• Kampus
  • Perang Saudara Tim Mobile Legend IPB University, Membedakan Esport dengan Game

Perang Saudara Tim Mobile Legend IPB University, Membedakan Esport dengan Game

Beda esport dengan game biasa. Esport diikuti oleh orang-orang profesional, termasuk menghasilkan uang dari kompetesi game. Misalnya kejuaraan Mobile Legend.

Dua Tim Mobile Legends dari IPB University terlibat dalam perang saudara di ajang Atma Jaya Esport Festival Week 2022. (Sumber: Dirjen Dikti)

Penulis Iman Herdiana31 Januari 2022


BandungBergerak.idBaru-baru ini, dua Tim Mobile Legends dari IPB University terlibat dalam perang saudara di ajang Atma Jaya Esport Festival Week 2022. Dua tim sekampus ini kemudian keluar sebagai juara satu dan dua, mereka mengalahkan tim lain dari 30 universitas se-Indonesia.

Kompetisi game online tersebut terbilang baru dalam satu dekade terakhir. Yang artinya ada ekosistem yang sudah terbangun cukup mapan sehingga melahirkan kompetisi esport dalam skala besar. Istilah esport sendiri terbilang baru seiring munculnya game-game online seperti Mobile Legends, PUGB, dan lain-lain.

Esport pun menjadi peluang baru di era digital ini. Lantas, apa yang dimaksud dengan esport, dan apa bedanya dengan game? E-sport adalah olahraga jenis baru yang mengandalkan ketangkasan, kecepatan, dan strategi seperti pada olahraga umumnya.

Menurut laman resmi Unpad yang diakses Senin (31/2/2022), esport berbeda dengan olahraga fisik. Esport lebih mengandalkan otak, sama halnya dengan catur. Tentu esport berbeda dengan game. Esport lebih mengacu kepada profesi, sedangkan bermain game hanya untuk rekreasi. Dengan kata lain, e-sport adalah game yang dijadikan profesi dan bermain game sekadar mengisi waktu kosong.

“E-sport lebih kepada rutinitas game yang kerjanya itu gaming, istirahatnya tidak bermain game. Berbeda dengan game, hanya mengisi waktu luang saja,” ujar Bramantya Widyanto, atlet e-sport sekaligus mahasiswa Administrasi Bisnis Unpad.

Sejarah Singkat Esport Modern

Esport modern lahir dan berkembang pertama di Benua Asia. Tepatnya di Korea Selatan dengan game Star Craft dan Blood War yang menjadikan game populer di masanya. Samsung menjadi sponsor utama kejuaraan dunia game tersebut.

Pada tahun 2016, Moonton meluncurkan Mobile Legends: Bang Bang dengan pemain aktif sebanyak 49,98 juta dari Indonesia. MLBB World Wide Championship Kuala Lumpur adalah kejuaraan dunia terbesar Mobile Legends. Total hadiah yang didapat sebesar USD 250 ribu atau sebesar Rp 3,5 miliar.

Maju ke tahun 2017, Tencent berhasil meluncurkan PUBG Mobile dengan pemain aktif sebanyak 50 juta per hari dan total unduhan sebanyak 600 juta kali. Indonesia, India, dan China menjadi penyumbang pemain terbanyak dari seluruh dunia.

Profesi Apa saja di Dalam Esport?

Pada satu pertandingan esport terdapat caster, analis, pembawa acara, pelatih, dan pemain. Ekosistem ini memiliki fungsi masing-masing. Caster adalah komentator, memiliki fungsi untuk menjelaskan suasana pertandingan.

Analis adalah penganalisa jalannya pertandingan. Berbeda dengan komentator, analis adalah mantan atlet esport yang mengetahui analisis strategi pertandingan. Analis duduk bersebelahan dengan komentator. Pembawa acara adalah orang yang menjelaskan rincian acara. Ia melakukan tugasnya dari awal pertandingan hingga ditentukan pemenang. Pembawa acara ada di panggung pertandingan.

Pelatih adalah orang yang paling penting dalam mengatur strategi permainan. Ia adalah jantung dari setiap tim.Tugasnya tidak hanya melatih pemain menjadi hebat. Pelatih juga punya tugas membuat mental pemain menjadi kuat dan tenang ketika posisi kalah atau menang.

Pemain adalah orang yang menjalankanpertandingantersebut. Biasanya pemain terdiri dari empat sampai lima orang. Untuk menjadi pemain profesional dibutuhkan waktu berlatih yang cukup lama.

Baca Juga: Presiden Jokowi Mengajak Unpar Mengembangkan Ibu Kota Negara Baru
Industri Besar Melemah, Indonesia Disarankan Mendukung Ekonomi Mikro
Tim Abdimas Filsafat Unpar Tanamkan Pola Pikir Kritis pada Anak Sekolah

IPB Semangat vs IPB Helium

Esport bisa diikuti oleh masyarakat umum hingga warga kampus, seperti Atma Jaya Esport Festival Week 2022 yang menyajikan final “perang” saudara, yakni tim IPB Semangat vs IPB Helium.

Tim IPB Semangat yang dipimpin oleh Sholahudin Aditya Al Ayyubi bersama Humam Daffa Muhammad, Muhammad Bunayya Hanif Shulhan, Yoga Prima Dwi Prasetyo dan Muhammad Ilham Febrian Lontaan berhasil menjadi juara pada laga final melawan tim IPB Helium dengan skor akhir 3-0. 

“Hasil pertandingan ini sesuai dengan target kami. Sebelumnya tidak menyangka di final akan bertemu dengan tim dari IPB University juga. Tapi cukup senang bahwa juara 1 dan 2 didapatkan oleh tim IPB University,” terang Sholahudin.

Di sisi lain, Tim IPB Helium yang diketuai oleh Herdika Shidqi Wibowo serta empat anggota lainnya yaitu Aldani Putra M, Muhammad Al Hafiz, Bagas Lizhar Cahya Permana, Kukuh Rio Permana Aji, mengakui keunggulan Tim IPB Semangat. 

“Hasil yang tim kami dapatkan cukup baik walaupun tidak sesuai dengan target yaitu menang. Tapi memang harus tim kami akui bahwa tim lawan lebih unggul dari segi permainan,” ujar Herdika.

Perang saudara dalam laga final Mobile Legends di Atma Jaya Esport Festival Week 2022 ini membuktikan ketangguhan tim IPB University. Menurut M Ridho, Founder IPB E Sport, kedua tim ini adalah tim unggulan di IPB University yang sering ikut berbagai kejuaraan E-Sport khususnya Mobile Legends.  

“Ini merupakan langka awal yang bagus untuk kami menjalani tahun 2022 yang penuh dengan target. Jadi kami akan terus mendukung dan akan terus berusaha untuk mencapai target-target kami di tahun ini. Khususnya peningkatan prestasi baik di tingkat nasional dan internasional,” ujarnya.

Sementara itu, Beginer Subhan selaku Asisten Direktur Pembinaan Karakter, Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir (Ditmawa PK) mengucapkan selamat kepada tim IPB E-Sport. 

“Tim IPB E-Sport selalu memberikan kebanggaan kepada IPB University, khususnya dalam bidang E-Sport yang terus berprestasi. Harapannya ini menjadi awal yang baik untuk para mahasiswa untuk terus berprestasi,” ujarnya. 

Ia menambahkan agar IPB E-Sport bisa terus meningkatkan kualitas komunitasnya agar dapat berkontribusi untuk membuktikan prestasinya baik di tingkat nasional ataupun internasional. Apresiasi juga disampaikan Alim Setiawan Slamet selaku Direktur Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir IPB University.

“Kami ucapkan selamat dan semoga terus konsisten dalam berprestasi melalui E-Sport ini. Kami yakin potensi mahasiswa yang ada di IPB University mampu untuk menorehkan banyak prestasi untuk kampus dan Indonesia,” ujarnya.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//