• Berita
  • Keliru sejak Awal Peruntukan, Teras Cihampelas Bisa Membahayakan Pengguna Jalan

Keliru sejak Awal Peruntukan, Teras Cihampelas Bisa Membahayakan Pengguna Jalan

Teras Cihampelas, infrastruktur raksasa di atas Jalan Cihampelas, Kota Bandung, bisa membahayakan keselamatan pengguna jalan. Keliru sejak dari awal peruntukannya.

Kendaraan melintas di bawah bangunan Teras Cihampelas di Jalan Cihampelas, Kota Bandung, Juli 2021. Menghabiskan dana puluhan milyar rupiah, infrastruktur ini dinilai keliru sejak peruntukannya. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)

Penulis Emi La Palau18 Mei 2022


BandungBergerak.id - Kondisi Teras Cihampelas semakin memprihatinkan, tampak tak terurus. Beberapa kabel menjuntai dan hampir lepas di pinggir bawah bangunan yang didirikan dengan konsep skywalk tersebut. Lampu-lampu penerang tampak berkarat. Sebagian sudah lepas dari pegangannya.

Tak jauh dari salah satu lift yang berada di depan salah satu hotel, satu lampu penerang jalan hampir copot. Tinggal menunggu waktu, ia akan menimpa para pengguna jalan yang melintas.

Sementara itu, besi-besi peyangga banyak yang berkarat. Sebagian yang berada di belakang papan reklame, bengkok. Sebagian lainnya mulai keropos menyisakan lubang yang menganga. Ada sebagian pula yang tak utuh.

Salah satu pedagang kaki lima yang tak ingin disebutkan namanya, mengaku sering melihat lampu-lampu penerang yang telah lama keropos jatuh ke bawah. Sebagian di antaranya menimpa pengguna jalan yang melintas.

“Oh sering sekali (lihat), pada copot. Lampu, pecahan besi yang udah berkarat, pecahan lampu neon. Lalu juga bocor saluran air (dari toilet), menguap jadi bau,” ungkapnya, Selasa (17/5/2022).

Tak hanya itu, ia kerap kali melihat ada beberapa kendaraan, seperti truk, yang menabrak papan reklame di samping tiang-tiang besi bangunan teras Cihampelas. Ada juga pengendara mobil yang kecelakaan menabrak tiang penyangga skywalk.

Udah kecil, ada mobil gede yang bawa barang. Untung gak kena motor. Saya bantu benerin, khawatir yang lain jatuh kena pengguna jalan lain. Apalagi kondisi jalan udah kecil, ada skywalk ini mempersempit,” ucapnya.

Sementara itu, Yusep (23), tukang parkir yang sudah bertugas di bawah area skywalk selama dua tahun, sepanjang itu pula ia kerap melihat lampu-lampu yang sudah berkarat jatuh. Beruntung kala itu, tak mengenai pengendara lainnya.

“Ada yang jatuh, tapi ngak kena pengendara lain. Soalnya ini sudah tidak terawat banget, khawatir juga kalau jatuh lagi pas lagi sialnya kena ke pengendara mobil, bisa bahaya juga,” ungkapnya.

Kesaksian serupa datang dari Yus. Selain lampu yang jatuh, ia juga sering melihat kecelakan berupa pengendara yang menabrak tiang skywalk. Kondisi Teras Cihampelas yang semrawut ini membuat khawatir pengguna jalan, terutama pejalan kaki.

“(Melihat kondisi) Iya, khawatir juga untuk jalan,” ungkap Tika dan Sifa, dua orang pejalan kaki yang ditemui di Jalan Cihampelas.  

Baca Juga: Jerit PKL di atas Mati Surinya Teras Cihampelas
Di Tengah Pandemi Ada Alokasi Dana 4 Miliar Rupiah untuk Pemeliharaan Teras Cihampelas, Apa Pentingnya?
Masalah Teras Cihampelas tak Kunjung Tuntas

Keliru sejak Awal

Pembangunan Teras Cihampelas menyedot dana APBD senilai 48 miliar rupiah. Proyek terburu-buru Wali Kota terdahulu, Ridwan Kamil itu nyatanya memang tak ada kajian mendalam. Proyek tersebut dibuat untuk memindahkan para pedagang kaki lima (PKL).

Pakar tata kota Institut Teknologi Bandung (ITB), Denny Zulkaidi menyebut pembangunan Teras Cihampelas sudah keliru sejak awal peruntukkannya. Kalau hanya untuk menampung pedagang kaki lima (PKL), pemerintah mestinya membangun saja pusat jajanan, lalu memindahkan para pedagang.

Dijelaskan Denny, skywalk sejatinya berfungsi menghubungkan antara gedung satu dengan lainnya untuk memudahkan pejalan kaki, dan bukan untuk menampung PKL. Jika memang pemerintah ingin menambah daya tarik, bisa ditambahkan di sana jongko sederhana yang menjual asesoris. Jangan skywalk sejak awal diperuntukkan untuk pedagang. 

“Kalau hanya (untuk mengatasi) persoalan PKL, mending dibuatkan foodcourt saja. Tidak perlu menghabiskan anggaran sebesar itu,” ungkapnya melalui sambungan telepon.

Dosen Perencanaan Kota ITB Hadi Nurcahyo mengungkapkan bahwa sejak awal proyek Teras Cihampelas dibangun tanpa ada kajian ilmiah yang mendalam. Tangga yang curam dan fasilitas lift yang terbatas membuat tidak semua pejalan berminat memanfaatkannya. Apa lagi mereka yang usianya sudah di atas 40-an tahun.

“Kelihatannya waktu itu tidak dilakukan satu kajian kelayakan yang cukup baik. Jadi langsung punya ide, Pak Wali Kota langsung bangun. Dan hasilnya seperti sekarang,” ungkapnya.

Menurut Hadi, para pegiat di Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) sejak awal sudah mengkritik rencana pembangunan Teras Cihampelas ini karena tak ada koneksi yang menghubungkannya dengan toko-toko di sekelilingnya. Jika hanya untuk (menampung) PKL, masih ada cara lain yang bisa dilakukan.

Secara desain, pembangunan Teras Cihampelas juga justru membuat keindahan Jalan Cihampelas semakin semrawut. Ditambah lagi, tak ada korelasi antara pembangunan skywalk dengan upaya mengatasi kemacetan. Justru yang terjadi, Teras Cihampelas semakin mempersempit marka jalan dan menambah kemacetan.

“Tidak ada korelasi sebetulnya (antara Teras Cihampelas dan usaha mengurangi kemacetan),” tuturnya.

Kios-kios tutup di Teras Cihampelas, Bandung, Jawa Barat, Selasa (10/5/2022). Teras Cihampelas kini semakin sepi, tak terawat, dengan kios-kios bangkrut yang ditinggal pedagang. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)
Kios-kios tutup di Teras Cihampelas, Bandung, Jawa Barat, Selasa (10/5/2022). Teras Cihampelas kini semakin sepi, tak terawat, dengan kios-kios bangkrut yang ditinggal pedagang. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)

Rencana Revitalisasi oleh Pemkot Bandung

Pemerintah Kota Bandung telah berulang kali menggulirkan rencana revitalisasi Teras Cihampelas. Terakhir pada pagu anggaran tahun 2021, di tengah pandemi, Pemkot Bandung menggelar lelang proyek pemeliharaan Skywalk Teras Cihampelas Tahap II dengan alokasi anggaran bersumber APBD senilai 4 milyar rupiah.

Belum lama ini, tepatnya 1 April 2022, Ema Sumarna kembali melemparkan rencana serupa. Program revitalisasi Teras Cihampelas diharapkan bisa tuntas dikerjakan tahun ini.

“Tinggal bagaimana mereaktivasi ini agar para PKL konsisten menjalankan kegiatan usahanya di sini," ungkap Ema, dikutip dari siaran pers Pemkot Bandung.

Selain fasilitas, ada sekitar 12 akses jalan tangga dan lift yang akan kembali diperbaiki. Tak hanya itu, Pemkot Bandung juga berencana menggandeng Kelompok Pemuda Kreatif Rotor untuk membantu agar Teras Cihampellas bisa kembali hidup dan menarik pengunjung.

BandungBergerak.id telah menghubungi Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bandung Didi Ruswandi untuk dimintai konfirmasi, namun tak kunjung ada balasan.

Editor: Tri Joko Her Riadi

COMMENTS

//