• Kampus
  • Dosen ITB dan IPB University Masuk dalam Daftar 100 Ilmuwan Top Indonesia

Dosen ITB dan IPB University Masuk dalam Daftar 100 Ilmuwan Top Indonesia

Mereka dinilai berdasarkan kinerja ilmiah dan produktivitas ilmiah. Ada 7 ilmuwan ITB dan 2 ilmuwan IPB University yang masuk daftar 100 ilmuwan top Indonesia.

Daftar ilmuwan ITB yang masuk pemeringkatan AD Scienctific Index Ltd (Alper-Doger Scientific Index) 100 peneliti top Indonesia 2022. (Sumber: ITB)*

Penulis Iman Herdiana28 Januari 2022


BandungBergerak.idAD Scienctific Index Ltd (Alper-Doger Scientific Index) merilis 100 peneliti top dari Indonesia 2022. Mereka berasal dari berbagai kampus di tanah air. Para dosen di kampus Jawa Barat, termasuk dalam daftar jajaran ilmuwan top ini, di antaranya, 7 orang ilmuwan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan dua orang ilmuwan dari IPB University.

The AD Scientific Index merupakan lembaga sains internasional. Sistem peringkat dan evaluasi di AD Scientific Index ini dibuat berdasarkan kinerja ilmiah dan nilai tambah dari produktivitas ilmiah para ilmuwan. Utamanya menurut indeks-h Scopus atau indeks berdasarkan produktivitas dan dampak dari karya ilmuwan atau cendekiawan yang diterbitkan.

Sementara itu, berdasarkan laman resmi ITB yang diakses Jumat (28/1/2022), 7 dosen ITB yang masuk jajaran Top 100 Sientist di Indonesia, yaitu: 

1. Ferry Iskandar: Natural Sciences/Physics;

2. I Gede Wanten: Engineering & Technology;

3. Hasanuddin Z Abidin: Engineering & Technology/Earth Sciences

4. Tommy Firman: Regional Planning Management;

5. Afriyanti Sumboja: Electrochemistry;

6. Djoko T Iskandar: Natural Sciences & Biological Science;

7. Mikrajuddin Abdullah: Engineering & Technology / Metallurgical & Materials Engineering. 

Baca Juga: Perspektif Lintasdisiplin dalam Pameran Perdana Mahasiswa Integrated Arts Unpar
ITB Mulai Kuliah Tatap Muka, Unpad Siap Permanenkan Kuliah Hybrid
Presiden Jokowi Mengajak Unpar Mengembangkan Ibu Kota Negara Baru

Ilmuwan IPB University

Tak hanya ITB, IPB University juga termasuk kampus di Jawa Barat yang ilmuwannya masuk ke dalam daftar 100 ilmuwan top Indonesia versi AD Scientific Index. Ada tiga dosen IPB University yang masuk ke dalam daftar ini dalam kategori Engineering and Technology. Mereka adalah Zaenal Abidin dari Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Made Astawan dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) dan Cecep Kusmana dari Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan dan Lingkungan.

Dalam pemeringkatan ini, Zaenal Abidin ada di posisi 44. Ia dikenal sebagai ahli zeolit penggagas inovasi mesin konsentrator oksigen. Mesin ini diciptakan untuk mengatasi kelangkaan pasokan oksigen untuk kebutuhan medis di saat pandemi Covid-19.

Made Astawan masuk ke dalam peringkat 57 dalam daftar AD Scientist Index. Karya-karya dan jurnal ilmiahnya telah disitasi hingga 5.789 kali di Google Scholar. Minat topik penelitiannya yakni evaluasi gizi pangan, penerapan gizi pada industri pangan dan pengembangan pangan fungsional. Tidak heran jurnal ilmiah yang dihasilkan sebagian besar pemanfaatan pangan lokal bagi peningkatan nutrisi masyarakat.

Masuk ke dalam peringkat 99, Cecep Kusmana, seorang ahli ekologi dan silvikultur hutan bakau telah berkecimpung lama dalam upaya rehabilitasi hutan bakau. Karya-karyanya telah disitasi sebanyak 3.757 kali lewat Google Scholar.

Ia dikenal sebagai penggagas teknik guludan, sebuah teknik efektif untuk menanam bakau dalam merehabilitasi hutan bakau. Teknik ini telah ia lakukan sejak 2005 dan telah diterapkan dalam urgensi keberadaan sistem hutan bakau di kawasan DKI Jakarta. Hingga kini, teknik guludan telah diterapkan secara massal oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), pemerintah, hingga kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility).

“Dengan masuknya ketiga ilmuwan tersebut ke dalam daftar ilmuwan terbaik di bidang Engineering and Technology ini membuktikan bahwa karya-karya ilmuwan IPB University telah berdampak besar baik bagi kemajuan ilmu pengetahuan maupun masyarakat. Tidak hanya sebagai sebuah karya, inovasi yang diciptakan telah berguna dan dirasakan oleh masyarakat Indonesia,” demikian keterangan resmi IPB University

Editor: Redaksi

COMMENTS

//