• Berita
  • Gedung BPI ITB Dinominasikan Mendapat Anugerah Cagar Budaya Kota Bandung

Gedung BPI ITB Dinominasikan Mendapat Anugerah Cagar Budaya Kota Bandung

Gedung Balai Pertemuan Ilmiah (BPI) ITB yang berdiri anggun di Jalan Surapati masuk nominasi karena dinilai dirawat dan dilestarikan dengan baik.

Gedung Balai Pertemuan Ilmiah Institut Teknologi Bandung BPI ITB masuk nominasi penerima Anugerah Cagar Budaya Kota Bandung tahun 2021. (Dok. ITB)

Penulis Iman Herdiana11 November 2021


BandungBergerak.idGedung Balai Pertemuan Ilmiah (BPI) Institut Teknologi Bandung (ITB) masuk nominasi penerima Anugerah Cagar Budaya Kota Bandung tahun 2021 kategori bangunan umum dari Pemerintah Kota Bandung. Gedung ini dibangun pada November 1953 oleh arsitek asal Austria, Ir. Albertus Wilhelm Gmelig Meyling.

Gedung yang berdiri anggun di Jalan Surapati itu masuk nominasi karena dinilai dirawat dan dilestarikan dengan baik, sehingga keberadaanya masih ada hingga saat ini, kata Ketua Dewan Juri Anugerah Cagar Budaya Kota Bandung Tahun 2021, Aji Bimarsono, saat melakukan peninjauan Gedung BPI ITB, Kamis (11/11/2021) pagi.

"Pada kunjungan lapangan ini, kami ingin menggali lebih banyak kira-kira sejarah bangunan ini dan pemanfaatannya selama ini, dan mungkin suka-duka dalam memanfaatkan dan melestarikan bangunan ini, dan harapan ke depannya seperti apa," ujar Aji Bimarsono, seperti dikutip dari laman resmi ITB, Kamis (11/11/2021).

Selain Aji, pada kunjungan tersebut juga dihadiri oleh Kasi Cagar Budaya dan Permuseuman, Disbudpar Kota Bandung, Rina Oesman, Dr. Eng. Arif Sarwo Wibowo (Dosen Arsitektur ITB) dan anggota dewan juri lainnya dari Komunitas Aleut.

Kunjungan diterima oleh Sekretaris Senat Akademik ITB, Wawan Dhewanto, Wakil Direktur Sarana Prasarana ITB Allis Nurdini, Kepala Seksi Bangunan, Jalan/Jembatan, Lanskap, Tanah/Kebun di Direktorat Sarana Prasarana ITB, Agus Suyatno.

Rina Oesman mengatakan, Pemkot Bandung sejak 2017 rutin memberikan anugerah cagar budaya sebagai bentuk apresiasi. Melalui penganugerahan tersebut, Pemkot ingin memberikan aspresiasi dan penghargaan kepada pihak-pihak baik pemilik maupun pengelola yang telah memelihara dan melestarikan aset-aset dengan cukup baik dan bentuknya melalui anugerah ini.

Baca Juga: Sahabat Heritage Indonesia: Mencintai Cagar Budaya dengan Berkomunitas
Nasib Empat Pasang Bangunan Kembar di Bandung

Sejarah Gedung BPI ITB

Gedung BPI ITB dibangun oleh arsitek Albertus Wilhelm Gmelig Meyling dari Ingenieursbureau Ingenegeren-Vrijburd (IBIV) NV Bandung, pada November 1953. Bangunan ini selesai dibangun Februari 1955 dan diresmikan penggunaannya pada 7 April 1956 hingga sekarang.

“Pada 2000-an terjadi perubahan fungsi. Pada awalnya gedung mendukung perkuliahan. Namun sejak ITB jadi BHMN ditetapkan fungsi sebagai tempat kegiatan Majelis Wali Amanat (MWA), Senat Akademik, pengukuhan guru besar, kegiatan orasi ilmiah, dan kegiatan senat akademik lainnya,” ujar Allis.

Keberadaan Gedung BPI, lanjut Allis, masih dipertahankan ke-heritage-annya, misalnya struktur bangunan, arsitektural, dan dari sisi warna cat sehingga terkesan masih bernuansa vintage. Akan tetapi ada beberapa elemen yang ditambahkan seperti toilet yang lebih besar, akustik ruangan karena dipakai rapat-pertemuan. Namun modifikasi tersebut tetap menghormati keasrian Gedung BPI.

Allis menuturkan, sampai sejauh ini gedung tersebut tahan terhadap gempa bumi. Menurutnya, bangunan lama cenderung lebih stabil terhadap gempa.

“Kehandalan struktur bangunan teruji dari beberapa benca alam yang terjadi,” ujarnya.

Wawan Dhewanto berharap perhatian lebih lanjut dari Pemkot Bandung, karena ITB punya beberapa bangunan bersejarah lain seperti Aula Barat-Aula Timur, Villa Merah, Bosscha, dan BPI. Di satu sisi, ITB ingin memaksimalkan fungsinya namun di sisi lain ingin mempertahankan nilai bangunan bersejarah.

“Jadi kita ingin memaksimalkan fungsi tanpa mengurangi nilai sejarahnya,” jelasnya.

Perlu diketahui, Kota Bandung memiliki banyak bangunan cagar budaya. Berdasarkan data dari pecinta sejarah Kota Bandung, Komunitas Aleut, setidaknya terdapat 1.700 bangunan cagar budaya di Kota Bandung. Sekitar 200 jumlahnya masuk dalam kategori bangunan cagar budaya kelas A dan 6 di antaranya masuk dalam kategori bangunan cagar budaya nasional.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//