• Kampus
  • Pendaftaran SNMPTN 2022 PTN Negeri dan Jalur Prestasi Kampus Islam Negeri sudah Dibuka

Pendaftaran SNMPTN 2022 PTN Negeri dan Jalur Prestasi Kampus Islam Negeri sudah Dibuka

Calon mahasiswa yang akan mengikuti SNMPTN maupun SPAN–UM PTKIN 2022 agar memilih program studi sesuai minat, sehingga tidak menyesal di kemudian hari.

Kampus Universitas Padjadjaran (Unpar), Bandung, Kamis (16/9/2021). Unpad merupakan salah satu perguruan tinggi negeri di Bandung. (Foto: Miftahudin Mulfi/BandungBergerak.id)

Penulis Iman Herdiana15 Februari 2022


BandungBergerak.idPendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SNMPTN 2022 telah dibuka pada Senin (14/2/2022) pukul 15.00 WIB. Bersamaan dengan itu, pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) untuk keperluan pendaftaran Seleksi Prestasi Akademik Nasional Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN–UM PTKIN) 2022 juga sudah dibuka.

Ada hal-hal yang harus diperhatikan baik bagi siswa yang mau masuk ke PTN maupun ke Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Dengan demikian, pendaftaran bisa berlangsung lancar.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Padjadjaran (Unpad) Arief S. Kartasasmita mengingatkan calon pendaftar untuk memilih program studi yang sesuai minat.

“Pilih program studi sesuai minat. Jangan mentang-mentang kuotanya kosong, ternyata pas masuk studinya tidak begitu baik,” ujar Arief S. Kartasasmita, mengutip laman resmi Unpad, Selasa (15/2/2022).

Arief menjelaskan, penilaian SNMPTN 2022 murni berdasarkan nilai rapor dan prestasi akademik siswa. Jatah kuota SNMPTN di setiap sekolah juga bervariasi berdasarkan nilai akreditasinya.

Sekolah terakreditasi A mendapat kuota sebesar 40% siswa terbaik. Sementara sekolah terakreditasi B mendapat jatah kuota sebanyak 25% dan sekolah terakreditasi C mendapat kuota 5% terbaik di sekolahnya.

Calon pendaftar yang berhak mendaftar SNMPTN 2022 merupakan peserta yang dinilai layak (eligible) berdasarkan pertimbangan akademiknya. Untuk itu, peserta wajib memanfaatkan momentum SNMPTN untuk mendaftar program studi yang sesuai minat dan passion-nya.

Selain sesuai minat, Arief menjelaskan, peserta yang perlu mempertimbangkan pemilihan program studi berdasarkan masa depan yang ingin dicapai. Jangan sampai memilih program studi yang tidak sesuai dengan masa depan yang ingin dicapai.

“Jangan sampai ketika masuk ke dalam ternyata kuliahnya tidak senang dan akhirnya prospeknya jadi kurang baik. Lalu kemudian mengambil seleksi mandiri. Maka jatah di SNMPTN jadi tidak terpakai. Pilih agar semua kuota yang dimanfaatkan bisa dipakai secara baik,” ungkapnya.

Tahun ini, secara umum persentase daya tampung Unpad di jalur SNMPTN 2022 sebesar 20 persen dari total daya tampung keseluruhan. Namun, setiap program studi ada perbedaan sedikit untuk daya tampungnya. “Intinya setiap program studi minimum penerimaannya 20 persen,” tambah Arief.

Pendaftaran dilakukan melalui login di laman resmi Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) menggunakan akun resmi yang sudah diverifikasi. Pendaftaran SNMPTN sendiri ditutup pada 28 Februari mendatang.

Baca Juga: Berikut Ini Persyaratan SNMPTN Peminatan 2022 di ITB
Mahasiswa UI Terjun Mengajar ke Tiga SDN di Sumedang
Mahasiswa UPI Mengenalkan Media Sosial kepada Anak Madrasah

Pendaftaran Jalur Prestasi PTKIN 2022

Sama seperti pendaftaran SNMPTN, masuk ke PTKIN melalui jalur prestasi pun harus memerhatikan sejumlah persyaratan. Salah satunya, pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) untuk keperluan pendaftaran SPAN UM PTKIN 2022. PTKIN merupakan kampus Islam negeri di bawah Kementerian Agama, contohnya UIN SGD Bandung.

Ketua Panitia SPAN-UM PTKIN Imam Taufiq mengatakan, tahap pengisian PDSS berlangsung dari 7-28 Februari 2022. Pengisian ini dilakukan oleh pihak satuan pendidikan, madrasah, sekolah, atau pondok pesantren.

“Pengisian PDSS menjadi syarat pendaftaran SPAN-UM PTKIN. Karenanya satuan pendidikan harus melakukan pengisian dalam rentang waktu yang tersedia,” tegas Imam Taufiq yang juga Rektor UIN Walisongo di Semarang, Selasa (8/2/2022).

“Siswa yang berhak mengikuti seleksi adalah siswa yang didaftarkan oleh Kepala Madrasah/Sekolah/Pesantren Mu’adalah masing-masing,” sambungnya.

Imam menjelaskan, untuk melakukan pengisian PDSS, satuan pendidikan MA/MAK/SMA/SMK sederajat harus memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) dan Kode Registrasi sekolah. Kode registrasi dapat dilihat pada akun Dapodik dan EMIS sekolah.

Satuan Pendidikan atau Kepala Sekolah juga harus memiliki nomor WhatsApp dan email yang aktif dan dapat dihubungi. Bagi Pondok Pesantren Mu’adalah atau Pendidikan Formal Diniyah (PDF) atau Pendidikan Kesetaraan Pondok Pesantren Salafiyah (PKPPS) yang belum terdaftar di Dapodik atau belum memiliki NPSN, silakan lakukan permohonan NPSS terlebih dahulu ke panitia.

“Satuan pendidikan selanjutnya melakukan registrasi sekolah pada laman https://pdss.span-ptkin.ac.id/. Setelah proses registrasi berhasil, satuan pendidikan akan mendapat kiriman password melalui email Kepala Sekolah atau Kepala Madrasah yang telah didaftarkan,” jelas Imam Taufiq.

Setelah itu, lanjut Imam, satuan pendidikan mengakses kembali laman https://pdss.span-ptkin.ac.id/. Caranya, dengan memilih menu login lalu memasukkan NPSN dan password yang didapat dari email Kepala Sekolah atau Kepala Madrasah. Setelah login, satuan pendidikan mengunggah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Kelas X semester 1, Kelas X semester 2, Kelas XI semester 1, Kelas XI semester 2, dan Kelas XII semester 1.

“Pendaftaran PDSS dinyatakan selesai apabila Satuan Pendidikan melakukan Finalisasi Pendaftaran PDSS,” tandasnya.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//