beberapa nama, di antaranya Arif Danun, Djuli Pamungkas, Bukbis Tjoudy Badai, dan Irfan Al-Faritsi.
Riziq Abdul Malik, salah seorang anggota Photo’s Speak, mengaku memilih bergabung dengan komunitas ini karena kesenangannya memotret, terutama foto jurnalistik. Di sini, ia memperoleh wawasan, relasi, dan wadah bertukar pikiran.
Belum lama ini Riziq mengukir prestasi dalam lomba foto jurnalistik yang diadakan oleh Persma Suara Ekonomi Universitas Pancasila. Namun, jalannya tidak berujung di sana. Riziq ingin terus mendalami foto jurnalistik dan salah satu keinginannya besarnya adalah menjadi seorang pameris.
“Masih banyak hal yang belum saya tahu, seperti bagaimana caranya jadi seorang pameris,” ucapnya.