Unpar Memulai PTM Terbatas, ITB Intensifkan Kuliah Luring Mulai Semester Depan
PTM Terbatas di Unpar dan ITB berlangsung dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Penulis Iman Herdiana16 November 2021
BandungBergerak.id - Setelah lama menggelar perkuliahan daring (online) karena pandemi Covid-19, Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) secara resmi menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas untuk 27 kelas, Senin (15/11/2021). Unpar juga menyiapkan buku saku Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) bagi mahasiswa yang terdaftar dalam peserta kuliah luring tersebut.
Unpar mengatur sejumlah ketentuan umum bagi mahasiswa peserta PTM terbatas sesuai dengan protokol kesehatan dalam penanganan pandemi Covid-19. Satuan Tugas Unpar Fights Covid-19 (Satgas UFC-19) turut memantau PTM terbatas yang bakal berlangsung hingga akhir Semester Ganjil Tahun Akademik 2021/2022 ini.
Wakil Rektor Bidang Akademik Unpar Tri Basuki Joewono menuturkan, pada prinsipnya dosen dan mahasiswa yang boleh terlibat adalah mereka yang sudah mengikuti atau mendapatkan vaksin lengkap, dalam keadaan sehat, dan bersedia beradaptasi dengan perubahan yang baru.
Semua kegiatan PTM terbatas akan dipusatkan di Gedung Pusat Pembelajaran Arntz-Geise (PPAG) Unpar. Lantai-lantai yang digunakan sudah ditetapkan. Bila tidak berkepentingan, dilarang masuk area lain selain PPAG dan ruang kelas. Semua dilakukan di satu tempat, di PPAG.
Diputuskannya kegiatan PTM terbatas di satu gedung karena Unpar harus memantau semua mahasiswa, petugas, dan dosen dalam satu tempat. Kontrol mahasiswa selama di PPAG akan diawasi oleh Satgas Covid-19.
“Jadi nanti Anda (mahasiswa) boleh di kampus dengan waktu terbatas sesuai dengan jadwal. Setelah selesai kuliah tidak bisa berada di kampus kalau tidak ada jadwal kuliah. Masuk dan keluar kampus sudah ditentukan, waktu di kampus pun sudah ditetapkan, di luar itu tidak boleh,” tuturnya, seperti dikutip dari laman resmi Unpar.
Tri Basuki pun mengungkapkan, metode pembelajaran selama PTM terbatas yang digunakan adalah hybrid learning. Yakni menggabungkan pembelajaran tatap muka, maya, dan pembelajaran daring dengan LMS (Learning Management System).
Hybrid class Unpar merupakan kelas yang dibuka bagi mahasiswa yang ingin melakukan pembelajaran tatap muka dan maya. Mahasiswa dapat hadir di kelas secara tatap muka bersama dengan mahasiswa yang hadir secara daring. Kelas dilakukan secara sinkronus (bersamaan) dan dapat dikombinasikan dengan LMS IDE (Interactive Digital learning Environment) Unpar untuk melakukan asesmen dan evaluasi pembelajaran.
Ada pun sejumlah syarat yang perlu dipenuhi oleh mahasiswa peserta PTM terbatas, di antaranya:
Telah divaksinasi lengkap yang dibuktikan dengan sertifikat vaksinasi di aplikasi pedulilindungi;
Mendapatkan izin untuk hadir di kampus yang ditandatangani oleh orangtua atau wali. Wali mahasiswa adalah orang yang bertanggung jawab terhadap mahasiswa tersebut jika kedua orang tua mahasiswa sudah tiada;
Mahasiswa peserta PTM terbatas wajib melakukan check-in dan check-out saat memasuki dan meninggalkan area kampus Unpar;
Mahasiswa melakukan check-in dan check-out di kampus dengan menggunakan aplikasi pedulilindungi dan menunjukkan QR Code yang ada pada student portal (studentportal.unpar.ac.id) kepada petugas untuk dipindai. Seluruh mahasiswa peserta PTM terbatas wajib melakukan proses tersebut.
Baca Juga: ITB Membahas Kebijakan Beasiswa Bidikmisi atau KIP Kuliah
UPI Mengupas Jam Matahari, Itenas Kaji Kearifan Lokal
Kuliah Tatap Muka ITB
Institut Teknologi Bandung (ITB) akan memulai kembali kegiatan perkuliahan secara luring mulai semester kedua tahun ajaran 2021/2022 mendatang. Dalam pelaksanaannya, protokol kesehatan wajib dilaksanakan bagi seluruh sivitas ITB, baik dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan.
“Kita ingin agar atmosfer akademik dan capaian pembelajaran yang menjadi ciri khas ITB kembali seperti sedia kala,” kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB, Jaka Sembiring, melalui siaran persnya.
“Sivitas ITB telah melaksanakan kegiatan akademik luring secara terbatas selama dua semester terakhir, dan ini merupakan proses latihan menjalani kehidupan baru, hidup dengan kebiasaan baru, termasuk dalam proses belajar mengajar,” lanjut Jaka Sembiring.
Guru Besar bidang teknologi informasi ini memaparkan, kegiatan luring 100 persen dilakukan pada perkuliahan yang bersifat pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning), antara lain praktikum, workshop, studio, kuliah lapangan, dan sejenisnya.
“Kita akan memastikan dan mengintensifkan kegiatan-kegiatan tersebut secara luring semester depan, tentu dengan cermat dan hati-hati,” lanjutnya.
Pelaksanaan kegiatan praktikum, workshop dan studio yang akan dilaksanakan sepenuhnya di dalam kampus, akan disesuaikan dengan mekanisme dan kapasitas ruangan. Kegiatan ini, menurut Jaka dilakukan untuk mengembalikan proses pengembangan keterampilan mahasiswa dengan berbagai peralatan yang sangat penting dalam menunjang pemahaman bahan kuliah dan bekal dalam karier ke depan.
Selain kegiatan yang bersifat pembelajaran berbasis pengalaman yang dilakukan sepenuhnya secara luring, proses ujian dan sidang juga dilaksanakan secara penuh di dalam kampus.
“Metode evaluasi secara luring diprioritaskan untuk kembali berjalan di kampus, untuk lebih efektif meningkatkan standar penilaian hasil belajar dan kualitas pembelajaran,” jelasnya.
Untuk kegiatan perkuliahan di kelas diselenggarakan secara hybrid, yaitu dengan mekanisme sebagian mahasiswa akan berkuliah di dalam kelas dan sebagian melakukan kulian daring secara bersamaan.
“Program studi akan diminta untuk memilih dan menetapkan minimal tiga mata kuliah untuk setiap angkatan,” ujar Jaka.
Mahasiswa akan melakukan kuliah luring secara bergiliran dengan kapasitas ruangan maksimum 50 persen dari kapasitas normal. Seluruh fasilitas kelas akan dilengkapi dengan peralatan penunjang kuliah hybrid agar dapat menghadirkan suasana perkuliahan juga kepada mahasiswa yang melakukan perkuliahan secara daring.
Jaka juga mengundang seluruh mahasiswa ITB, pada semester depan sudah berada di sekitar kampus, baik di kampus Ganesha, Jatinangor maupun Cirebon. “Jadwal Anda semua untuk masuk ke kampus akan diatur, disesuaikan dengan kapasitas dari setiap kampus kita,” kata Jaka.