• Kampus
  • Mahasiswa UI Terjun Mengajar ke Tiga SDN di Sumedang

Mahasiswa UI Terjun Mengajar ke Tiga SDN di Sumedang

Kegiatan pembelajaran di tingkat desa masih menghadapi kesulitan. Kehadiran mahasiswa UI yang turun langsung ke lapangan akan membantu anak didik.

Gerakan UI Mengajar (GUIM) di Sumedang, Jawa Barat, 7 Januari hingga 6 Februari 2022. (Sumber: UI)*

Penulis Iman Herdiana14 Februari 2022


BandungBergerak.idUniversitas Indonesia (UI) melalui Gerakan UI Mengajar (GUIM) mendatangi tiga titik sekolah dasar (SD) di Sumedang, Jawa Barat, yaitu SDN Cimarga, SDN Karangbungur, dan SDN Cibareubeu. Ada 60 mahasiswa, 16 dosen pembimbing, dan lima orang panitia, yang diterjunkan untuk mengemban misi meningkatkan semangat belajar dan menekuni pendidikan kepada siswa sekolah dasar tersebut.

GUIM yang pada tahun ini merayakan 11 tahun berkiprah, pada kesempatan tersebut melaksanakan lima kegiatan, yaitu Kelas Pendidikan Diri, Kelas Mari Nyeni, Perpustakaan Rumah Pelangi, Tubuh Sehat Ceria, dan Festival Rakyat.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang Agus Wahidin mengatakan, kegiatan pembelajaran bagi siswa-siswi di tingkat desa masih menghadapi kesulitan, untuk itu kehadiran UI yang turun langsung ke lapangan akan membantu anak didik di daerah.

“Saya yakin kehadiran adik-adik mahasiswa ini akan turut mengubah mimpi-mimpi dan memotivasi baik anak-anak sekolah dasar maupun para orang tua siswa di masing-masing titik aksi, karena mahasiswa begitu memiliki aura yang luar biasa,” ujar Agus Wahidin, seperti dilansir dari laman resmi UI, Senin (14/2/2022).

Pembukaan GUIM 11 selain dihadiri Agus Wahidin, juga ada Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappppeda) Kabupaten Sumedang Tuti Ruswati, Direktur Kemahasiswaan UI Badrul Munir, Ketua BEM UI Leon Alvinda Putra, dosen pembimbing, panitia, dan pengajar di Pendopo Induk Pusat Pemerintahan (IPP) Sumedang, pada awal Januari lalu.

Kegiatan GUIM 11 dilaksanakan selama satu bulan dari 7 Januari hingga 6 Februari 2022, meliputi tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Buah Dua, Jatinunggal, dan Cisitu. Seluruh program GUIM 11 dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan secara ketat, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan dilaksanakan swab antigen secara rutin selama kegiatan berlangsung.

Baca Juga: Mahasiswa UPI Mengenalkan Media Sosial kepada Anak Madrasah
Investasi di Kalangan Muda Meningkat, Apa Dampaknya Bagi Ekonomi Indonesia?
Seputar Metaverse, dari Telkom University dan Unpas

Lima Kegiatan

Program pertama GUIM 11 yakni Kelas Pendidikan Diri dan Kelas Mari Nyeni bertujuan mengedukasi siswa sekolah dasar sebagai pondasi yang menjadi bekal penjagaan diri di masa depan. Adapun bentuk penyampaian dari Kelas Pendidikan Diri dilakukan dengan harapan agar siswa senang dan lebih mudah menyerap materi. Materi pertama kelas ini adalah tentang validasi emosi, di mana cerita berjudul “Gunung itu adalah Aku” mengisahkan kesejukan pegunungan dengan sinar matahari pagi yang menggambarkan kebahagiaan.

Program kedua, Perpustakaan Rumah Pelangi bertujuan untuk mendorong semangat literasi siswa SDN Karangbungur. Perpustakaan ini resmi dibuka oleh Kepala Sekolah SDN Karangbungur dan dilanjutkan dengan serah terima buku secara simbolis dari GUIM 11 ke SDN Karangbungur. Dalam program ini juga diumumkan Duta Rumah Pelangi yang berasal dari siswa/i SDN Karangbungur.

Selain itu, GUIM 11 menyelenggarakan program “Tubuh Sehat Ceria” di SDN Cibareubeu yang bertujuan mendorong siswa SDN Cibareubeu belajar hidup sehat. Kegiatan ini diikuti seluruh siswa mulai dari kelas satu hingga enam, dengan didampingi panitia dan pengajar GUIM 11. Kegiatan dilaksanakan pada pagi hari yang diawali senam pagi bersama, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi cara mencuci tangan dan menyikat gigi yang baik dan benar.

Kegiatan program “Tubuh Sehat Ceria” dilanjutkan dengan pengenalan makanan yang bergizi baik dan seimbang di kelas masing-masing. Siswa dikenalkan makanan pokok, lauk pauk, sayuran, bahkan buah, melalui sarana yang unik, yakni permainan puzzle. “Ilmu tentang kesehatannya dikemas secara sederhana dan menarik mulai dari cuci tangan, sikat gigi, isi piringku, dan buang sampah. Ini juga tepat sasaran karena di SDN Cibareubeu tidak ada tempat sampah,” kata Dian Anggraeni Project Officer GUIM angkatan 11.

Program keempat sekaligus penutup kegiatan GUIM 11 adalah Festival Rakyat yang diadakan sebagai salah satu acara yang semakin mendekatkan panitia dan pengajar GUIM 11 dengan seluruh elemen masyarakat desa. Acara ini dihadiri langsung oleh Camat Cisitu, Polres Cisitu, Koramil 1011 Situraja, Pengawas Sekolah Dasar, perangkat desa, dan kolaborator GUIM 11. Di Karangbungur, warga masyarakat desa turut serta dengan mengikuti berbagai lomba seperti lomba kreasi tumpeng hingga balap karung.

Di Cibareubeu, acara Festival Rakyat menunjukkan nilai gotong royong antara warga dan Panitia GUIM 11 yang bersama membangun panggung dari bahan alam seperti bambu dan lainnya. Perwakilan Guru SDN Cibareubeu dan SDN Karangbungur, menyampaikan betapa berkesannya acara pengabdian masyarakat yang telah dilakukan oleh mahasiswa UI selama 30 hari ini.

Sementara itu, Kepala Bappppeda Kabupaten Sumedang Tuti Ruswati berharap GUIM bisa menyebar manfaat dan menanamkan hal-hal positif kepada segenap siswa maupun orang tua di lokasi kegiatan. Ia menyampaikan terima kasih kepada UI, dan berharap kerja sama yang dilakukan antara Pemerintah Kabupaten Sumedang dengan UI akan terus berlanjut untuk kebaikan bersama.

Menanggapi hal tersebut, Badrul Munir menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah yang telah mengizinkan keberlangsungan kegiatan GUIM 11 di Sumedang. Hal senada juga disampaikan Ketua BEM UI Leon Alvinda Putra. Ia juga memohon bimbingan dan arahan kepada pemerintah di tingkat kecamatan maupun desa agar kegiatan GUIM 11 berlangsung lancar sesuai dengan harapan bersama.  

Editor: Redaksi

COMMENTS

//